Bangtan Sonyeondan

Bangtan Sonyeondan

Selasa, 11 Oktober 2016

bimbingan penyuluhan sosial



UNSUR UNSUR PENYULUHAN SOSIAL

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Penyuluhan Sosial
OLEH :

IRA NATASYA TARIGAN (1153371013)
LEO BANUREA (1153371015)
PLS EKSTENSI A 2015








PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

Sifat sifat penyuluh

Dapat berempati

Empati adalah satu sifat kaunselor yang coba memasukkan dirinya ke dalam situasi klien. Melalui cara itu, kaunselor dapat memahami dengan lebih mendalam permasalahan klien dan dan berkomunikasi disamping klien dapat melihat kebenaran dan keyakinan di dalam diri kaunselor itu sendiri. Beberapa faktor juga perlu di ambil kira supaya kaunselor benar-benar memahami, tidak sangsi, menggunakan isi dan nada suara yang sesuai untuk menghadapi kliennya.
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. penyuluh yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi pihak klien, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Menyayangi klien

Dalam tahap hubungan ini, biasanya klien tidak terlalu mempercayai kaunselor. Tugas kaunselor adalah untuk mendapatkan kepercayaan sepenuhnya klien terhadap diri sendiri dan kesan daripada sesi kaunseling tersebut. Kaunselor perlu bertanggungjawab untuk mewujudkan suasana atau keadaan yang memudahkan rasa keterbukaan,keikhlasan dan rasa malu berkomunikasi.
Kaunselor perlu berkomunikasi dengan rasa minat pada klien, memahami dan supaya  menghormati perasaan, sikap  dan masalah klien supaya klien benar-benar tenang dan bersedia untuk memulakan sesi kaunseling dengan perasaan percaya yang kaunselor akan dapat membantunya sebaik mungkin.
Kaunselor perlu menunjukkan yang dirinya senantiasa hadir dan memberikan sepenuh perhatian kepada klien dan menganggap klien sebagai seorang yang dihormati dan dihargai. Kaunselor juga perlu mendengar secara intensif dan coba merasakan bagaimana klien rasa dan fikir masalahnya dan pastikan kaunselor memberikan respon pada setiap percakapan dan tindak tanduk klien sepenuhnya.


Komunikator yang handal
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak terlepas dari hubungan dengan orang lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya. Hubungan antara manusia itu sendiri memerlukan suatu proses yang sering disebut komunikasi. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan kepada komunikan (penerima) dari komunikator (sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diinginkan komunikator.
Pada dasarnya komunikasi dikatakan berhasil apabila makna pesan yang diterima komunikan sesuai dengan makna pesan yang disampaikan komunikator. Keberhasilan komunikasi sangat dipengaruhi oleh kondisi/latar belakang komunikator dan komunikan, saluran dan media komunikasi serta gangguan yang mungkin terjadi pada saat berkomunikasi.
Untuk menjadi komunikator yang handal, seorang penyuluh harus memenuhi beberapa syarat diantaranya :
1.      Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap klien yang menjadi sasaran pesan yang penyuluh sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam berkomunikasi dengan klien.
2.      Empathy
Empati adalah kemampuan seorang penyuluh untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi dengan klien nya. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan penyuluh untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh klien. Dengan memahami dan mendengar klien terlebih dahulu, penyuluh dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang ia perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan klien nya.
3.      Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang disampaikan dapat diterima oleh penerima pesan (si klien). ini menunjukkan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan seorang penyuluh untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantunya agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan atau klien penyuluh.
4.      Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka kriteria keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.
5.      Humble
Hal terakhir dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Jika komunikasi yang di bangun didasarkan pada lima kriteria pokok komunikasi yang efektif ini, maka penyuluh dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan klien yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.

Unsur unsure penyuluhan

Penyuluhan sosial

penyuluhan bersumber dari kata suluh yang berarti obor atau alat untuk menerangi keadaan yang gelap. Dari asal kata tersebut dapat diartikan bahwa penyuluhan yaitu untuk memberikan penerangan atau penjelasan kepada mereka yang disuluh.
Penyuluhan sosial adalah suatu proses pengubahan perilaku yang dilakukan melalui penyebarluasan informasi, komunikasi, motivasi dan edukasi oleh penyuluh sosial baik secara lisan, tulisan maupun peragaan kepada kelompok sasaran sehingga muncul pemahaman yang sama, pengetahuan dan kemauan guna berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan kesejahteraan sosial.
Penyuluhan merupakan suatu proses perubahan perilaku melalui pendidikan nonformal. Untuk mengukur adanya perubahan perilaku relatife sulit, namun pada umumnya dapat dilihat dari tindakan, pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat dalam mengatasi masalah sosial. Pada kenyataan, bahwa perubahan perilaku tersebut tidak serta merta karena penyuluhan tetapi dipengaruhi faktor lain.
Faktor yang mempengaruhi :
1.      Keadaan Pribadi Sasaran :
a)      Sasaran penyuluhan adalah manusia dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
b)      Perlu diamati pada diri sasaran ada tidaknya motivasi pribadi untuk melakukan perubahan.
c)      Apakah ada kekuatan yang menghambat:
1)      Adanya kegagalan pada masa lalu, karena kegagalan,
2)      Kekurangsiapan melakukan perubahan,
3)      Tidak mau menanggung resiko.
2.      Kondisi Lingkungan Fisik :
a)      Kondisi geografis
b)      Sarana dan prasarana
c)      Aksesibilas
3.      Lingkungan Sosial Budaya:
a)      Kebudayaan
b)      Opini publik
c)      Kekuatan lembaga sosial
d)     Kekuatan-kekuatan ekonomi


Materi Penyuluhan

Materi penyuluhan adalah bahan yang disiapkan oleh penyuluh social dalam rangka pelaksanaan penyuluhan :
-        Sesuai tingkat kemampuan sasaran/masyarakat
-        Tidak bertentang dengan adat istiadat dan kepercayaan
-        Mampu mendatangkan keuntungan
-        Bersifat praktis, mudah dipahami dan diaplikasikan
-        Mengesankan dan dapat dimanfaatkan dengan hasil nyata dan segera dinikmati.
-        Waktu dan Tempat
a)      Waktu, sesuaikan dengan kebiasaan masyarakat
b)      Tempat yang mudah dijangkau.

Sasaran Penyuluh

1.      Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Pemerlu Pelayanana Kesejahteraan Sosial (PPKS) adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan, atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya sehingga tidak terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani, maupun sosial secara memadai dan wajar. Hambatan, kesulitan, atau gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, ketelantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan, keterasingan/ketertinggalan, dan bencana alam maupun bencana sosial.

Penyandang masalah kesejahteraan sosial diantaranya adalah:

Anak Jalanan,adalah anak yang berusia 5-18 tahun yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah dan berkeliaran di jalanan maupun tempat-tempat umum.
Wanita Rawan Sosial Ekonomi,adalah seorang wanita dewasa berusia 18-59 tahun belum menikah atau janda dan tidak mempunyai penghasilan cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Korban Tindak Kekerasan, , adalah seseorang yang mengalami tindak kekerasan, diperlakukan salah atau tidak semestinya dalam lingkungan keluarga atau lingkungan terdekatnya, dan terancam baik secara fisik maupun non fisik.
Lanjut Usia Telantar,adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, karena faktor-faktor tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara jasmani, rohani maupun sosial.
Penyandang Cacat,adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik atau mental yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi dirinya untuk melakukan fungsi-fungsi jasmani, rohani maupun sosialnya secara layak, yang terdiri dari penyandang cacat fisik, penyandang cacat mental dan penyandang cacat fisik dan penyandang cacat mental.
Tuna Susila,adalah seseorang yang melakukan hubungan seksual dangan sesama atau lawan jenis secara berulang-ulang dan bergantian diluar perkawinan yang sah dengan tujuan mendapatkan imbalan uang,materi atau jasa.
Pengemis, adalah orang-orang yang mendapat penghasilan meminta-minta di tempat umum dengan berbagai cara dengan alasan untuk mengharapkan belas kasihan orang lain. Gelandangan, adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan yang tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai pencaharian dan tempat tinggal yang tetap serta mengembara di tempat umum.
Bekas Warga Binaan Lembaga Kemasyarakatan (BWBLK),adalah seseorang yang telah selesai atau dalam 3 bulan segera mengakhiri masa hukuman atau masa pidananya sesuai dengan keputusan pengadilan dan mengalami hambatan untuk menyesuaikan diri kembali dalam kehidupan masyarakat, sehingga mendapat kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan atau melaksanakan kehidupannya secara normal.
Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis, adalah keluarga yang hubungan antar anggota keluarganya terutama antara suami -istri kurang serasi, sehingga tugas-tugas dan fungsi keluarga tidak dapat berjalan dengan wajar .
Korban Bencana Alam,adalah perorangan, keluarga atau kelompok masyarakat yang menderita baik secara fisik, mental maupun sosial ekonomi sebagai akibat dari terjadinya bencana alam yang menyebabkan mereka mengalami hambatan dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.Termasuk dalam korban bencana alam adalah korban bencana gempa bumi tektonik, letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir, gelombang pasang atau tsunami,kencang, kekeringan, dan kebakaran hutan atau lahan, kebakaran permukiman, kecelakaan pesawat terbang, kereta api, perahu dan musibah industri (kecelakaan kerja).
Korban Bencana Sosial atau Pengungsi, adalah perorangan, keluarga atau kelompok masyarakat yang menderita baik secara fisik, mental maupun sosial ekonomi sebagai akibat dari terjadinya bencana sosial kerusuhan yang menyebabkan mereka mengalami hambatan dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.
Metode-metode Penyuluhan

Metode penyuluhan erat kaitannya dengan metode belajar oranag dewasa (andragogy). Penyuluh, yang menjalankan tugas utamanya sebagai pendidik, pengajar dan pendorong, selalu berhubungan dengan sasaran penyuluhan yang biasanya adalah para petani, peternak, dan nelayan dewasa. Sebagai suatu proses pendidikan, maka keberhasilan penyuluhan sangat dipengaruhi oleh proses belajar yang dialami dan dilakukan oleh sasaran penyuluhan. Dalam pelaksanaan penyuluhan, pemahaman proses belajar pada orang dewasa serta prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh seorang penyuluh dalam menjalankan tugasnya menjadi sangat penting peranannya karena dapat membantu penyuluh dalam mencapai tujuan penyuluhan yang telah ditentukannya.
Karena beragamnya metode penyuluhan yang dapat digunakan dalam kegiatan penyuluhan, maka perlu diketahui penggolongan metode penyuluhan menurut jumlah sasaran yang hendak dicapai. Berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai, penggolongan metode terbagi menjadi tiga yakni metode berdasarkan pendekatan perorangan, kelompok, dan massal.

Tujuan Pemilihan Metode Penyuluhan

Dalam mempelajari sesuatu, seseorang akan mengalami suatu prosesuntuk mengambil suatu keputusan yang berlangsung secara bertahap melaluiserangkaian pengalaman mental fisikologis sebagai berikut:
1)      Tahap sadar yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh
2)      Tahap minta yaitu tumbuhnya minat yang seringkali ditandai oleh keinginan untuk bertanya atau untuk mengetahui lebih banyak tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh.
3)      Tahap menilai yaitu penilaian terhadap baik/buruk atau manfaat inovasi yang telah diketahui informasinya secara lebih lengkap.
4)      Tahap mencoba yaitu tahap dimana sasaran mulai mencoba dalam skala kecil untuk lebih meyakinkan penilaiannya, sebelum menerapkan untuk skala yang lebih luas.
5)      Tahap menerapkan yaitu sasaran dengan penuh keyakinan berdasarkan penilaian dan uji coba yang telah dilakukan/diamati sendiri.
Jadi tujuan pemilihan metode penyuluhan adalah:
1)      agar penyuluh dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode yang tepat dan berhasil guna,
2)      agar kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan untuk menimbulkan perubahan yang dikehendaki yaitu perubahan perilaku anggota keluarganya dapat berdayaguna dan berhasilguna.

Penggolongan metode Penyuluhan

Pada prinsipnya metode penyuluhan dapat digolongkan sesuai dengan macam-macam pendekatannya :

A.    Penggolongan  dari Segi Komunikasi

Metode penyuluhan dapat digolongkan kedalam 2 (dua) golongan yaitu :
1.        Metode-metode yang langsung, dalam hal ini penyuluh langsung berhadapan muka dengan sasaran.
2.        Metoda-metoda yang tidak langsung, dalam hal ini penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi dalam menyampaikan pesannya melalui perantara (media).

B.     Penggolongan Berdasarkan Pendekatan  Kepada Sasaran

a)      Metode berdasarkan pendekatan perorangan   
Dalam metode ini, penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasarannya secara perorangan. Metode perorangan atau personal approach ini sangat efektif digunakan dalam penyuluhan karena sasaran dapat secara langsung memecahkan masalahnya dengan bimbingan khusus dari penyuluh. Adapun jika dilihat dari segi jumlah sasaran yang ingin dicapai, metode ini kurang efektif karena terbatasnya jangkauan penyuluh untuk mengunjungi dan membimbing sasaran secara individu. Metode pendekatan individu akan lebih tepat digunakan dalam mendekati tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh ataupun pada golongan yang menjadi panutan masyarakat setempat.
Metode pendekatan perorangan pada hakikatnya adalah paling efektif dan intensif dibanding metode lainnya, namun karena berbagai kelemahan di dalamnya, maka pendekatan ini jarang diterapkan pada program-program penyuluhan yang membutuhkan waktu yang relatif cepat. Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan.Contohnya :
a.       Kunjungan ke rumah klien, ataupun klien berkunjung kerumah penyuluh dan kekantor.
b.      Surat menyurat secara perorangan.
c.       Demonstrasi pilot.
d.      Belajar perorangan, belajar praktek.
e.       Hubungan telepon

b)      Metode berdasarkan pendekatan kelompok
Dalam metode pendekatan kelompok, penyuluh berhubungan dengan sasaran penyuluhan secara kelompok. Metode pendekatan kelompok atau group approach cukup efektif, dikarenakan klien  dibimbing dan diarahkan secara kelompok untuk melakukan sesuatu kegiatan yang lebih produktif atas dasar kerja sama. Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat diambil, di samping dari transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam kelompok yang bersangkutan.
Metode kelompok pada umumnya berdaya guna dan berhasil guna tinggi. Metode ini lebih menguntungkan karena memungkinkan adanya umpan balik, dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para anggotanya. Dalam hal ini penyuluh berhubungan dengan kelompok sasaran Contohya :
a.    pertemuan (contoh : di rumah, di saung, di balai desa, dan lain-lain.
b.    Perlombaan.
c.    Demonstrtasi cara/hasil.
d.    Kursus .
e.    Musyawarah/diskusi kelompok/temu karya.
f.     Karyawisata.
Ciri khusus metode kelompok :
a. Menjangkau lebih banyak sasaran
b. Penyatuan pengalaman para klien
c. Memperkuat pembentukan sikap petani
d. Pertemuan dapat diulang
e. Keterlibatan petani bisa lebih aktif
Beragamnya metode penyuluhan bukan berarti kita harus memilih yang paling baik dari sekian metode yang ada, tetapi bagaimana metode tersebut cocok atau sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penyuluhan.


Media Penyuluhan

Media dalam penyuluhan adalah alat bantu yang berfungsi sebagai perantara yang dapat dipercaya antara penyuluh dengan sasaran sehingga pesan dan info yang disampaikan lebih jelas dan nyata. Alat tersebut bias diamati, didengar, diraba, dan dirasa. Contoh :

-        Media Elektronika
Radio dan televisi meliputi :
Dialog interaktif; sosialisasi, seminar,
Diskusi aktual; public service announcement (PSA) atau
Iklan layanan masyarakat; short message service (SMS).

-        Media Cetak meliputi :
Majalah, Koran, leaflet, booklet, banner, baliho, billboard, spanduk.

-        Media Tradisional meliputi :
Ketoprak, wayang, ludruk, lenong, kesenian daerah lainnya.
Selain memperjelas alat bantu media tradisional ini dapat menarik perhatian, menimbulkan kesan mendalam dan menghemat waktu. Media ini merupakan alat bantu yang baik, bila sesuai dengan pesan/info yang disampaikan dan dapat memperjelas informasi.namun tidak semua alat bantu mudah dibawa tersedia dimana.
-        Alat bantu/peraga penyuluhan
1)      Benda : sampel, model, specimen
2)      Barang cetakan : Pamflet, leaflet, brosur, poster, foto
3)      Gambar diproyeksikan : slide, movie, film
4)      Lambang grafika : peta, dagram, grafik, skema

















REFERENSI:


Kusumawardhani, Neni.2011. “Penyuluhan Sosial”, Handout Mata Kuliah Penyuluhan Sosial dalam Pekerjaan Sosial. STKS Bandung, 9 Februari 2011.

Murdiyanto.2009. Peran lembaga Sosial Terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Palembang. Yogyakarta: B2P3KS PRESS.Pusat Penyuluhan Sosial.2001. Standard Umum Penyuluhan Sosial. Jakarta: Departemen Sosial RI.

Pusat Penyuluhan Sosial.2008. Materi Penyuluhan Sosial Bidang Kesejahteraan Sosial.  Jakarta: Departemen Sosial RI.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BTS - Jimin  - Park Ji Min