BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Program pendidikan keaksaraan
merupakan bentuk layanan pendidikan nonformal untuk membelajarkan warga
masyarakat buta aksara, agar memiliki keterampilan mendengarkan, berbicara,
membaca, menulis, dan berhitung, yang berorientasi pada
kehidupan sehari-hari dengan memanfatkan potensi yang ada dilingkungan
sekitarnya, sehingga WB dan masyarakat dapat meningkatkan mutu dan taraf
hidupnya.
Penyusunan makalah ini sangat
bermanfaat dipelajari untuk menambah wawasan dan menambah keyakinan, bahwa
penyelenggaraan pendidikan keaksaraan harus dilakukan secara seimbang dalam
rangka pembentukan manusia seutuhnya serta mengurangi jumlah orang buta aksara.
Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas Mata Kuliah
kapita selekta pls.
2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
sehingga yang menjadi rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
- Apa saja program dalam pendidikan kaksaraan?
- Bagaimana indikaor keberhasilan dalam pembelajaran pendidikan keaksaraan?
3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
- Untuk mengetahui program pendidikan keaksaraan
- Untuk mengetahui indicator keberhasilan dari pendidikan keaksaraan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.Pengertian pendidikan keaksaraan
Pendidikan keaksaraan adalah pendidikan yang diberikan
kepada mayarakat yang belum pernah memperoleh pendidikan atau drop out di
sekolah dasar dalam rangka meningkatkan pengetahuan dasar, kemampuan baca tulis
fungsional yang diintegrasikan dengan mata pencarian, dalam arti agar sedapat
mungkin diusahakan belajar pendidikan dasar yaitu membaca, menulis, berhitung
dilaksanakan secara terpadu dengan pendidikan mata pencarian dan diikuti dengan
kegiatan berusaha.Untuk membimbing belajarnya sumber belajar atau tutor untuk warga belajar yang belajar mandiri adalah anggota keluarganya sendiri, tetangga atau kenalan yang sudah tidak mengalami buta aksara dan angka. Begitu juga bagi mereka yang belajar berkelompok, sumber belajar boleh anggota keluarga atau anggota lain yang memiliki kelebihan dan bersedia secara sukarela membantu warga belajar.
Pendidikan keaksaraan mencakup:
* Keaksaraan Dasar
* Keaksaraan Usaha Mandiri
* Keaksaraan Keluarga
* Keaksaraan Komunitas Khusus
* Keaksaraan Usaha Mandiri
* Keaksaraan Keluarga
* Keaksaraan Komunitas Khusus
- Keaksaraan Dasar adalah upaya pemberian kemampuan keaksaraan bagi penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas agar memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung, mendengarkan, dan berbicara untuk mengomunikasikan teks lisan dan tulis dengan menggunakan aksara dan angka dalam bahasa Indonesia.
- Keaksaraan Usaha Mandiri merupakan upaya penguatan keberaksaraan melalui pembelajaran keterampilan/usaha yang dapat meningkatkan penghasilan dan produktivitas seseorang atau kelompok.
- Pendidikan Keaksaraan Keluarga adalah upaya pemberdayaan keluarga dengan melatihkan kemampuan berkomunikasi melalui teks lisan, tulis, dan angka dalam bahasa Indonesia agar mereka dapat memperoleh, mencari, dan mengelola informasi untuk memecahkan masalah keluarga dan berperanserta dalam pembangunan.
- Keaksaraan Komunitas Khusus adalah merupakan upaya pemberian kemampuan keaksaraan bagi penduduk melek aksara parsial atau cenderung masih buta aksara atau penyandang Buta Aksara murni yang memiliki kekhususan tertentu, seperti daerah bencana, penyandang cacat, dan kelainan lain.
2.Tujuan
pendidikan keaksaraan
•
Mengembangkan
kemampuan warga belajar dalam memecahkan masalah sehari-hari yang dihadapi oleh
mereka.
•
Melatih
warga belajar untuk menggunakan keterampilan dan kompetensi keaksaraan dalam
kehidupan sehari-hari.
•
Memotivasi
warga belajar sehingga mampu memberdayakan dirinya sendiri dengan menggunakan
kompetensi keaksaraan.
•
Mengembangkan
kemampuan berusaha atau bermata pencaharian sehingga mampu meningkatkan mutu
dan taraf hidupnya.
•
Mengembangkan
kemampuan dan minat baca warga belajar sehingga mampu menjadi bagian dari
masyarakat gemar membaca dan masyarakat belajar .
3.Sasaran
pendidikan keaksaran
Sasaran
program keaksaraan adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang melek aksara
parsial dan cenderung masih buta aksara murni.
4.Program
pendidikan keaksaraan:
•
Buta
aksara murni
Buta aksara murni adalah warga masyarakat yang sama sekali
tidak dapat membaca,menulis dan berhitung dengan system apapun juga.
•
Buta
aksara
Didefenisikan sebagai buta aksara latin dan arab,buta bahasa
indonesia,dan buta pengetahuan dasar.atau dengan kata lain buta aksara adalah
warga masyarakat yang belum memiliki kemampuan kemampuan tersebut dan belum
memfungsikannya dalam kehidupannya
•
Melek
aksara
Melek aksara
dimaksud sebagai melek aksara latin dan angka arab,melek bahasa Indonesia dan
pengetahuan dasar.dengan demikian melek aksara adalah warga belajar yang
memiliki kemampuan tersebut sehingga dapat meningkatkan mutu hidupnya.
•
Keaksaraan
fungsional
5.Tujuan Program pendidikan Keaksaraan
•
Memperluas
akses penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan
•
Memberikan
kemampuan keaksaraan bagi penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas agar
memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung, mendengarkan, dan berbicara
untuk mengkomunikasikan teks lisan dan tulis dengan menggunakan aksara dan
angka dalam bahasa Indonesia.
6.Permasalahan
dalam pendidikan keaksaraan
•
Warga
belajar yang dinyatakan dengan bebas buta aksara sebenarnya belum mencapai
standart kompetensi keaksaraan yang diharapkan.
•
Warga
belajar belum mampu memanfaatkan keaksaraannya setelah program pembelajaran
selesai,sehingga ada kecenderungan mereka menjadi buta aksara kembali.
•
Pemeliharaan
tingkat keaksaraan warga belajar belum optimal dilaksanakan karena keterbatasan
dana,sarana,dan prasarana.
7.Solusi
Dilaksanakan
satu rangkaian kegiatan gerakan nasional wajib belajar pendidikan dasar
sembilan tahun .
BAB III
PENUTUP
- Simpulan
Penyelenggaraan pendidikan dapat
diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal. Jalur pendidikan
formal diselenggarakan di sekolah, sedangkan jalur pendidikan nonoformal
diselenggarakan di lingkungan masyarakat, yang terdiri atas berbagai satuan dan
jenis program dengan menggunakan beberapa pendekatan yaitu Pedagogi dan
Andragogi.
2.
Saran
1.
Untuk dapat mensukseskan wajib belajar
9 tahun, diharapkan kepada semua kalangan pendidik untuk dapat berperan aktif demi
mengurangi masyarakat buta aksara
2.
Diharapkan
kepada tutor agar dapat melaksanakan pembelajaran pendidikan keaksaraan secara
optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar