Bangtan Sonyeondan

Bangtan Sonyeondan

Kamis, 26 April 2018

Post-traumatic stress disorder (PTSD)

post traumatic stress disorder (ptsd)
Post-traumatic stress disorder (PTSD) adalah suatu kondisi kesehatan mental yang dipicu oleh peristiwa mengerikan. Gejala yang mungkin muncul termasuk kilas balik, mimpi buruk dan kecemasan yang parah, serta pikiran tak terkendali tentang kejadian tersebut. PTSD banyak menyerang tentara Amerika yang pulang dari perang di Afghanistan.

Banyak orang yang dalam hidupnya pernah melewati peristiwa traumatis mengalami, untuk sementara waktu,  kesulitan menyesuaikan diri dan mengatasi hal tersebut. Tapi dengan berjalannya waktu dan upaya mengendalikan dan mengontrol diri sendiri, reaksi trauma tersebut biasanya berangsur menjadi lebih baik. Meskipun demikian, dalam beberapa kasus, gejala dapat menjadi lebih buruk atau berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan ber-tahun tahun. Bila suatu kejadian traumatis benar-benar terjadi dan mengguncang hidup Anda, maka mungkin anda akan menderita post-traumatic stress disorder.
Pengobatan PTSD sesegera mungkin akan  dapat mencegah berlarutnya dan berkembangnya pasca-traumatic stress disorder menjadi kronis.Gejala gangguan stres pasca-trauma biasanya mulai dalam waktu tiga bulan sejak peristiwa tersebut terjadi.
Gejala gangguan stres pasca-trauma  umumnya dapatdi kelompokkan menjadi tiga jenis:kenangan mengganggu (intrusive memories), menghindari dan mati rasa, dan kecemasan atau peningkatan gairah atau emosi (hyperarousal).
PTSD tergolong umum. PTSD umumnya lebih banyak mempengaruhi wanita daripada pria karena kebanyakan wanita lebih sensitif terhadap perubahan daripada pria, sehingga mereka mengalami emosi yang lebih intens. PTSD dapat mempengaruhi pasien dalam semua golongan usia, bahkan anak-anak. PTSD bisa diatasi dengan mengurangi faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Tanda dan gejala PTSD adalah:
v    Anda tidak sanggup berhenti memikirkan kejadian spesifik yang menyebabkan trauma. Ketika Anda mengalami PTSD, Anda bisa berulang kali mengingat kembali pengalaman traumatis tersebut melalui kilas balik, halusinasi, dan mimpi buruk.
v    Anda menjauh dari kehidupan sosial. Dalam ketakutan yang Anda alami saat serangan panik datang, Anda tidak ingin menemui orang lain, atau menghindari orang, tempat, pikiran, atau situasi yang mungkin mengingatkan Anda akan trauma. Hasil penghindaran ini adalah perasaan menjauh dan isolasi dari keluarga dan teman-teman, serta kehilangan minat dalam aktivitas yang dulunya Anda senangi.
v    Anda akan mengalami emosi lebih intens lagi dari sebelumnya. Artinya, Anda mungkin lebih mudah marah atau depresi, atau mood Anda lebih cepat berubah.
v    Anda mungkin memiliki masalah yang terkait dengan hal lainnya, termasuk perasaan atau menunjukkan kasih sayang, atau merasa sangat cemas atau mudah terkejut.
v    Anda mungkin sulit tidur dan berkonsentrasi.
v    Secara fisik, Anda mungkin mengalami gejala macam peningkatan tekanan darah dan detak jantung, napas cepat, otot tegang, mual, dan diare.
Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda merasa cemas tentang gejala tersebut, segera konsultasi ke dokter Anda.
Penyebab PTSD masih belum jelas. Namun, dipercaya bahwa fakta yang Anda alami, lihat, atau pelajari tentang suatu kejadian yang melibatkan kematian, ancaman kematian, luka parah, atau pelecehan seksual, dapat menyebabkan PTSD.
Di sisi lain, Anda bisa mengalami PTSD karena gabungan beberapa faktor berikut:
v    Anda memiliki risiko kesehatan mental seperti meningkatnya risiko kecemasan dan depresi
v    Anda mengalami sejumlah kejadian traumatis sejak masa kanak-kanak awal
v    Anda mewarisi aspek kepribadian atau temperamen tertentu
v    Cara otak mengontrol zat kimia dan hormon yang dilepaskan tubuh sebagai respon terhadap stres

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BTS - Jimin  - Park Ji Min