critical book report "DINAMIKA KELOMPOK"
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat-Nya pada kita semua sehingga saya bisa menyelesikan Critical Book Report
yang membandingkan dua buku sekaligus.
Critical book report ini dibuat untuk memenuhi salah satu
tugas dalam mata kuliah “Dinamika Kelompok” yang diberikan
oleh Prof.Dr. yusnadi, Ms selaku dosen yang membimbing. Dalam kesempatan ini
penulis sampaikan terima kasih kepada Bapak yang telah memberikan bimbingan,
arahan, dan ilmu yang sangat berharga buat penulis.
Penulis amat menyadari bahwa pembuatan critical book report
ini tidak sempurna adanya, namun banyak kekurangan baik dari sisi substansi,
maupun teknis penulisan. Dengan demikian, kritik dan saran untuk menyempurnakan
critical book report ini amat penulis harapkan.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. 1
DAFTAR ISI……………………………………………………………...... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………................. 3
B. Tujuan…………..……………………………...……...………….. 3
C. Rumusan Masalah…………………...……………...………….…. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Identitas Buku 1…………….…………………………………………... 4
B. Ringkasan Isi Buku 1……….…………………………………………... 4
C. Identitas Buku 2………………………………………………………... 15
D. Ringkasan Isi Buku 2…………………………………………………... 15
BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
BUKU
A. Kelebihan………………………………………………………………. 19
B. Kekurangan…………………………………………………….............. 19
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………... 21
B. Saran……………………………………………………………………. 21
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinamika kelompok merupakan metode dan proses, serta alat
manajemen untuk menghasilkan kerja sama kelompok yang optimal agar pengelolaan
organisasi menjadi lebih efektif, efisien, dan produktif. Sebagai metode,
dinamika kelompok membuat setiap anggota kelompok semakin menyadari siapa
dirinya dan siapa orang lain yang hadir bersamanya dalam kelompok, dengan
segala kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kesadaran semacam ini perlu
diciptakan karena kelompok akan menjadi efektif apabila memiliki satu tujuan
yang diciptakan dan disepakati bersama dengan melibatkan semua individu anggota
kelompok sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
B. Tujuan
1. Menjelaskan apa saja yang ada di
dalam dinamika kelompok.
2. Membandingkan kedua buku.
C. Rumusan Masalah
1. Mengetahui apa saja yang ada di
dalam dinamika kelompok.
2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan
dari setiap buku.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Identitas Buku
Buku Utama
(Buku Satu)
1. Judul
buku : Dinamika
Kelompok
2.
Pengarang :
Prof.Dr. yusnadi, Ms
3.
Penerbit
: UNIMED PRESS
4. Tahun
terbit : 2014
5. Kota
Terbit : Medan
6. Tebal
Buku : 172 halaman
2. Ringkasan Isi Buku
Sumber
: Dinamika Kelompok
Peningkatan kemampuan berkelompok secara dinamis dapat menggali dan memperkuat
potensi yang ada didalam manusia, juga mampu memberikan pengalaman belajar
secara langsung sekaligus dapat mempengaruhi otak sebagai sumber intelegensi,
jiwa, sebagai sumber perasaan dan raga, sebagai sumber karya (keterampilan).
Sebagai proses, dinamika kelompok berupaya menciptakan situasi sedemikian rupa
sehingga membuat seluruh anggota kelompok merasa terlibat secara aktif dalam
setiap tahap perkembangannya atau pertumbuhan kelompok dan setiap orang
merasakan dirinya sebagian dari kelompok tersebut.
BAB
I
Kelompok adalah sekumpulan orang yang terdiri paling
tidak sebanyak dua atau lebih yang melakukan interaksi satu dengan yang lainnya
dalam suatu aturan yang saling mempengaruhi pada setiap anggotanya. Dengan
demikian pada kelompok akan dijumpai berbagai proses seperti presepsi ,adanya
kebutuhan pada setiap anggota, interaksi, dan sosialisasi.proses-proses
tersebut merupakan sesuatu yang dinamis, ketika terjadi interaksi antar anggota
kelompok. Dengan demikian, kelompok terjadi karena adanya suatu energi kelompok
yang diarahkan pada tujuan kelompok.
Secara
teoritis, sosiologi kelompok bertujuan untuk membentuk model-model
kelompok,yang dapat dipergunakan sebagai patokan untuk melakukan kegiatan
ilmiah seperti penelitian. Dengan adanya model-model tersebut, lebih mudah
untuk mengumpulkan data dalam suatu wadah yang menyeluruh, sistematis, serta
konsisten . Data tersebut kemudian diolah, dianalisis, dan dikonstruksi,
melalui serangkaian penelitian.
BAB
II
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial
yang menyangkut hubungan antarindividu, individudengan kelompok, dan kelompok
dengan kelompok. Tanpa adanya interaksi sosial maka tidak akan mungkin ada
kehidupan bersama. Proses sosial adalah suatu interaksi atau hubungan timbal
balik atau saling mempengaruhi antar manusia yang berlangsung sepanjang
hidupnya didalam masyarakat.
Syarat
terjadinya interaksi sosial terdiri atas kontak sosial dan komunikasi sosial.
Kontak sosial tidak hanya dengan bersentuhan fisik. Dengan perkembangan
teknologi manusia dapat berhubungan tanpa bersentuhan, misalnya melalui
telepon,telegrap dan lain-lain. Komunikasi dapat diartikan jika seseorang dapat
memberi arti pada perilaku oranglain atau perasaan-perasaan yang ingin
disampaikan oleh orang tersebut.
Proses
interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari faktor imitasi,
sugesti, simpati, identifikasi dan empati.
BAB
III
Dinamika kelompok adalah penelitian ilmiah tentang
perilaku kelompok. Dinamika kelompok adalah pusat perhatian manusia, karena
manusia adalah bagian dari kelompok kecil. Dinamika kelompok merupakan suatu
metode dan proses yang bertujuan meningkatkan nilai kerjasama kelompok.
Tujuan dinamika
kelompok adalah meningkatkan proses interaksi antara anggota
kelompok,meningkatkan produktivitas anggota kelompok, mengembangkan kelompok
kearah yang lebih baik,lebih maju serta meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Semua kelompok
mempunyai struktur dasar, yaitu peraturan dan norma norma. Produktivitas
kelompok bergantung pada saling ketergantungan yang positif, pertanggungjawaban
individu, interaksi yang memajukan, penggunaan keterampilan kelompok yang
sesuai. Kelompok berkembang dari waktu ke waktu dan melalui
tingkatan-tingkatan.
BAB
IV
Pendekatan dalam dinamika kelompok terbagi dalam 2
macam analisis, yakni (1). Pendekatan sosiologis dan (2). Penddekatan
psikososial. Berdasarkan pendekatan sosiologis, terdapat beberapa unsure-unsur
dinamika kelompok yang mendukung keberhasilan suatu kelompok dalam mencapai
tujuannya. Analisis terhadap komponen atau bagian bagian organisasi, pada
dasarnya merupakan analisis terhadap unsure-unsur yang terdapat didalam
kelompok yang diatur dan disediakan oleh kelompok yang bersangkutan demi
berlangsungnya kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan bersama yang merupakan
tujuan kelompok itu.
Disamping
adanya pendekatan dinamika kelompok terdapat juga beberapa aspek dinamika
kelompok, yaitu komunikasi didalam kelompok,konflik didalam kelompok, kekuatan
didalam kelompok, kohesi kelompok, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
Buku
Pembanding (Buku Kedua)
1. Judul
buku :
Dinamika Kelompok
2.
Pengarang :
Dr. H. Bambang Samsul Arifin, M.Si
3.
Penerbit
: CV PUSTAKA SETIA
4. Tahun
terbit : 2015
5. Kota
Terbit : Bandung
6. Tebal
Buku : 193 halaman
BAB I
1. Pengertian Kelompok
Mc
David dan Harari (Iskandar,1990) mengatakan bahwa kelompok adalah suatu sistem
yang diorganisasikan pada dua orang atau lebih, yang dihubungkan satu dengan
lainnya tempat sistem tersebut menunjukkan fungsi yang sama, memiliki
sekumpulan standar peran dalam berhubungan antaranggotanya dan memiliki
sekumpulan norma yang mengatur fungsi kelompok dan setiap anggotanya. Fiedler
mengatakan bahwa kelompok adalah serangkaian individu yang mempunyai persamaan
yang saling berdekatan dan apa yang terlibat dalam suatu tugas bersama. Bonner mengemukakan
bahwa kelompok adalah sejunlah orang yang berinteraksi dengan sesama jenisnya
dan interaksi ini membedakan bentuk kelompok bersama dengan kelompok yang
lainnya.
2. Ciri-ciri Kelompok
Menurut
Muzafer Sherif (Santoso 2009), cirri-ciri kelompok sosial adalah sebagai
berikut :
a.
Adanya
dorongan atau motif yang sama pada setiap individu sehingga terjadi interaksi
sosial dan tertuju dalam tujuan bersama.
b. Adanya reaksi dan kecakapan yang
berbeda diantara individu akibat interaksi sosial.
c.
Adanya
pembentukan dan penegasan struktur kelompok yang jelas, yang terdiri atas
peranan dan kedudukan yang berkembang untuk mencapai tujuan bersama.
d. Adanya penegasan dan peneguhan
norma-norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan
kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan kelompok.
3. Jenis Kelompok
a. Berdasarkan Struktur
Berdasarkan struktur, kelompok dapat dibedakan atas dua
jenis yaitu : kelompok formal dan kelompok informal (Rogers, 1960). Cirri dari
kelompok formal adalah dibentuk melalui prosedur resmi, berstatus resmi, dan
didukung dengan peraturan-peraturan tertulis, struktur dan norma-norma kelompok
dirumuskan secara tegas, tujuannya dijabarkan secara tertulis, interaksi antar
anggota kelompok lebih bersifat resmi, bukan kekeluargaan. Adapun kelompok
informal dicirikan dengan pembentukan tidak melalui prosedur resmi, anggotanya
mempunyai ikatan emosional yang kuat, dirumuskan secara tegas, dan interaksi
para anggota lebih bersifat kekeluargaan.
b. Berdasarkan Fungsi
Berdasarkan fungsinya, kelompok dapat dibagi dua jenis yaitu
: kelompok tugas dan kelompok sosial (Soedijanto, 1980). Kelompok tugas adalah
kelompok yang fungsi utamanya untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas
tertentu. Adapun kelompok sosial adalah kelompok yang fungsi utamanya mencapai
kesejahteraan sosial dan menghasilkan keputusan bagi anggotanya.
c.
Berdasarkan
Pola Interaksi
Berdasarkan pola interaksi, kelompok dapat dibedakan tiga
jenis yaitu kelompok interkasi, kelompok koaksi, dan kelompok kounteraksi.
d. Bentuk Kelompok
1. Kelompok Primer
Menurut George Homans, kelompok primer merupakan sejumlah orang
yang terdiri atas beberapa orang yang sering berkomunikasi dengan lainnya
sehingga setiap orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa
melalui perantara. Dalam kelompok inilah individu mengembangkan sifat-sifat
sosial seperti mengindahkan norma-norma, melepaskan kepentingan dirinya demi
kepentingan kelompok, belajar bekerja sama dengan individu lain dan
mengembangkan kecakapannya untuk kepentingan kelompok.
2. Kelompok Sekunder
Kelompok sekunder adalah kelompok-kelompok besar yang
terdiri atas banyak orang. Hubungannya tidak perlu berdasarkan saling mengenal
secara pribadi dan sifat nya juga tidak lama. Suatu bangsa merupakan suatu
kelompok sekunder, tetapi memiliki pula beberapa cirri kelompok primer. Oleh
karena itu, adanya kelompok primer merupakan syarat mutlak terbentuknya
kelompok sekunder. Syarat dan sifat kelompok primer dan kelompok sekunder
saling mengisi dan dalam kenyataan tidak dapat dipisahkan secara mutlak.
e.
Syarat
Kelompok Sosial
Kelompok sosial merupakan himpunan manusia atau
kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama melakukan hubungan. Kelompok
sosial memiliki persyaratan sebagai berikut ini :
a.
Adanya
kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan.
b. Adanya hubungan timbale balik antara
anggota yang satu dan yang lainnya dalam kelompok itu.
c.
Ada suatu
faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok, berupa kepentingan
yang sama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama dan lain-lain.
d. Memiliki sturktur, kaidah, dan pola
perilaku yang sama.
e.
Bersistem
dan berproses.
f.
Klasifikasi
Kelompok Sosial
a. Kelompok Sosial berdasarkan
Solidaritas Mekanik
Solidaritas mekanik merupakan cirri-ciri dari masyarakat
yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Hal yang diutamakan
adalah persamaan perilaku dan sikap, masyarakatnya diikat oleh kesadaran
kolektif, yaitu suatu kesadaran bersama yang memiliki tiga karakteristik
mencakup keseluruhan kepercayaan, perasaan kelompok, dan bersifat memaksa.
b. Kelompok Sosial berdasarkan
Solidaritas Organik
Solidaritas organik merupakan bentuk solidaritas yang
mengikat masyarakat kompleks, yang telah mengenal pembagian kerja yang
terperinci dan dipersatukan oleh ke saling bergantungan antar bagian. Pada
masyarakat ini ikatan yang mempersatukan masyarakat bukan lagi kesadaran
kolektif atau hati nurani, melainkan kesepakatan yang terjalin diantara
berbagai kelompok profesi.
BAB II
1. Pengertian Dinamika Kelompok
“Dinamika” berasal dari kata dynamics (Yunani), yang
bermakna “kekuatan” (force). Menurut Slamet Santoso, dinamika berarti
tingkah laku suatu warga yang secara langsung mempengaruhi warga lain secara
timbal balik. Adapun secara lebih terperinci, Santoso (2004) menghimpun
beberapa pengertian dinamika kelompok sebagai berikut.
a.
Dinamika
kelompok mengacu pada kekuatan interaksional dalam kelompok yang ditata dan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan para anggota.
b. Dinamika kelompok mencakup proses
dan perasaan kelompok sehingga lebih bersifat deskriptif, tidak hanya ada yang
baik ataupun yang buruk.
c.
Dinamika
kelompok sebagai suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih yang
mempunyai hubungan psikologis secara jelas antar anggota yang satu dengan yang
lain; antar anggota kelompok mempunyai hubungan psikologis yang berlangsung
dalam situasi yang dialami secara bersama-sama.
2. Pentingnya Mempelajari Dinamika Kelompok
Berbagai pihak telah menyadari betapa
pentingnya mempelajari dinamika kelompok karena beberapa alasan berikut.
a.
Individu
tidak mungkin hidup sendiri dalam masyarakat.
b. Individu tidak dapat bekerja sendiri
dalam memenuhi kehidupannya.
c.
Masyarakat
yang besar memerlukan pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan
baik.
d. Masyarakat yang demokratis dapat
berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan efektif.
3. Fungsi dan Tujuan Dinamika Kelompok
Fungsi
dinamika kelompok adalah sebagai berikut :
a.
Terjalinnya
rasa saling membutuhkan
b. Memudahkan segala pekerjaan
c.
Segala
pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dapat teratasi, mengurangi beban
pekerjaan yang terlalu besar sehingga waktu untuk menyelesaikan dapat diatur
secara tepat, efektif dan efisien.
d. Meningkatkan masyarakat yang
demokratis, individu satu dengan yang lain dapat memberikan masukan atau
berinteraksi dengan yang lainnya dan memiliki peran yang sama dengan
masyarakat.
Adapun
tujuan dinamika kelompok sebagai berikut :
a.
Membangkitkan
kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok yang lain
sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai
b. Menimbulkan rasa solidaritas anggota
sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai
c.
Menciptakan
komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok
d. Menimbulkan adanya itikad yang baik
diantara sesama anggota kelompok.
4. Peran dan Status Dinamika Kelompok
a. Peran Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok membantu mengklasifikasikan tanggung jawab
dan kewajiban orang-orang yang menjadi bagian kelompok. Anggota kelompok
kadang-kadang mengalami konflik peran yang berakar pada kenyataan bahwa dua peran
yang dimainkannya tidak kompatibel.
b. Status Dinamika Kelompok
Pertumbuhan dan
perkembangan dinamika kelompok berkaitan sangat erat dengan psikologi sosial.
Oleh karena itu ahli psikologi, ahli sosiologi, ahli psikologi sosial, dan
ahli-ahli lain mencoba memasukkan dinamika kelompok kedalam cabang ilmu
mereka masing-masing.
1. Cabang Sosiologi, Moreno berpendapat
bahwa dalam suatu kelompok pasti terdapat jarak sosial antaranggota kelompok.
Hal ini terdapat pada arah pilihan, sikap, isolasi, dan keakraban tiap-tiap
anggota.
2. Cabang Psikologi, Robert F. Bales
dalam bukunya, Interaction Analysis memasukkan dinamika kelompok dalam cabang
psikologi. Alasan yang digunakan oleh kelompok itu melainkan proses kejiwaan
yang terjadi atau timbul pada individu dan pengaruhnya terhadap kelompok.
3. Cabang Psikologi Sosial, para ahli
psikologi sosial seperti Otto Klineberg berpendapat bahwa dinamika kelompok
lebih ditekankan pada peninjauan psikologi sosial. Hal ini dikarenakan yang
terpenting adalah sampai sejauh mana pengaruh interaksi sosial individu dalam
kelompok terhadap tiap-tiap indvidu sebagai anggota suatu kelompok.
BAB III
1.
Makna Norma Kelompok
Norma adalah aturan di dalam kelompok yang menunjukkan cara
anggotanya berperilaku. Golder dan Larson menjelaskan bahwa norma-norma
kelompok mengatur tingkah laku anggota kelompok. Norma kelompok adalah
pedoman-pedoman yang mengatur perilaku atau perbuatan anggota kelompok, norma
berada dan berlaku dalam kelompok yang bersangkutan. Dalam norma kelompok sikap
dan tanggapan anggota bermacam-macam, ada yang tunduk dengan norma tersebut
dengan terpaksa karena ia bergabung dengan kelompok yang bersangkutan, tetapi
juga ada yang tunduk dengan norma kelompok dengan penuh pengertian dan
kesadaran hingga norma kelompok dijadikan normanya sendiri.
2. Alasan Masuk Kelompok
Sebagian besar orang masuk kelompok mempunyai alasan
tertentu meskipun tanpa disadari. Menurut Worchel dan Cooper (1983), secara
psikologis orang masuk dalam kelompok karena tiga alasan, yaitu :
a.
Mempunyai
kebutuhan untuk berafiliasi
b. Kelompok sering menjadi sumber
informasi
c.
Kelompok
sering memberikan hadiah.
3. Timbulnya Kelompok
Kelompok sosial merupakan bahasan penting yang berkaitan
dengan human science karena secara esensial hal tersebut tertanam secara
fundamental dalam kehidupan manusia, yang seolah-olah telah melekat dan tidak
dapat dipisahkan. Kelompok sosial yang terbentuk melalui pengaruh faktor
internal lahir dari sebuah kesadaran setiap individu untuk membangun sebuah
kelompok dalam pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi secara
individual, seperti kebutuhan pertahanan dari serangan kelompok lain.
Pengelompokan yang dipengaruhi oleh faktor eksternal lahir dari sebuah proses
alamiah tanpa melibatkan kehendak pada awal pengelompokannya, seperti seorang
bayi yang dilahirkan dalam sebuah kelompok tertentu dan dinobatkan oleh mereka
sebagai bagian dari kelompoknya.
4. Pembentukan Norma Kelompok
Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di
antara anggota kelompok. Pada saat seseorang berperilaku tertentu pihak lain
menilai kepantasan atau ketidakpantasan perilaku tersebut atau menyarankan
perilaku alternatif. Norma terbentuk dari proses akumulatif interaksi kelompok.
Dengan demikian, ketika seseorang masuk kedalam sebuah kelompok, perlahan-lahan
akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok.
5. Macam-macam Norma Kelompok
Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu
atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah
terbentuk. Adapun macam-macam norma tersebut sebagai berikut.
a. Norma Kelaziman atau Kebiasaan
Kebiasaan merupakan cara-cara bertindak yang digemari oleh
masyarakat sehingga dilakukan secara berulang-ulang. Norma kelaziman ini
memiliki kekuatan mengikat yang lebih besar daripada usage, misalnya
mengucapkan salam ketika bertemu, membungkukkan badan sebagai tanda hormat
kepada orang yang lebih tua, serta membuang sampah pada tempatnya.
b. Norma Kesusilaan atau Tata Kelakuan
Tata kelakuan merupakan norma yang bersumber pada filsafat,
ajaran agama, atau ideology yang dianut oleh masyarakat. Contohnya, larangan
berzina, berjudi, minum minuman keras, penggunaan narkotika dan zat-zat
adiktif, serta mencuri.
c.
Norma
Hukum
Hukum adalah suatu rangkaian aturan yang ditujukan kepada
anggota masyarakat yang berisi ketentuan, perintah, kewajiban, ataupun larangan
agar dalam masyarakat tercipta suatu ketertiban dan keadilan.
d. Norma Mode
Perbuatan ini dilakukan dengan meniru. Dalam masyarakat,
norma ini sangat cepat berkembang karena orang mengikuti mode untuk
meningkatkan gengsi menurut anggapannya.
BAB IV
Sejarah dinamika kelompok tidak terpisahkan dari
perkembangan psikologi pada umumnya dan sosiologi pada khususnya. Berikut ini
akan diuraikan sejarah dinamika kelompok.
1. Zaman Yunani
Pada masa ini berkembang ajaran Plato bahwa daya-daya pada
individu tercermin dalam struktur masyarakat dengan karakteristik yang berbeda
satu sama lain. menurut Plato, “Daya pikir individu tercermin dalam golongan
pemerintah, daya kemauan tercermin dalam golongan ketentaraan, dan daya
perasaan tercermin dalam golongan pedagang.
2. Zaman Liberalisme
Pengaruh cara berfikir bebas
mengakibatkan individu bebas menentukan segala sesuatu bagi dirinya dan setiap
individu tidak dapat menentukan individu lain dalam kehidupan. Keadaan ini
membawa baying-bayang ketakutan dalam diri individu sehingga berbagai cara ia
tempuh untuk menghilangkan rasa ketakutan sekaligus memperoleh pedoman dalam
menjalani kehidupan. Oleh karena itu, timbul gagasan individu untuk mengadakan
perjanjian sosial antara sesamanya dan hal ini dirumuskan dalam Leviathan atau
Negara yang diharapkan dapat menjamin kehidupan mereka.
3. Zaman Ilmu Jiwa Bangsa-bangsa
Pada masa ini, Moritz Lazarus dan
Stanley Hall memplopori untuk mengadakan sesuatu penyelidikan terhadap bangsa
primitif yang memiliki cirri khas dalam kehidupannya. Mereka melakukan
penyelidikan terhadap adat dan bahasa rakyat dalam hubungannya dengan tingkah
laku masyarakat primitif.
4. Zaman Gerakan Massa
Adanya bentuk pemerintahan
autokrasi dengan segala bentuk penekanannya mengakibatkan masyarakat
menunjukkan pergolakan untuk membebaskan diri dan membentuk pemerintahan yang
sesuai dengan yang di inginkan. Gerakan masyarakat yang lebih dikenal dengan
gerakan massa mendorong Gustave Ie Bon untuk mengajar gejala-gejala psikologis
yang timbul dalam gerakan massa melalui penyelidikan secara intensif dan
mendalam. Apabila ditinjau, massa yang memiliki gerakan sedemikian hebat sudah
tentu memiliki anggota, norma, pimpinan, dan tujuan, yang tidak ubahnya seperti
suatu bentuk kelompok.
5. Zaman Psikologi Sosial
Penyelidikan terhadap massa telah
memberikan motivasi kepada para ahli untuk mengadakan penyelidikan yang
mendalam terhadap massa walaupun dengan resiko yang besar. Akan tetapi, pada
permulaan abad ke-20 para ahli mengubah arah penyelidikannya. Mereka lebih
tertarik untuk mengadakan penyelidikan terhadap gejala-gejala psikis dalam
situasi tertentu yang dipandang dapat memberikan hasil yang efektif.
6. Zaman Dinamika Kelompok
Erich Fromm mengawali
kegiatan penyelidikannya yang disusun dalam buku Escape from freedom untuk
menunjukkan kerja sama antar individu hingga timbul solidaritas dalam
kehidupannya. Hal ini disebabkan adanya keinginan individu untuk memperoleh
kepastian dalam kehidupan ketika hasrat kepastian hanya diperoleh apabila
tiap-tiap individu memiliki rasa solidaritas.
BAB III
KELEBIHAN & KEKURANGAN BUKU
A.
Kelebihan
Dalam buku yang berjudul Dinamika Kelompok karangan
Prof.Dr. yusnadi, Ms memiliki rincian mengenai dinamika kelompok yang begitu
jelas dan lebih lengkap. Dalam buku ini dijelaskan dengan begitu jelas dan
padat. Ketika kita menguasai buku ini maka kita secara bertahap akan mengetahui
dan menguasai materi yang sudah dikaji. Dan buku ini penting untuk dipelajari,
dikarenakan daftar pustaka yang lengkap setiap halamannya, serta banyak
pendapat ahli didalam buku ini.
Buku yang kedua adalah buku yang berjudul Dinamika
kelompok karangan Dr. H. Bambang Samsul Arifin, M.Si, menjelaskan
buku secara rinci dan bertahap sehingga pembaca mudah dalam membaca dan
memahami isi buku tersebut. Didalam buku ini kita tidak hanya menemukan bahan
untuk pembelajaran saja melainkan banyak bahan-bahan yang ada didalam buku ini.
B. Kelemahan
Dalam buku Dinamika Kelompok yang Pertama memang
dijelaskan secara detail, tetapi penjelasannya kurang panjang atau kurang
banyak, sehingga ketika kita mempelajari buku ini, kurang merasa puas
membaca buku ini, karena penjelasannya yang begitu singkat. Dan bahasa nya
terlalu baku sehingga tidak mudah dipahami dan sastranya begitu kuat.
Sedangkan dalam buku Dinamika Kelompok yang Kedua beberapa
penjelasan memberikan bahasa yang sulit dipahami sehingga pembaca harus sering
mengulang bacaannya. Buku itu terlalu sulit kata-kata nya, saya saja
cukup detail untuk meringkas buku ini, dan ketika kita tidak fokus membaca
bahan bacaan ini kita tidak mengetahui arti dari kata yang ditulis oleh si
penulis tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah membaca buku tersebut dapat
disimpulkan bahwa masing-masing buku memiliki keunggulan dan kelemahan
yang berbeda-beda. Seperti buku yang berjudul Dinamika Kelompok yang Pertama
yang menjelaskan secara singkat dan padat, tentang pengenalan terhadap dinamika
kelompok, interaksi sosial,kelompok sosial,pengaruh kelompok sosial, pentingnya
mempelajari dinamika kelompok, dan pendekatan-pendekatan dalam dinamika
kelompok. Dapat kita simpulkan juga bahwa buku ini juga memiliki
kelemahan masing-masing seperti kita lihat dari penyajian praktik dan
penjelasan yang diberikan. Dengan tugas dalam membuat critical book ini, maka terciptalah dalam diri kita rasa ingin
tahu dan ilmu pengetahuan yang baru untuk mengetahui isi dari buku tersebut.
Dan tanpa kita sadari rasa mau dalam diri kita dalam belajar keras akan muncul
demi mendapatkan hasil yang memuaskan.
B. Saran
Saran penulis kepada pembaca
semoga critical book ini dapat bermanfaat bagi anda, dengan membaca critical
book ini kita akan termotivasi dan mengerti dalam pembuatan sebuah critical
book. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari
pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar