Bangtan Sonyeondan

Bangtan Sonyeondan

Selasa, 13 Maret 2018

CRITICAL JOURNAL REPORT PSIKOLOGI PENDIDIKAN


CRITICAL JOURNAL REPORT

PERILAKU AGRESIF DAN PENANGANANNYA
D
I
S
U
S
U
N

OLEH :
NAMA            : MUHAMMAD NUR HABIBIE
NIM                 : 1153171014
KELAS          : PLS REGULER – A 2015


JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
 FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmatNya, saya dapat menyelesaikan kritikan jurnal ini dengan baik. Dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada bapak MIRZA IRAWAN, S.Pd, M.Pd Kons.  selaku dosen pengampu mata kuliah psikologi pendidikan yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah saya  buat di masa yang akan datang,  mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.



Medan, 2 Februari 2018


                 M. Nur Habibie








BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Membaca adalah kegiatan yang mendatangkan banyak manfaat.beruntung orang yang gemar membaca, diantaranya membaca buku. Mereka yang suka membaca buku akan memperoleh banyak informasi sehingga akan menambah pengetahuan dan wawasan yang luas. Informasi tentang buku baru yang sering dimuat di surat kabar atau majalah yang berupa artikel resensi.
Orang yang menyukai aktivitas membaca, hasilnya, mereka tidak akan berpikir sempit ketika menghadapi masalah-masalah yang sedang dialaminya. Serta mempunya potensi dan kecenderungan yang bijak dalam menyikapi kejadian-kejadian sehari-hari disekitarnya. Tapi, bagi orang yang ingin berbuat lebih dan mau berbagi ilmu kepada orang lain, membaca saja tidak cukup. Mereka perlu memiliki keterampilan lagi yaitu ketrampilan mengkritik journal. Oleh karena itu penulis (saya) mengerjakan tugas ini untuk memenuhi tugas matakuliah serta mengetahui metode penelitian. Memahami materi yang di bahas pada journal yang saya kritik serta menerapkan teori penelitian yang ada pada jurnal tersebut di dunia kerja.
B.     TUJUAN
Tujuan dari mempelajari dan mengkritik journal ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah dan untuk mengetahui serta memahami Komparasi atau hubungan journal dengan buku, bahan bacaan lain. Memahami materi yang di bahas pada journal yang telah di kritik serta menerapkan teori penelitian yang ada pada journal tersebut.
C.    MANFAAT
Manfaat dari mengkritik journal ini bagi saya adalah agar saya dan pembaca, Memahami materi yang di bahas pada journal yang telah di kritik serta menerapkan teori penelitian yang ada pada journal tersebut dalam dunia kerja.




BAB II
PEMBAHASAN
REVIEW JURNAL
1
Judul
 Perilaku Agresif dan Penanganannya
2
Jurnal
Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling
3
ISSN
2443-2202
4
Volume dan Halaman
Volume 1 nomor 1 dan 11 Halaman
5
Tahun
2015
6
Penulis
Salmiati
7
Reviewer
Muhammad Nur Habibie
8
Tanggal
29 Februari 2018
9
Abstrak Penelitian


-Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
 (1) Untuk mengetahui mengetahui bentuk perilaku agresif siswa di SMPN 8 Makassar. (2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku agresif siswa di SMPN 8 Makassar. (3) Untuk mengetahui dampak perilaku agresif bagi prestasi belajar dan hubungan dengan teman sebaya siswa di SMPN 8 Makassar. (4) Untuk mengetahui bentuk penanganan perilaku agresif siswa di SMPN 8 Makassar.

-Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah dua orang siswa SMP Negeri 8 kelas VII G dan VII H.

-Assesment Data
Assesment data yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara, observasi dan dokumentasi

-Kata Kunci
Perilaku agresif, dan teknik psikodrama
10
Pendahuluan


-Latar Belakang dan Teori
Keberhasilan remaja dalam menyelesaikan tugas perkembangan akan mengantarkannya ke dalam suatu kondisi penyesuaian sosial yang baik dalam keseluruhan kehidupannya. Namun, apabila remaja gagal dalam proses perkembangannya maka kemungkinan mereka akan melakukan tindakan-tindakan kriminal, kurang mampu bergaul dengan orang lain dan melakukan dominasi secara sewenang-wenang. Tindakan-tindakan yang dilakukan para remaja cenderung mengarah kepada perilaku agresif, baik secara individu maupun kelompok.
Penelitian yang telah dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa terdapat sekitar 5-10 % anak usia sekolah berperilaku agresif (Angraeni, 2011). Di Indonesia telah dilaporkan, baik melalui penelitian maupun pemberitaan surat kabar antara tahun 2002 – 2005 menunjukkan bahwa pada umumnya perilaku agresif terjadi di kalangan siswa, khususnya di kalangan siswa SMA (Kurniadarmi, 2005). Pemberitaan serupa yang telah ditayangkan dalam satu stasiun TV swasta menunjukkan bahwa perilaku agresif yang terjadi dikalangan siswa SMA pada kenyataannya juga terjadi dikalangan siswa SMP seperti fenomena yang terjadi di salah satu jalan ibu Kota Jakarta, terdapat dua kelompok remaja yang masih menggunakan seragam putih biru terlibat baku hantam, dan siswa-siswa tersebut adalah pelajar SMP yang sedang melakukan reaksi saling menyerang atau tawuran. Hal ini didukung pula hasil penelitian yang dikemukakan Thalib (2010) bahwa akhir-akhir ini perilaku agresif cenderung semakin meningkat terutama dikalangan siswa yang sering terlibat dalam berbagai bentuk kerusuhan, perkelahian, demonstrasi dan tindakan kekerasan lainnya yang menunjukkan semakin meningkatnya perilaku agresif siswa.
11
Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskrptif kualitatif.

-Langkah Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian antara lain:
1) Melakukan analisis sebelum di lapangan, yakni peneliti melakukan analisis terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan observasi awal sebelum melakukan penelitian dengan melakukan wawancara terhadap guru BK di SMP Negeri 8 Makassar.
2) Melakukan analisis selama di lapangan dengan menggunakan model Miles dan Huberman terdiri dari tiga langkah meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data, peneliti memilih dan menyederhanakan data hasil observasi dan hasil wawancara ke dalam tiga pokok umum yaitu data tentang gambaran perilaku agresif siswa, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku agresif, dampak perilaku agresif terhadap prestasi belajar siswa dan hubungan dengan teman sebaya serta penanganan perilaku agresif melalui teknik psikodrama. Untuk ini, peneliti melakukan beberapa langkah memilih, menyederhanakan data dan informasi tersebut malalui:   
1) Mengorganisasikan data, peneliti membuat catatan-catatan lapangan dalam bentuk tertulis tentang bentuk-bentuk perilaku yang ditampilkan subjek yang berperilaku agresif, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku agresif, dampak perilaku agresif terhadap prestasi belajar dan hubungan dengan teman sebaya serta penanganan perilaku agresif melalui teknik psikodrama. Peneliti membuat dalam bentuk tulisan yang dapat dipahami., 2) Mengelompokkan, mengkategorikan dan mengkode data. Upaya peneliti mengelompokkan data dan informasi adalah dengan cara menyusun pernyataan-pernyataan hasil wawancara secara kronologis mulai dari penyataan-pernyataan yang berkaitan dengan bentuk-bentuk perilaku agresif, pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku agresif, dan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan dampak perilaku agresif terhadap prestasi belajar dan hubungan dengan teman sebaya
3) Wawancara. Peneliti menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk uraian singkat yang disimpulkan berdasarkan akumulasi dari perilaku yang tampak pada setiap kali observasi. Hasil wawancara dirangkum dan dibuat kesimpulan setiap kali wawancara dilakukan terhadap sumber data. Setelah itu data yang telah diperolah dari hasil pengamatan dan hasil wawancara disajikan apa adanya dalam bentuk deskripsi atau uraian singkat.
4) Penarikan kesimpulan, tahap selanjutnya yang peneliti lakukan adalah penarikan kesimpulan, yaitu data dan informasi yang telah dibuat dalam bentuk tertulis, kemudian peneliti membaca berulang-ulang untuk kemudian disimpulkan dan diberi interpretasi makna dari fakta yang ada, yaitu perilaku-perilaku agresif yang ditampilkan subjek, gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku agresif, dampak perilaku agresif terhadap prestasi belajar dan hubungan dengan teman sebaya serta gambaran bentuk penanganan perilaku agresif.

-Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian di lapangan menunjukkan gambaran bahwa secara umum perilaku agresif terbagai atas dua bentuk yaitu agresif fisik dan agresif verbal. Agresif fisik seperti memukul, mendorong, membanting pintu, membanting meja, memecahkan barang-barang yang ada disekelilingnya, memukul meja, menyenggol menyentil telinga temannya dan melempar sedangkan agresif dalam bentuk verbal seperti mengejek, menghina, memaki, memanggil dengan sebutan buruk, membentak dan mengancam.
Secara umum faktor yang menyebabkan perilaku agresif seperti: (a) pengalaman masa kecil, (b) Perlakuan buruk orangtua, (c) dukungan dari orangtua dan teman sebaya, (d) pendisipilinan yang keliru, (e) ketidakjelasan hukuman yang diberikan, (f) peran model dari orangtua, teman sebaya dan kebiasaan menonton serta main game yang beradegan kekerasan, (g) amarah yang tidak terkontrol, dan (h) frustasi yang dinampakkan pada saat menginginkan sesuatu dan tak tercapai pasti pelampiasannya dalam bentuk perilaku agresif. Namun secara khusus yang membedakan faktor penyebab perilaku agresif kedua kasus tergantung dari kondisi psikologis, lingkungan keluarga dan lingkungan tempat tinggal kedua kasus.
Perilaku agresif berdampak terhadap prestasi belajar seperti prestasi belajar rendah karena kedua kasus memiliki kebiasaan tidak menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru, sulit berkonsentrasi, dan tidak bisa duduk dengan tenang pada saat proses belajar mengajar berlangsung di dalam kelas. Dampaknya terhadap hubungan sosial dengan teman sebaya, yaitu dijauhi oleh teman-temannya karena tidak senang perilaku kasus yang sering menyakiti teman-temannya.
Bentuk penanganan perilaku agresif yang bisa diberikan adalah teknik psikodrama. Melalui teknik psikodrama kedua kasus dilibatkan dalam satu kelompok untuk memerankan suatu situasi nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan perilaku agresif yang dilakukan oleh kedua kasus.

-Diskusi Penelitian
Pemahaman dan penghayatan terhadap konteks yang diteliti, peneliti melakukan penelitian dengan tekun dan mencatat setiap hasil wawancara dan hasil pengamatan. Untuk mengujikan keabsahan data yang diperoleh, peneliti melakukan triangulasi metode dan triangulasi sumber. Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan penemuan hasil penelitian yang diperoleh dengan berdasarkan wawancara dengan data yang diperoleh melalui pengamatan pada setiap kesempatan pertemuan antara peneliti dengan subjek. Pengamatan yang dilakukan pada subjek dilakukan selama mungkin di mana subjek tidak menyadari bahwa peneliti sedang melakukan pengamatan pada diri subjek. Apabila tidak terjadi ketidaksesuaian antara hasil pengamatan dengan hasil wawancara, maka peneliti mencoba mencari data melalui wawancara dan pengamatan berikutnya.

-Daftar Pustaka
Koeswara, E. 1988. Agresi Manusia. Bandung:  Erasco.

Malik, M. A. 2005. Konsep Dasar Psikologi Sosial. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Moleong, L. J. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya Bandung.

Thalib, S, B. 2010. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Jakarta: Kencana.
12
Analisis Jurnal


-Kekuatan Penelitian
Kekuatan dalam penelitian ini adalah terkait dengan kemutakhiran jurnal ini jelas sangat mutakhir hal ini terbukti dengan diterbitkannya pada tahun 2015, hal ini mengindikasikan bahwa masalah yang diangkat cukup mutakhir dengan perkembangan zaman.
Materi yang dijelaskan oleh peneliti yang membahas tentang perilaku agresif dan penanganannya sangat jelas dan lengkap. Pembaca sangat mudah untuk memahami apa yang ingin disampaikan oleh peneliti.
Dalam penelitian ini, peneliti banyak menggunakan teknik pengumpulan yaitu berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hal ini membuat data yang dihasilkan menjadi akurat.
Dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya membahas tentang perilaku agresif dan cara penanganannya tetapi juga membahas tentang faktor yang mempengaruhi perilaku agresif dan dampak dari perilaku agresif tersebut.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti ini sangat jelas dan dilakukan secara sistematis.

-Kelemahan Penelitian
Adapun kelemahan dalam penelitian ini adalah dalam metode penelitian yang digunakan dalam penelitian hanya menggunakan metode deskrptif kualitatif.  Dalam subjek penelitian ini, peneliti hanya melakukan penelitian terhadap dua orang siswa saja hal ini menyebabkan data yang diperoleh kurang valid.
13
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dan setelah dilakukan analisis, dilihat dari fokus penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
 (1) Bentuk perilaku agresif siswa adalah perilaku agresif fisik seperti memukul, membanting pintu, membanting meja, menyenggol, melempar, memukul meja, mendorong, dan menyentil telinga. Bentuk perilaku agresif verbal seperti mengancam, membentak, memaki, menghina, mengejek, berteriak dan memanggil dengan sebutan buruk.
(2) Faktor yang memengaruhi perilaku agresif adalah (a) pengalaman masa kecil, (b) perlakuan buruk orangtua, (c) dukungan dari orangtua dan teman sebaya, (d) peran model kekerasan yang dilihat dari orangtua, teman sebaya, dan kebiasaan nonton TV dan main game yang beradegan kekerasan, (e) amarah yang tak terkontrol, (f) frustasi karena selalu gagal dalam mencapai tujuan.
 (3) Dampak perilaku agresif yaitu prestasi belajar rendah dan hubungan sosial dengan teman sebaya yang tidak baik.
 (4) Bentuk penanganan perilaku agresif melalui teknik psikodrama.
14
Saran
Dari hasil kesimpulan di atas, reviewer menyarankan agar  pemerintah, sebaiknya memberikan himbauan kepada seluruh stasiun TV untuk tidak menayangkan film-film yang beradegan kekerasan dan sekaligus menghentikan pengedaran CD atau video game yang beradegan kekerasan. karena film dan game yang beradegan kekerasan dapat menjadi salah satu pemicu bagi anak dalam melakukan perilaku agresif.
Bagi kepala sekolah, sebaiknya memberikan arahan kepada segenap guru yang ada dalam satu instansi naungan kerja, agar selalu melakukan pengawasan terhadap siswa-siswi yang memiliki perilaku yang mengarah pada perilaku agresif agar dapat diatasi sejak dini sebelum mengarah pada kecenderungan berperilaku agresif.
Bagi konselor, penting untuk memper-hatikan bentuk-bentuk perilaku agresif yang dilakukan oleh siswa-siswi di sekolah dan mengatahui secara mendalam faktor-faktor yang mempengaruhinya agar dapat memberikan pelayanan yang tepat kepada siswa-siswi yang berperilaku agresif, baik malalui pendekatan konseling seperti teknik relaksasi maupun melalui pendekatan bimbingan kelompok seperti pemberian informasi dan teknik psikodrama, sehingga pada akhirnya siswa-siswi di sekolah mampu mengatasi sendiri perilaku agresif yang dilakukan agar tidak menimbulkan dampak terhadap prestasi belajar dan hubungan dengan teman sebaya.
Bagi orangtua, sebaiknya dalam memberikan perlakuan kepada anak, mulai dari kecil sampai dewasa harus memperhatikan dampak positif dan negatif bagi anak yang bersangkutan, karena perilaku agresif yang terjadi dikalangan remaja disebabkan oleh pengalaman masa kecil, perlakuan buruk orangtua, pendisiplinan yang keliru, ketidakjelasan hukuman yang diberikan orangtua terhadap anaknya sehingga menghantarkan anak-anaknya berperilaku agresif semasa rentang kehidupannya.
Bagi siswa, sebaiknya memiliki pengendalian diri yang baik agar mampu megarahkan diri sendiri dalam mengatasi perilaku yang cenderung dilakukan dan mengarah pada perilaku agresif.
Untuk perbaikan jurnal di masa yang mendatang penulis menyarankan agar peneliti tidak hanya menggunakan metode deskriptif kualitatif saja tetap juga menggunakan kuantitatif. Dalam hal subjek penelitian, peneliti sebaiknya lebih menambah jumlah dari subjek penelitian agar data yang diperoleh cukup valid.
15
Referensi
Anggraeni, D. 2011. Perilaku Agresif. (Online), jilid 1, No. 4, (devianggraeni90.wordpress.com/2011/02/ 23/artikel-perilaku-agresif/-65k–Diakses 19 2012)

Kurniadarmi, E. 2005. Perilaku Agresif Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja Awal (Penelitian Kualitatif dengan 8 Orang Subjek Penelitian). Tesis. (Tidak diterbitkan). Kekhususan Psikologi Perkembangan. Universitas Indonesia.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BTS - Jimin  - Park Ji Min