Bangtan Sonyeondan

Bangtan Sonyeondan

Kamis, 29 September 2016

PERENCANAAN PROGRAM PLS





PERENCANAAN PROGRAM KETERAMPILAN MENJAHIT PAKAIAN BAGI IBU RUMAH TANGGA YANG TIDAK BEKERJA

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perencanaan Program PLS

OLEH :
IRA NATASYA TARIGAN
NIM : 1153371013
PLS EKS
A 2015


PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
PERENCANAAN PROGRAM KETERAMPILAN MENJAHIT PAKAIAN WANITA BAGI IBU RUMAH TANGGA YANG TIDAK BEKERJA


A.   Keadaan Lokasi
Lokasi atau tempat penyelenggaraan program Pendidikan keterampilan menjahit pakaian untuk para ibu rumah tangga yang tidak bekerja ini yaitu terletak  di Jl.Komplek Uka  Gg. Merak No.38, desa ketaren. Lokasi ini lebih tepatnya tidak jauh dari jalan besar dan dekat dengan SMA NEGERI 1 KABANJAHE. Desa ketaren  termasuk salah satu desa yang berada dalam wilayah kecamatan Kabanjahe kabupaten karo. Wilayah ini terkenal akan tanahnya yang
subur serta berbagai tanaman yang mudah tumbuh dengan baik.

B.   Keadaan Penduduk
Keadaan Penduduk di sekitar daerah ini bisa dikatakan sebagian besar termasuk ke dalam keadaan menengah ke bawah. Hal itu dapat terlihat dari bentuk rumah, mata pencaharian penduduk dan tingkat lulusan pendidikan penduduk sekitar. Perkiraan jumlah penduduk di lingkungan komplek uka ini yaitu 3748 dengan rincian ± 2.436 wanita, ±1.302 pria dengan ±964 kepala keluarga.

C.   Analisis keadaan
Rata-rata ibu rumah tangga di Jl.Komplek Uka, Desa ketaren, kecamatan kabanjahe, kabupaten karo ini banyak yang tidak bekerja. Kebanyakan rata rata ibu ibu di desa  ini tidak lulus pendidikan sma.hanya sedikit yang lulus sma.bahkan ada beberapa yang hanya lulusan smp.
Masih banyak persepsi masyarakat disekitar desa ini yang menganggap pendidikan bukanlah suatu hal yang utama, mereka mempunyai pemikiran mengikuti pendidikan hanya menghabiskan biaya, dan mereka juga mengatakan banyak orang yang yang berpendidikan tinggi tapi tetap menganggur juga, bagi mereka yang terpenting adalah memiliki pekerjaan agar dapat memenuh kebutuhan mereka.

D.   Identifikasi Masalah
a.     Banyaknya ibu rumah tangga yang tidak bekerja.
b.     Banyaknya ibu rumah tangga yang tidak punya keterampilan
c.      Banyaknya keluarga yang berekonomi lemah
d.     Banyak ibu rumah tangga yang butuh keterampilan tetapi tidak memiliki biaya dan tidak diberdayakan
e.      Tidaknya tersedianya sumber belajar bagi ibu rumah tangga

E.   Perumusan Tujuan
a.     Untuk memberikan keterampilan menjahit pakaian wanita bagi ibu rumah tangga yang tidak bekerja.
b.     Untuk memberdayakan ibu rumah tangga yang butuh akan keterampilan menjahit pakaian wanita
c.      Untuk memberikan sumber belajar yaitu program keterampilan menjahit pakaian.
d.     Untuk membantu menambah perekonomian keluarga yang ada di Desa Ketaren,kecamatan kabanjahe, kabupaten karo.





F.    Perencanaan Kegiatan
a.     Sasaran Program
Sasaran program adalah ibu rumah tangga yang tidak bekerja di sekitar Desa ketaren,kecamatan kabanjahe,kabupaten karo.
b.     Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan program ini adalah di Balai Desa atau di kantor Kepala Desa Ketaren, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo.
G.  Cara pembelajarannya
1.      Metode
Metode yang digunakan akan adalah metode demonstrasi yaitu bagaimana mempraktekkan menjahit pakaian wanita dari konsep sampai dengan pemahaman dalam praktek.
2.      Strategi
Yaitu merencanakan terlebih dahulu bahan dan alat seperti motif warna, jenis kain, mesin jahit, jarum dan lain sebagainya
3.      Teknik
Teknik yang digunakan adalah Teknik  Pelatihan Keterampilan Praktis dan Kepelatihan yaitu melatih keterampilan menjahit pakaian dengan pemahaman dalam prakteknya.

H.  Faktor pendukung dan penghambat
1.      Faktor pendukung
a.     Adanya persetujuan dan dukungan dari Kepala Desa Ketaren yaitu Bapak Masmur Barus, sehingga program ini bisa dilaksanakan.
b.     Adanya dukungan dari keluarga yaitu suami dan anak bagi ibu rumah tangga diDesa ketaren ini sehingga dapat membantu perekonomian keluarga dan dapat lebih mandiri.
c.      Adanya keinginan atau kebutuhan dan motivasi bagi sebagian ibu rumah tangga untuk belajar keterampilan menjahit pakaian.
2.      Fakor penghambat
a.     Kurangnya motivasi atau keinginan ibu rumah tangga untuk melatih keterampilan menjahit nya.
b.     Faktor pekerjaan dan waktu yang membuat ibu rumah tangga sedikit tidak mau dalam belajar keterampilan,ataupun karena faktor keluarga suami dan anak.misal anaknya masih kecil atau jatuh sakit serta suami yang kurang setuju atau tidak mengizinkan istrinya untuk belajar keterampilan karena takut anaknya tidak terurusi.
c.      Kurangnya sarana belajar keterampilan dan pendidik kursus menjahit, dikarenakan faktor biaya yang besar jika belajar keterampilan menjahit.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BTS - Jimin  - Park Ji Min