PROFESI KEPENDIDIKAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Ira Natasya Tarigan 1153371013
Mario
Jonathan Sihombing 1153371018
Yola
Maytria 1153371024
EKSTENSI A PLS 2015
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan isi materi
kepada Ibu/Bapak selaku dosen mata kuliah. Adapun makalah ini tentang Peran
Guru Bidang Studi dalam Bimbingan Konseling .
Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Medan,
13 Mei 2018
Penulis
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Sebagai
pendidik sebenarnya tugas seorang guru selain mengajar dan melatih adalah memberikan
bimbingan. Guru berperan dalam memberikan bimbingan penguasaan diri dalam
memberikan bimbingan penguasaan diri dalam rangka pembentukan kepribadian
peserta didik, disiplin diri, perencenaan masa depan, membantu mengatasi
kesulitan peserta didik, dan lainnya.
Para
peserta didik yang sedang belajar pada berbagai jenjang dan jenis pendidikan
berada dalam tahap perkembangan, sedang berusaha mengembangkan diri,
mengembangkan semua potensi dan bakat yang dimilikinya. Perkembangan tersebut
akan mencakup seluruh aspek sikap spritual peserta didik, aspek sikap sosial,
aspek intelektual, aspek kepribadian, dan aspek fisik motorik.
Kemudian, selama
proses perkembangan ini ada hal-hal atau aspek-aspek yang dapat dicapai oleh
peserta didik sendiri dan ada pula yang dapat dicapai dengan bantuan orang
lain. Seperti pula usaha, alasan diperlukannya bantuan dari orang lain adalah
bahwa beberapa hal akan menghadapi hambatan-hambatan dalam proses pencapaian
nya sehingga dibiarkan tujuan tidak akan tercapai.
Walaupun saat ini sudah diadakan bagian
khusus yaitu guru BK, akan tetapi tidak lantas menghilangkan peran guru mata
pelajaran ataupun bidang studi sebagai pengawas bagi peserta didik.
Dibandingkan dengan guru BK, guru mata pelajaran senantiasa bersama dengan peserta
didik selam proses pembelajaran sehingg akan memiliki pengetahuan dan pemahaman
yang lebih besar terhadap mereka. Terlebih apabila peserta didik mengalami
kesulitan belajar, maka hal ini menjadi perhatian guru mata pelajaran dan sudah
menjadi tugas mereka untuk membantu peserta didik untuk keluar dari kesulitan
tersebut.
B.
Tujuan
1. Untuk
dapat menjelaskan pengertian bimbingan dan konseling ?
2. Untuk
dapat menjelaskan peran guru dalam bidang studi ?
Bab II
Pembahasan
1.
Definisi Bimbingan Konseling
Menurut Tolbert dan Jones (dalam Sukmadinata,
2007:8) “ bimbingan adalah seluruh program atau semua kegiatan dan layanan
dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada membantu individu agar mereka
dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuaian diri di
dalam semua aspek kehidupannya sehari-hari”. Kemudian Mathewson (dalam
Sukmadinata, 2007:8) menyakini bahwa : “ bimbingan merupakan proses bantuan
profesional yang sistematis terhadap individu di dalam pendidikan, dan
merupakan prosedur yang bersifat interpratif (membutuhkan penafsiran) untuk
mencapai pemahaman yang lebih baik tentang sifat-sifat dan potensi dirinya dan
membentuk hubungan yang selaras dengan tuntutan dan kesempatan sosial
berdasarkan nilai-nilai sosial dan moral”.
Sedangkan konseling sebenarnya merupakan salah satu
layanan dan teknik dalam bimbingan, tetapi juga merupakan layanan atau teknik
yang paling penting. Dari definisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa
konseling merupakan pokok atau inti daripada dibimbingan, melihat definisi dari
konseling yang merupakan layanan atau teknik dalam bimbingan, maka konseling
akan menentukan keberhasilan berlangsungnya bimbingan.
Sasaran konseling yang diarahkan pada perubahan
sikap seperti dikemukakan oleh Carl R Rogers (1943 dalam Sukmadinata, 2007:16)
bahwa “konseling adalah serangkaian pertemuan langsung dengan indvidu yang
diarahkan untuk membantunya dalam mengubah sikap dan perilaku”. Sasaran sebuah
konseling adalah perubahan sikap dan tingkah laku. Antara sikap dengan tingkah
laku terdapat hubungan yang sangat erat. Banyak yang bilang bahwa sikap seseorang ditunjukkan oleh
perilaku-perilkau atau tingkah laku lainnya.
Menurut
Leona E. Taylor (1953 dalam Sukmadinata, 2007:18) ada lima karakteristik yang
juga merupakan prinsip dari konseling : (1) konseling tidak sama dengan
pemberian nasihat proses berpikir ada dan diberikan oleh penasihat, sedang
dalam konseling proses berpikir dan pemecahan ditemukan dan dilakukan oleh
klien sendiri, (2) konseling mengusahakan perubahan-perubahan yang bersifat
fundamental yang berkenaan dengan pola hidup, (3) konseling lebih menyangkut
sikap daripada perbuatan atau tindakan, (4) konseling lebih berkenaan dengan
penghayatan emosional daripada pemecahan intelektual, (5) konseling menyangkut
juga hubungan klien dengan orang lain.
2.
Peran Guru Bidang Studi dalam BK
Dalam konteks organisasi layanan bimbingan dan
konseling, di sekolah, peran dan bimbingan dan konseling kepada siswakontribusi
guru sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah. Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan
tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dalam bimbingan dan sekolah adalah :
(a). Membantu konselor mengidentifikasi siswa-siswa
yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa, serta pengumpulan
data tentang siswa-siswa tersebut.
(b). Membantu memamsyarakatkan pelayanan bimbingan
dan konseling kepada siswa.
(c). Mengalih tangankan siswa yang memerlukan
pelayanan bimbingan dan konseling kepada konselor.
(d). Menerima siswa
alih tangan dari konselor, yaitu siswa yang menuntut konselor memerlukan
pelayanan khusus, seperti pengajaran/latihan perbaikan, dan program pengayaan.
(e). Membantu
mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang
menunjang pelaksanaan pelayanan perbimbingan dan konseling.
(f). Memberikan
kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan
bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani layanan/kegiatan yang
dimaksudkan itu.
(g). Berpartisipasi dalam kegiatan khusus
penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus.
(h). Membantu pengumpulan informasi yang
diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya
tindak lanjutnya.
Peranan guru dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : (1) Tugas guru dalam layanan
bimbingan dalam kelas, guru sebagai pembangkit motivasi belajar yang dapat
menjelaskan manfaat dan tujuan yang diberikan dan memilih cara penyajian yang
bervariasi.
(2) guru sebagai tokoh kunci
dalam bimbingan, karena guru banyak memiliki waktu dan kesempatan untuk
mempelajari murid, mengawasi tingkah laku dan kegiatannya. Kedudukan guru dalam
pendidikan yaitu memiliki wewenang sepenuhnya dalam mempelajari dan memahami
siswa-siswanya, bukan saja sebagai individu tetapi juga sebagai anggota
sekelompok atau kelasnya.
(3) mengetahui murid sebagai individu, tugas
pertama guru dalam bimbingan adalah mengetahui atau lebih mengenal siswanya.
Kegiatan bimbingan tidak akan berhasil dengan baik manakala guru kurang
memahami siswa. Oleh karena itu diperlukan pemahaman atau pengetahuan terhadap
siswa tentang kebiasaannya dalam belajar, bermain, kesehatannya, asal-usulnya,
teman-teman karibnya bahkan latar belakang sosial-ekonominya.
Bab III
Penutup
A.
Kesimpulan
Bimbingan adalah seluruh program atau semua kegiatan
dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada membantu individu agar
mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuaian diri
di dalam semua aspek kehidupannya sehari-hari. konseling adalah serangkaian
pertemuan langsung dengan indvidu yang diarahkan untuk membantunya dalam
mengubah sikap dan perilaku.
Sasaran sebuah konseling adalah perubahan sikap dan
tingkah laku. Antara sikap dengan tingkah laku terdapat hubungan yang sangat
erat. Banyak yang bilang bahwa sikap
seseorang ditunjukkan oleh perilaku-perilkau atau tingkah laku lainnya. peran,
tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dalam bimbingan dan sekolah
adalah :
(a). Membantu konselor mengidentifikasi siswa-siswa
yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa, serta pengumpulan
data tentang siswa-siswa tersebut.
(b). Membantu memamsyarakatkan pelayanan bimbingan
dan konseling kepada siswa.
(c). Mengalih tangankan siswa yang memerlukan
pelayanan bimbingan dan konseling kepada konselor.
(d). Menerima siswa
alih tangan dari konselor, yaitu siswa yang menuntut konselor memerlukan
pelayanan khusus, seperti pengajaran/latihan perbaikan, dan program pengayaan.
Dalam
bimbingan pribadi, guru berusaha membimbing siswa agar dapat mencapai dan
melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu
ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai individu yang mandiri dan produktif.
Bimbingan sosial adalah jenis bimbingan yang bertujuan untuk membantu individu
dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial
sehingga individu mendapatkan penyesuaian yang sebaiknya-baiknya dalam
lingkungan.
Daftar Pustaka
Djumhur,
I. 1975: Bimbingan dan Penyuluhan di
Sekolah. Bandung: CV Ilmu.
Prayitno.
H. 2004: Dasar-Dasar Bimbingan dan
Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar