PEKERJAAN SOSIAL
CRITICAL BOOK REPORT
Oleh
Ira
Natasya Tarigan
1153371013
PLS
Ekstensi A 2015
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
PEMBAHASAN
1. Identitas Buku
Buku Utama (Buku Satu)
1. Judul
buku : Pekerjaan
sosial
2.
Pengarang :
Elizon Nainggolan
3.
Penerbit
: UNIMED PRESS
4. Tahun
terbit : 2014
5. Kota
Terbit : Medan
6. Tebal
Buku : 164 halaman
1.
KESIMPULAN DARI
BUKU UTAMA
Dalam
Bab I buku ini penulis membahas mengenai "Hakekat Pekerjaan Sosial"
dimana dalam bab ini penulis membahas tujuh point mengenai hakikat pekerjaan
sosial. Adapun yang pertama yaitu
Sejarah Perkembangan Pekerjaan Sosial.disini dijelaskan bahwa Pekerjaan sosial
berkembang dari mitos mitos kuno yang berisi tentang 2 pekerjaan,yaitu
pekerjaan Filantropi dan pekerjaan Charity. Pekerjaan Filantropi adalah pekerjaan yang diberikan pada seseorang
didasarkan oleh rasa belas kasihan . Sedangkan pekerjaan Charity adalah suatu pekerjaan yang diberikan berdasarkan pada
firman tuhan.
Pada
Bab II " Komunikasi Pekerjaan Sosial" membahas tentang konsep
komunikasi serta Komunikasi pengumpulan data. Pertama, penulis membahas tentang
pengertian dari komunikasi dimana komunikasi adalah Penyampaian informasi,
gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan lambing
lambing,kata kata,gambar gambar dan lain-lain.
Dalam
Bab III buku ini penulis membahas mengenai "Administrasi pekerjaan
sosial" dimana dalam bab ini penulis mendefenisikan/menerangkan arti dari
administrasi baik dari segi arti sempit kemudian juga dalam arti luas, kemudian
penulis juga menambahkan beberapa pendapat para ahli mengenai defenisi dari
kata administrasi. kemudian dilanjutkan
dengan pembahasan tentang unsur-unsur
pada administrasi yang tanpa poin-poin tersebut proses dalam administrasi atau
dengan kata lain siklus kegiatan administrasi tidak akan dapat berjalan.
Selanjutnya juga dijelaskan mengenai administrasi yang dilihat dari tiga sudut
yaitu sudut, proses, kegiatan sekelompok orang. Hingga diakhiri sengan
pembahasan mengenai administrasi kesejahteraan sosial yang dijelaskan
bahwasannya administrasi kesejahteraan sosial adalah seganap kegiatan yang dilakukan
guna mencapai kesejahteraan orang dan kelompok.
Bab IV berisi mengenai pembahasan “Metode Pekerjaan
Sosial” , yaitu metode yang digunakan para pekerja sosial salam mengadakan
pendekatanterhadap masaalh yang dihadapioleh kliennya/ masyarakat. Dimana pembahasan
metode ini dibagi atas beberapa bagian yaitu bimbingan sosial perseorangan
(metode membantu yang siarahkan pada usaha mendorong dan menampilkan kemampuan
individu), bimbingan kelompok (usaha yang dilakukan pekerja sosial untuk
membantu individu-individu dalam sebuah kelompok memperoleh kesempatan untuk
mengembangkan diri melalui proses kelompok), bimbingan organisasi masyarakat(
upaya untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan sosial di suatu masyarakat pada
daerah tertentu melaluli saran dan sumber-sumber yang tersedia si masyarakat).
Pada Bab V " Tingkah Laku Manusia Dalam
Kaitannya Dengan Pekerjaan Sosial" dimana dalam bab ini yang pertama
membahas mengenai Tingkah Laku Manusia Dan Lingkungan Sosial. Tingkah laku
manusia adalah kegiatan aktivitas manusia yang tampak maupun tak tampak yang
dapat dipengaruhioleh situasi dan kondisi dimana manusia berada. Tingkah laku
manusia dan lingkungan sosial adalah interaksi dinamis yang terjadi dalam
kehidupan manusia dalam rangka mencapai suatu keseimbangan antara pemenuhasn
kebutuhan manusia dan situasi lingkungan sosialnya. Tujuan mempelajari tingkah laku manusia dan lingkungan sosial ini
juga disebutkan didalam buku ini,penulis menuliskan bahwa dalam praktik
pekerjaan sosial, seorang pekerja sosial akan berhadapan dengan berbagai
tingkah laku manusia,baik dari segi latar belakangnya maupun dari lingkungan
sosialnya.
Dalam Bab VI penulis memaparkan pembahasan mengenai
“Masalah Sosial Dan Lembaga-Lembaga Penanganan Masalah Sosial”.yang diawali
dengan pembahasan mengenai masalah sosial, yaitu yang pada hakikatnya tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri. Kemudian terdapat juga
beberapa pendapat para ahli mengenai masalah soaial di tengah-tengah masyarakat
seperti salah atunya oleh Nathan E. Cohen (1964) masalah sosial adalah terbatas
pada masalah-masalah kelompok atau tingkah laku individual yang menuntut adanya
campur tangan dari masyarakat yang teratur agar masyarakat dapat meneruskan
fungsinya.
Buku
Pembanding (Buku Kedua)
1. Judul
buku : Pekerjaan
Sosial di Dunia Industri
2.
Pengarang :
Edi Suharto, Ph. D.
3.
Penerbit
: PT Refika Aditama
4. Tahun
terbit : 2007
5. Kota
Terbit : Bandung
6. Tebal
Buku : 172 halaman
2.
KESIMPULAN DARI
BUKU PEMBANDING
Buku ini dimulai dengan pengertian
pekerjaan sosial dimana pekerjaan sosial adalah aktivitas professional untuk
menolong individu,kelompok dan masyarakat dalam meningkatkan atau memperbaiki
kapasitas mereka agar berfungsi sosial dan menciptakan kondisi kondisi
masyarakat yang kondusif untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam konteks
pembangunan nasional, maka pembangunan kesejahteraan sosial dapat didefenisikan
sebagai segenap kebijakan dan program yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha,
dan civil society untuk mengatasi sosial dan memenuhi kebutuhan manusia melalui
pendekatan pekerjaan sosial.
Beberapa bidang garapan pekerjaan sosial
diantaranya keluarga dan pelayanan anak, kesehatan dan rehabilitasi,
pengembangan masyarakat, jaminan sosial, pelayanan kedaruratan, pekerjaan
sosial sekolah, dan pekerjaan sosial industri.
Pekerjaan sosial industri dapat
didefenisikan sebagai lapangan praktik pekerjaan sosial yang secara khusus
menangani kebutuhan-kebutuhan kemanusiaan dan sosial didunia kerja melalui
berbagai intervensi dan penerapan metode pertolongan yang bertujuan untuk
memelihara adaptasi optimal antara individu dengan lingkunganny, terutama
lingkungan kerja. Pekerjaan sosial terlahir dalam konteks pertumbuhan
masyarakat industri. Pekerjaan sosial industri pertama kali muncul tahun
1880-an.
Selanjutnya, penulis menuliskan tentang
model pelayanan dalam pekerjaan sosial, dimana permasalahan yang ditangani oleh
pekerja sosial didalam dunia industry adalah masalah yang terkait dengan dampak
negatif industrialisasi yaitu 1).Alienation
atau perasaan keterasingan dari diri,keluarga, dan kelompok sosial.2).Alcoholism :ketergantungan terhadap
alcohol,obat-obatan terlarang yang dapat menurunkan produktivitas kehidupan
sosial seseorang.3).Absenteeism
ataupun perilaku membolos kerja dikarenakan rendahnya motivasi pegawai.4). Accident :kecelakaan kerja yang
diakibatkan oleh menurunnya konsentrasi pegawai atau oleh karena lemahnya
system keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja.
Dalam melaksanakan fungsinya, pekerja
sosial biasanya bekerja dibawah naungan serikat buruh, kelompok sejawat (sebuah
asosiasi individu dalam perusahaan yang sama, namun tidak selalu menjadi
anggota serikat buruh), atau dibawah manajemen organisasi swasta atau negri
(misalnya menjadi staf Human Resource
Development)
Selain itu, penulis juga memaparkan
mengenai terapi individu,dimana penulis menuliskan bahwa pekerja sosial yang
bekerja pada lembaga sosial paling sering memberikan pelayanan konseling pada
kliennya. Pelayanan konseling merupakan ciri khas intervensi pekerjaan sosial
dalam membantu mengatasi problema sosial yang dihadapi para pegawai.konseling
adalah salah satu teknik dalam gugus pendekatan pekerjaan sosial dengan
individu yang dikenal dengan nama metode casework atau terapi perseorangan.
Selanjutnya diterangkan mengenai terapi
kelompok,dimana terapi kelompok adalah suatu metode pekerjaan sosial yang
menggunakan kelompok sebagai media dalam proses pertolongan professionalnya.
Didunia industry, terapi kelompok sangat sering digunakan sebagai metode untuk
mengatasi masalah masalah yang dialami para pegawai seperti kecanduan alcohol,
kemalasan bekerja, konflik antar pegawai.
Pada bab selanjutnya dijelaskan tentang
bornout dan stress. Burnout adalah hilangnya perhatian terhadap orang yang
sedang ditolongnya.ditandai dengan kelelahan fisik dan penyakit fisik juga
ditandai dengan kelelahan emosional. Burnout sangat berkaitan dengan istilah
keterasingan,acuh tak acuh, apatis, sinis, pesimis, kelelahan fisik, atau
ketegangan yang teramat sangat.penulis menuliskan tentang beberapa penjelasan
untuk mencegah dan mengurangi burnout serta stress,diantaranya :
1.
Berpikiran
positif
2.
Mengubah pikiran
yang bisa akibatkan burnout
3.
Relaksasi
4.
Melakukan
latihan olahraga
5.
Melakukan
hal-hal yang disenangi
6.
Humor
Lalu pada bab selanjutnya membahas tentang manajemen
perawatan kesehatan mental.diman yang dimaksuddengan manajemen perawatan
kesehatn mental telah menjadi sebuah pelayanan yang penting di perusahaan.
Pekerja sosial merupakan salah satu profesi yang terlibat dalam bidang ini,
karena program- program pelayanan.
Lalu di bab selanjutnya,penulis membahas tentang
kesehatan dan keselamatan kerja. Dimana keselamatan kerja dan pencegahan
penyakit dan kecelakaan ditempat kerja merupakan perhatian para pekerja beserta
keluarganya. Kesehatan dan keselamatan kerja adalah bidang yang luas dan
melibatkan beberapa disiplin akademis, profesi dan sektor sektor penentu
kebijakan mulai dari kegiatan penelitian hingga pembuatan rencana dan
pelaksanaan intervensi. Profesi pekerjaan sosial secara historis telah
memainkan peranan penting dalam memperjuangkan pentingnya perhatian tehadap
dampak kesehatan dan keselamatan kerja terhadap pegawai dan keluarganya.
Berawal dari 1990-an, tokoh pekerjaan sosial telah bekerja keras untuk
mendokumentasikan kebutuhan akan reformasi sosial kebijakan yang melindungi
para korban kecelakaan di perusahaan.
Dalam
bab selanjutnya, dijelaskan tentang manajemen sumberdaya manusia. Dijelaskan
bahwa di dunia industri pemecahan masalah sosial sebelumnya dipandang sebagai
bagian dari usaha-usaha individu secara personal, yakni sebagai kewajiban
pegawai dan bukan tanggungjawab perusahaan. Sekarang kita menyadari bahwa
persoalan persoalan tersebut merupakan bagian dari dunia industry, domain
perusahaan dan tempat kerja. Manajemen sumberdaya manusia adalah bidang urusan
yang berkaitan dengan manusiayang berdampingan dengan lingkungan kerjanya,
apakah itu di perusahaan pemerintah,swasta, maupun organisasi sosial nir-laba.
Selanjutnya
dibahas tentang asesmen budaya perusahaan. Penulis menjelaskan bahwa sejalan
dengan masuknya para pekerja sosial ke bidang industri,khususnya dunia
perusahaan, keterampilan asesmen harus diadaptasikan agar sesuai dengan
lingkungan tersebut. Seorang pekerja sosial harus memiliki berbagai
keterampilan klinis dan administrasi, serta pengetahuan mengenai dunia
industri. Jika suatu waktu seorang pekerja sosial dihubungi oleh manajer
sumberdaya manusia sebuah perusahaan besar yang menginginkannya merancang
program bantuan bagi pegawai di persahaannya.
Di
bab berikutnya, penulis memberi penjelasan mengenai defenisi tanggungjawab
sosial perusahaan sebagai suatu kepedulian organisasi bisnis untuk bertindak
dengan cara cara mereka sendiri dalam melayani kepentingan organisasi dan
kepentingan publik eksternal. Tsp merupaka sebuah pendekatan dimana perusahaan
mengintegrasikan kepedulian sosial dalam operasi bisnis dan interaksi mereka
dengan para pemangku kepentingan berdasarkan prinsip kesukarelaan dan
kemitraan.
Pada
bab berikutnya, penulis menuliskan tentang pengembangan masyarakat. Secara
garis besar, pekerjaan sosial melibatkan intervensi atau penanganan masalah
pada dua aras atau tingkatan, yakni tingkat mikro(individu, keluarga, kelompok)
dan makro (organisasi dan masyarakat). Karenanya, selain dituntut untuk
memiliki pemahaman mengenai penanganan masalah yang dialami individu, keluarga,
dan kelompok, pekerja sosial juga perlu memiliki pemahaman mengenai metoda atau
strategi dalam melakukan perubahan organisasi, masyarakat, dan kebijakan.
Dalam bab selanjutnya, dibahas tentang advokasi.
Berpijak pada literatul pekerjaan sosial, advokasi sosial dapat dikelompok
kedalam 2 jenis,yaitu: advokasi kasus dan advokasi kelas. Advokasi yang
dilakukan pekerja sosial dalam membantu orang miskin seringkali sangat
berkaitan dengan konsep manajemen sumber. Demi mempermudah pemahaman pembaca,
penulis memfokuskan strategi advokasi kedalam 3 setting atau aras
(mikro,mezzo,dan makro) dan mengkajinya dari empat aspek (tipe
advokasi,sasaran/klien,peran pekerja sosial,dan teknik utama).
Pada
bab terakhir sebagai akhir, dibahas kebijaksanaan sosial . kebikjasaan sosial
adalah salah satu bentuk dari kebijakan public. Kebijakan sosial merupakan
ketetapan pemerintah yang dibuat untuk merespon isu-isu yang bersifat public,
yakni mengatasi masalah sosial atau memenuhi kebutuhan masyarakat banyak.
Kebijakan sosial menunjuk pada apa yang dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya
untuk meningkatkan kualitas hidup manusia melalui pemberian beragam tunjangan
pendapatan, pelayanan kemasyarakatan, dan program-program tunjangan sosial lainnya.
Dinegara Negara indusrti maju, secara tradsi kebijakan sosialmencakup ketetapan
atau regulasi pemerintahmengenai lima bidang pelayanan sosial, yaitu jaminan
sosial, pelayanan perumahan, kesehatan, pendidikan, dan pelayanan atau
perawatan sosial personal.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
KELEBIHAN
BUKU
Buku ini
memiliki kelebihan dalam hal pemaparan tiap-tiap teknik dalam
mengevaluasi program pekerjaan sosial. Pada
setiap teknik tidak hanya di paparkan pengertiannya saja tetapi disertai dengan
tujuan dan tingkat pencapaiannya serta materi tentang teknik evaluasi program
pendidikan luar sekolah.
Keruntunan pemaparan dan
penjelasan proses pekerjaan sosial dalam buku ini bagus, karena penjelannya
dipaparkan secara terurut. Pada buku ini juga disertai dengan tabel-tabel yang
dapat membantu pembaca dalam mengartikan isi buku tersebut sehingga lebih mudah
dipahami. Kalimat yang digunakan dalam pemaparan hakikat pekerjaan sosial dalam
buku ini juga tidak berbelit-belit dan mudah dipahami, sehingga dapat
dimengerti oleh oranglain yang bukan memiliki latar belakang pendidikan luar
sekolah sekalipun
KEKURANGAN
BUKU
Pembahasan tentang evaluasi
program pendidikan luar sekolsh dalam buku ini juga memiliki kekuangan, antara
lain yaitu:
1.
Pada tiap-tiap bagian bagian dalam proses pekerjaan
sosial yang dipaparkan, tidak semua penulis membuat pengertian tiap-tiap bagian
dalam mengevaluasi program pekerjaan sosial, ada yang memiliki pengetian dan
banyak pula yang tidak diartikan di dalam buku ini. Jika dijelaskan
pengertiannya semua terlebih dahulu, maka akan mempermudah pembaca mengerti
walaupun pembaca adalah orang awam atau tidak memiliki latar belakang
pendidikan luar sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar