CRITICAL JOURNAL
REPORT
PERILAKU AGRESIF DAN PENANGANANNYA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
:
NAMA : MUHAMMAD NUR HABIBIE
NIM : 1153171014
KELAS : PLS REGULER – A 2015
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena dengan rahmatNya, saya dapat menyelesaikan kritikan jurnal ini
dengan baik. Dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada bapak MIRZA IRAWAN,
S.Pd, M.Pd Kons. selaku dosen pengampu
mata kuliah psikologi pendidikan yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap tugas ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan tugas yang telah saya buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga tugas yang sederhana ini dapat dipahami
bagi siapa pun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Medan, 2 Februari 2018
M. Nur
Habibie
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Membaca adalah kegiatan yang
mendatangkan banyak manfaat.beruntung orang yang gemar membaca, diantaranya
membaca buku. Mereka yang suka membaca buku akan memperoleh banyak informasi
sehingga akan menambah pengetahuan dan wawasan yang luas. Informasi tentang
buku baru yang sering dimuat di surat kabar atau majalah yang berupa artikel resensi.
Orang yang menyukai aktivitas membaca,
hasilnya, mereka tidak akan berpikir sempit ketika menghadapi masalah-masalah
yang sedang dialaminya. Serta mempunya potensi dan kecenderungan yang bijak
dalam menyikapi kejadian-kejadian sehari-hari disekitarnya. Tapi, bagi orang
yang ingin berbuat lebih dan mau berbagi ilmu kepada orang lain, membaca saja
tidak cukup. Mereka perlu memiliki keterampilan lagi yaitu ketrampilan
mengkritik journal. Oleh karena itu penulis (saya) mengerjakan tugas ini untuk
memenuhi tugas matakuliah serta mengetahui metode penelitian. Memahami materi
yang di bahas pada journal yang saya kritik serta menerapkan teori penelitian
yang ada pada jurnal tersebut di dunia kerja.
B.
TUJUAN
Tujuan dari mempelajari dan mengkritik
journal ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah dan untuk mengetahui serta
memahami Komparasi atau hubungan journal dengan buku, bahan bacaan lain.
Memahami materi yang di bahas pada journal yang telah di kritik serta
menerapkan teori penelitian yang ada pada journal tersebut.
C.
MANFAAT
Manfaat dari mengkritik journal ini bagi
saya adalah agar saya dan pembaca, Memahami materi yang di bahas pada journal
yang telah di kritik serta menerapkan teori penelitian yang ada pada journal
tersebut dalam dunia kerja.
BAB
II
PEMBAHASAN
REVIEW JURNAL
|
||
1
|
Judul
|
Perilaku
Agresif dan Penanganannya
|
2
|
Jurnal
|
Jurnal Psikologi
Pendidikan dan Konseling
|
3
|
ISSN
|
2443-2202
|
4
|
Volume
dan Halaman
|
Volume 1 nomor 1 dan
11 Halaman
|
5
|
Tahun
|
2015
|
6
|
Penulis
|
Salmiati
|
7
|
Reviewer
|
Muhammad Nur Habibie
|
8
|
Tanggal
|
29
Februari 2018
|
9
|
Abstrak
Penelitian
|
|
|
-Tujuan Penelitian
|
Tujuan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
(1) Untuk mengetahui mengetahui bentuk
perilaku agresif siswa di SMPN 8 Makassar. (2) Untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku agresif siswa di SMPN 8 Makassar. (3) Untuk
mengetahui dampak perilaku agresif bagi prestasi belajar dan hubungan dengan
teman sebaya siswa di SMPN 8 Makassar. (4) Untuk mengetahui bentuk penanganan
perilaku agresif siswa di SMPN 8 Makassar.
|
|
-Subjek Penelitian
|
Subjek
penelitian adalah dua orang siswa SMP Negeri 8 kelas VII G dan VII H.
|
|
-Assesment Data
|
Assesment data yang digunakan dalam penelitian ini
berupa wawancara, observasi dan dokumentasi
|
|
-Kata Kunci
|
Perilaku agresif, dan
teknik psikodrama
|
10
|
Pendahuluan
|
|
|
-Latar
Belakang dan Teori
|
Keberhasilan remaja dalam
menyelesaikan tugas perkembangan akan mengantarkannya ke dalam suatu kondisi
penyesuaian sosial yang baik dalam keseluruhan kehidupannya. Namun, apabila
remaja gagal dalam proses perkembangannya maka kemungkinan mereka akan
melakukan tindakan-tindakan kriminal, kurang mampu bergaul dengan orang lain
dan melakukan dominasi secara sewenang-wenang. Tindakan-tindakan yang
dilakukan para remaja cenderung mengarah kepada perilaku agresif, baik secara
individu maupun kelompok.
Penelitian yang telah dilakukan
di Amerika Serikat menunjukkan bahwa terdapat sekitar 5-10 % anak usia
sekolah berperilaku agresif (Angraeni, 2011). Di Indonesia telah dilaporkan,
baik melalui penelitian maupun pemberitaan surat kabar antara tahun 2002 –
2005 menunjukkan bahwa pada umumnya perilaku agresif terjadi di kalangan
siswa, khususnya di kalangan siswa SMA (Kurniadarmi, 2005). Pemberitaan
serupa yang telah ditayangkan dalam satu stasiun TV swasta menunjukkan bahwa
perilaku agresif yang terjadi dikalangan siswa SMA pada kenyataannya juga
terjadi dikalangan siswa SMP seperti fenomena yang terjadi di salah satu
jalan ibu Kota Jakarta, terdapat dua kelompok remaja yang masih menggunakan
seragam putih biru terlibat baku hantam, dan siswa-siswa tersebut adalah
pelajar SMP yang sedang melakukan reaksi saling menyerang atau tawuran. Hal
ini didukung pula hasil penelitian yang dikemukakan Thalib (2010) bahwa
akhir-akhir ini perilaku agresif cenderung semakin meningkat terutama
dikalangan siswa yang sering terlibat dalam berbagai bentuk kerusuhan,
perkelahian, demonstrasi dan tindakan kekerasan lainnya yang menunjukkan
semakin meningkatnya perilaku agresif siswa.
|
11
|
Metode
Penelitian
|
Metode penelitian yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskrptif kualitatif.
|
|
-Langkah Penelitian
|
Langkah-langkah dalam penelitian antara lain:
1) Melakukan analisis
sebelum di lapangan, yakni peneliti melakukan analisis terhadap data hasil
studi pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan
fokus penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan observasi awal sebelum
melakukan penelitian dengan melakukan wawancara terhadap guru BK di SMP
Negeri 8 Makassar.
2) Melakukan analisis selama di lapangan dengan menggunakan
model Miles dan Huberman terdiri dari tiga langkah meliputi reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data, peneliti memilih dan
menyederhanakan data hasil observasi dan hasil wawancara ke dalam tiga pokok
umum yaitu data tentang gambaran perilaku agresif siswa, faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku agresif, dampak perilaku agresif terhadap prestasi
belajar siswa dan hubungan dengan teman sebaya serta penanganan perilaku
agresif melalui teknik psikodrama. Untuk ini, peneliti melakukan beberapa
langkah memilih, menyederhanakan data dan informasi tersebut malalui:
1) Mengorganisasikan data, peneliti membuat
catatan-catatan lapangan dalam bentuk tertulis tentang bentuk-bentuk perilaku
yang ditampilkan subjek yang berperilaku agresif, faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku agresif, dampak perilaku agresif terhadap prestasi
belajar dan hubungan dengan teman sebaya serta penanganan perilaku agresif
melalui teknik psikodrama. Peneliti membuat dalam bentuk tulisan yang dapat dipahami.,
2) Mengelompokkan, mengkategorikan dan mengkode data. Upaya peneliti
mengelompokkan data dan informasi adalah dengan cara menyusun
pernyataan-pernyataan hasil wawancara secara kronologis mulai dari
penyataan-pernyataan yang berkaitan dengan bentuk-bentuk perilaku agresif,
pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku agresif, dan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan dampak
perilaku agresif terhadap prestasi belajar dan hubungan dengan teman sebaya
3) Wawancara. Peneliti menyajikan data hasil
pengamatan dalam bentuk uraian singkat yang disimpulkan berdasarkan akumulasi
dari perilaku yang tampak pada setiap kali observasi. Hasil wawancara
dirangkum dan dibuat kesimpulan setiap kali wawancara dilakukan terhadap
sumber data. Setelah itu data yang telah diperolah dari hasil pengamatan dan
hasil wawancara disajikan apa adanya dalam bentuk deskripsi atau uraian
singkat.
4) Penarikan kesimpulan, tahap
selanjutnya yang peneliti lakukan adalah penarikan kesimpulan, yaitu data dan
informasi yang telah dibuat dalam bentuk tertulis, kemudian peneliti membaca
berulang-ulang untuk kemudian disimpulkan dan diberi interpretasi makna dari
fakta yang ada, yaitu perilaku-perilaku agresif yang ditampilkan subjek,
gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku agresif, dampak perilaku
agresif terhadap prestasi belajar dan hubungan dengan teman sebaya serta
gambaran bentuk penanganan perilaku agresif.
|
|
-Hasil Penelitian
|
Dari
hasil penelitian di lapangan menunjukkan gambaran
bahwa secara umum perilaku agresif terbagai atas dua bentuk yaitu agresif
fisik dan agresif verbal. Agresif fisik seperti memukul, mendorong,
membanting pintu, membanting meja, memecahkan barang-barang yang ada
disekelilingnya, memukul meja, menyenggol menyentil telinga temannya dan
melempar sedangkan agresif dalam bentuk verbal seperti mengejek, menghina,
memaki, memanggil dengan sebutan buruk, membentak dan mengancam.
Secara umum faktor yang menyebabkan perilaku agresif
seperti: (a) pengalaman masa kecil, (b) Perlakuan buruk orangtua, (c)
dukungan dari orangtua dan teman sebaya, (d) pendisipilinan yang keliru, (e)
ketidakjelasan hukuman yang diberikan, (f) peran model dari orangtua, teman
sebaya dan kebiasaan menonton serta main game yang beradegan kekerasan, (g)
amarah yang tidak terkontrol, dan (h) frustasi yang dinampakkan pada saat
menginginkan sesuatu dan tak tercapai pasti pelampiasannya dalam bentuk
perilaku agresif. Namun secara khusus yang membedakan faktor penyebab
perilaku agresif kedua kasus tergantung dari kondisi psikologis, lingkungan
keluarga dan lingkungan tempat tinggal kedua kasus.
Perilaku agresif berdampak terhadap prestasi belajar
seperti prestasi belajar rendah karena kedua kasus memiliki kebiasaan tidak
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru, sulit berkonsentrasi, dan
tidak bisa duduk dengan tenang pada saat proses belajar mengajar berlangsung
di dalam kelas. Dampaknya terhadap hubungan sosial dengan teman sebaya, yaitu
dijauhi oleh teman-temannya karena tidak senang perilaku kasus yang sering
menyakiti teman-temannya.
Bentuk penanganan perilaku
agresif yang bisa diberikan adalah teknik psikodrama. Melalui teknik
psikodrama kedua kasus dilibatkan dalam satu kelompok untuk memerankan suatu
situasi nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan
perilaku agresif yang dilakukan oleh kedua kasus.
|
|
-Diskusi Penelitian
|
Pemahaman dan penghayatan
terhadap konteks yang diteliti, peneliti melakukan penelitian dengan tekun
dan mencatat setiap hasil wawancara dan hasil pengamatan. Untuk mengujikan
keabsahan data yang diperoleh, peneliti melakukan triangulasi metode dan
triangulasi sumber. Triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan
penemuan hasil penelitian yang diperoleh dengan berdasarkan wawancara dengan
data yang diperoleh melalui pengamatan pada setiap kesempatan pertemuan
antara peneliti dengan subjek. Pengamatan yang dilakukan pada subjek
dilakukan selama mungkin di mana subjek tidak menyadari bahwa peneliti sedang
melakukan pengamatan pada diri subjek. Apabila tidak terjadi ketidaksesuaian
antara hasil pengamatan dengan hasil wawancara, maka peneliti mencoba mencari
data melalui wawancara dan pengamatan berikutnya.
|
|
-Daftar Pustaka
|
Koeswara,
E. 1988. Agresi Manusia. Bandung:
Erasco.
Malik, M. A. 2005. Konsep Dasar Psikologi Sosial.
Makassar: Badan Penerbit UNM.
Moleong,
L. J. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Karya
Bandung.
Thalib,
S, B. 2010. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif.
Jakarta: Kencana.
|
12
|
Analisis
Jurnal
|
|
|
-Kekuatan Penelitian
|
Kekuatan
dalam penelitian ini adalah terkait dengan kemutakhiran jurnal ini jelas
sangat mutakhir hal ini terbukti dengan diterbitkannya pada tahun 2015, hal
ini mengindikasikan bahwa masalah yang diangkat cukup mutakhir dengan
perkembangan zaman.
Materi yang dijelaskan oleh
peneliti yang membahas tentang
perilaku agresif dan penanganannya sangat jelas dan lengkap. Pembaca
sangat mudah untuk memahami apa yang ingin disampaikan oleh peneliti.
Dalam penelitian ini, peneliti
banyak menggunakan teknik pengumpulan yaitu berupa observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Hal ini membuat data yang dihasilkan menjadi akurat.
Dalam penelitian ini, peneliti
tidak hanya membahas tentang perilaku agresif dan cara penanganannya tetapi
juga membahas tentang faktor yang mempengaruhi perilaku agresif dan dampak
dari perilaku agresif tersebut.
Langkah-langkah yang dilakukan
oleh peneliti ini sangat jelas dan dilakukan secara sistematis.
|
|
-Kelemahan Penelitian
|
Adapun
kelemahan dalam penelitian ini adalah dalam metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian hanya menggunakan metode deskrptif kualitatif. Dalam subjek penelitian ini, peneliti hanya
melakukan penelitian terhadap dua orang siswa saja hal ini menyebabkan data
yang diperoleh kurang valid.
|
13
|
Kesimpulan
|
Berdasarkan hasil penelitian, dan setelah dilakukan
analisis, dilihat dari fokus penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
(1) Bentuk perilaku agresif siswa adalah
perilaku agresif fisik seperti memukul, membanting pintu, membanting meja,
menyenggol, melempar, memukul meja, mendorong, dan menyentil telinga. Bentuk
perilaku agresif verbal seperti mengancam, membentak, memaki, menghina,
mengejek, berteriak dan memanggil dengan sebutan buruk.
(2) Faktor yang memengaruhi perilaku
agresif adalah (a) pengalaman masa kecil, (b) perlakuan buruk orangtua, (c)
dukungan dari orangtua dan teman sebaya, (d) peran model kekerasan yang
dilihat dari orangtua, teman sebaya, dan kebiasaan nonton TV dan main game
yang beradegan kekerasan, (e) amarah yang tak terkontrol, (f) frustasi karena
selalu gagal dalam mencapai tujuan.
(3) Dampak perilaku agresif yaitu prestasi
belajar rendah dan hubungan sosial dengan teman sebaya yang tidak baik.
(4) Bentuk penanganan perilaku agresif
melalui teknik psikodrama.
|
14
|
Saran
|
Dari hasil kesimpulan di atas, reviewer menyarankan
agar pemerintah, sebaiknya memberikan
himbauan kepada seluruh stasiun TV untuk tidak menayangkan film-film yang
beradegan kekerasan dan sekaligus menghentikan pengedaran CD atau video game
yang beradegan kekerasan. karena film dan game yang beradegan kekerasan dapat
menjadi salah satu pemicu bagi anak dalam melakukan perilaku agresif.
Bagi kepala sekolah, sebaiknya memberikan arahan
kepada segenap guru yang ada dalam satu instansi naungan kerja, agar selalu
melakukan pengawasan terhadap siswa-siswi yang memiliki perilaku yang
mengarah pada perilaku agresif agar dapat diatasi sejak dini sebelum mengarah
pada kecenderungan berperilaku agresif.
Bagi konselor, penting untuk memper-hatikan
bentuk-bentuk perilaku agresif yang dilakukan oleh siswa-siswi di sekolah dan
mengatahui secara mendalam faktor-faktor yang mempengaruhinya agar dapat
memberikan pelayanan yang tepat kepada siswa-siswi yang berperilaku agresif,
baik malalui pendekatan konseling seperti teknik relaksasi maupun melalui
pendekatan bimbingan kelompok seperti pemberian informasi dan teknik
psikodrama, sehingga pada akhirnya siswa-siswi di sekolah mampu mengatasi
sendiri perilaku agresif yang dilakukan agar tidak menimbulkan dampak
terhadap prestasi belajar dan hubungan dengan teman sebaya.
Bagi orangtua, sebaiknya dalam memberikan perlakuan
kepada anak, mulai dari kecil sampai dewasa harus memperhatikan dampak
positif dan negatif bagi anak yang bersangkutan, karena perilaku agresif yang
terjadi dikalangan remaja disebabkan oleh pengalaman masa kecil, perlakuan
buruk orangtua, pendisiplinan yang keliru, ketidakjelasan hukuman yang
diberikan orangtua terhadap anaknya sehingga menghantarkan anak-anaknya
berperilaku agresif semasa rentang kehidupannya.
Bagi siswa, sebaiknya memiliki pengendalian diri yang
baik agar mampu megarahkan diri sendiri dalam mengatasi perilaku yang
cenderung dilakukan dan mengarah pada perilaku agresif.
Untuk perbaikan jurnal di masa yang mendatang penulis
menyarankan agar peneliti tidak hanya menggunakan metode deskriptif
kualitatif saja tetap juga menggunakan kuantitatif. Dalam hal subjek
penelitian, peneliti sebaiknya lebih menambah jumlah dari subjek penelitian
agar data yang diperoleh cukup valid.
|
15
|
Referensi
|
Anggraeni,
D. 2011. Perilaku Agresif. (Online), jilid 1, No. 4,
(devianggraeni90.wordpress.com/2011/02/
23/artikel-perilaku-agresif/-65k–Diakses 19 2012)
Kurniadarmi,
E. 2005. Perilaku Agresif Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja Awal (Penelitian
Kualitatif dengan 8 Orang Subjek Penelitian). Tesis. (Tidak
diterbitkan). Kekhususan Psikologi Perkembangan. Universitas Indonesia.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar