Bangtan Sonyeondan

Bangtan Sonyeondan

Senin, 26 Februari 2018

Lirik lagu Only Then - Roy Kim

Lirik lagu Only Then - Roy Kim


ROMANIZATION

Naleul salanghaneun beob-eun eolyeobji anh-ayo
Jigeum moseub geudaelo naleul kkog an-ajuseyo
Uli najung-eneun eotteohge doeljin mollado
Jeonghaejiji anh-aseo geuge naneun joh-ayo
Namdeul-i mwolaneun ge mwoga jung-yohaeyo
Seologa eobs-eum juggessneunde mwoleul gominhaeyo
Uli hamkke deo salanghaedo doejanh-ayo
Nega daleun salam-i joh-ajimyeon
Naega neo eobsneun ge igsughaejimyeon
Geuttaega omyeon geuttaega doemyeon
Geuttae heeojimyeon dwae
Neoleul salanghaneun beobdo eolyeobji anh-ayo
Han beon deo us-eojugo jogeum deo akkyeojumyeon
Uli salanghaneun beobdo eolyeobji anh-ayo
Maeil cheoeum mannan nunbich-eulo seololeul balabwa jumyeon
Namdeul-i mwolaneun ge mwoga jung-yohaeyo
Seologa eobs-eum juggessneunde mwoleul gominhaeyo
Uli hamkke deo salanghaedo doejanh-ayo
Nega daleun salam-i joh-ajimyeon
Naega neo eobsneun ge igsughaejimyeon
Geuttaega omyeon geuttaega doemyeon geuttae
Geuttae geuttae
Nega wonhadeun maldeun neol jab-eul geogo
Naega deo isang jichyeo geodji moshal ttae
Geuttaega omyeon geuttaega doemyeon
Geuttae heeojimyeon dwae
Geuttae heeojimyeon dwae

English

The way to love me isn’t hard
Just hold me tight like you are now
We don’t know what will happen to us later
But I like that nothing’s decided
Who cares what others say?
We can’t live without each other, so what’s the problem?
We can be more in love together
If you start to like someone else
If I get used to not being with you
When that time comes, when it’s that time
Only then we can break up
The way to love you isn’t hard
If I smile once more and care for you more
The way we love isn’t hard
If we look at each other like it’s the first time every time
Who cares what others say?
We can’t live without each other, so what’s the problem?
We can be more in love together
If you start to like someone else
If I get used to not being with you
When that time comes, when it’s that time
Then, then

Whether you want it or not, I’m going to hold onto you
When I get too tired that I can’t even walk
When that time comes, when it’s that time
Only then we can break up
Only then we can break up

Lirik Lagu Sunmi - Heroine dan Artinya


Lirik Lagu Sunmi -Heroine  dan Artinya


Sunmi - Heroine Lirik

nae momi hwak
meoriga hwik
doraga eottae
jigeum gibuni
urineun machi
jaseokgata
seororeul ankko
tto milcheonaenikka

neoneun nal michige hago
jeongshin mot charige hae
geurae algetji neon cham
nal giga makige hae

neoneun nal chumchuge hago
sul eopshi chwihage hae
geurae algetji neon cham
chakan nal dokage hae

uri dulmane
i yeonghwae
jinjja juingongeun neoyeosseo Baby
geurae neon oneuldo neodapge
hwaryeohan juingongcheoreom

geujeo hadeon daero hae
geuge agyeogirado
nareul seulpeuge haedo
neon neoyeoyaman hae
naega apeuljirado
seulpeun endingirado

The show must go on
The show must go on

neoneun neul kkeutjangeul bogo
modeun geol deopeuryeo hae
wae nalgaereul darajugo
churakaja hae

neoneun neul chakajiramyeo
nal nunmul samkige hajana
geurae algetji algetji
neon nal hokage hae

uri dulmane
i deuramae
jinjja juingongeun neoyeosseo Baby
geurae neon oneuldo neodapge
hwaryeohan juingongcheoreom

geujeo hadeon daero hae
geuge agyeogirado
nareul seulpeuge haedo
neon neoyeoyaman hae
naega apeuljirado
seulpeun endingirado

The show must go on
The show must go on

geujeo hadeon daero hae
geuge agyeogirado
nareul seulpeuge haedo
neon neoyeoyaman hae
naega apeuljirado
seulpeun endingirado

The show must go on
The show must go on
You must go on

Heroine – Sunmi Indonesia

Tubuhku mengerut
Rambut bergulir
Bagaimana kalau kembali?
Aku merasa sekarang juga
Kita seperti
Ini seperti magnet.
Memegang satu sama lain
Aku akan mendorongnya lagi.

Kamu membuatku gila
Buatlah sulit.
Ya, kamu
Itu membuat saya gila.

Anda membuat saya menari
Minum tanpa alkohol.
Ya, kamu
Semoga harimu menyenangkan.

Kita sendiri
Dalam film ini
Pahlawan sebenarnya adalah Anda Baby
Ya kamu hari ini juga
Seperti protagonis yang penuh warna

Lakukan saja apa yang Anda lakukan.
Bahkan jika itu penjahat
Bahkan jika itu membuatku sedih
Kamu pasti kamu
Bahkan jika saya sakit
Bahkan akhir yang menyedihkan

Pertunjukan harus tetap berjalan
Pertunjukan harus tetap berjalan

Anda selalu melihat akhir
Saya ingin menutupi semuanya.
Mengapa Anda meletakkan sayap Anda?
Ayo turun

Anda selalu mengucapkan selamat tinggal
Anda membuat saya menelan air mata.
Ya, Anda akan melakukannya.
Kamu membuatku terluka

Kita sendiri
Dalam drama ini
Pahlawan sebenarnya adalah Anda Baby
Ya kamu hari ini juga
Seperti protagonis yang penuh warna

Lakukan saja apa yang Anda lakukan.
Bahkan jika itu penjahat
Bahkan jika itu membuatku sedih
Kamu pasti kamu
Bahkan jika saya sakit
Bahkan akhir yang menyedihkan

Pertunjukan harus tetap berjalan
Pertunjukan harus tetap berjalan

Lakukan saja apa yang Anda lakukan.
Bahkan jika itu penjahat
Bahkan jika itu membuatku sedih
Kamu pasti kamu
Bahkan jika saya sakit
Bahkan akhir yang menyedihkan

Pertunjukan harus tetap berjalan
Pertunjukan harus tetap berjalan
Kamu harus pergi


Selasa, 20 Februari 2018

Mengatasi Rasa Malas di Hari Senin



Tips Mengatasi Rasa Malas di Hari Senin


Halo, selamat hari Senin. Seperti yang kita tahu bahwa hari senin itu identik menjadi momok bagi kebanyakan orang. Entah itu yang masih sekolah, kuliah ataupun bagi seorang pekerja, hari Senin bisa dibilang lazy day atau hari malas. Kenapa demikian, karena kita baru saja melewati hari libur yaitu pada hari Minggu. Selain istilah lazy day, hari Senin juga mempunyai julukan Monster Day, namun ada juga yang memberi motivasi dengan memberi sebutan Money Day yang berarti hari pertama dalam satu minggu untuk meraup pundi-pundi uang dengan bekerja. Bagaimana dengan teman-teman menyikapi hari Senin ini?
Untuk mengatasi rasa malas yang menghinggap pada diri kita, ada beberapa tips untuk menghadapi hari Senin nih.


1. Olahraga Pagi
Buat yang jarang berolahraga pagi, nggak ada salahnya jika kita memulai Senin pagi ini dengan melakukan olahraga. Seperti joging, lari-lari kecil, bersepeda, ataupun senam di dalam rumah. Karena ternyata berolahraga pagi kita bisa meningkatkan mood dan menurunkan rasa malas untuk melakukan aktifitas seharian.

2. Awali Hari Dengan Senyuman
Tahukah bahwa otot-otot pada wajah yang bekerja saat kita cemberut itu lebih banyak daripada senyum. Itulah kenapa ternyata cemberut itu lebih menyita lebih banyak tenaga daripada senyum. Selain itu, mengawali senyum di pagi hari juga memiliki mood booster yang besar. Cobalah, dan rasakan perbedaannya.

3. Mandi Pagi
Tentu saja setiap orang pasti sebelum melakukan aktifitasnya mereka akan melakukan ritual mandi pagi terlebih dahulu, namun menurut penelitian mandi pagi dengan air dingin itu jauh lebih menyehatkan ketimbang mandi dengan air hangat. Selain itu mandi dengan air dingin akan membuat tubuh kita tetap fit dan bugar. Sehingga kita bisa menjalankan aktifitas seharian dengan penuh semangat.

4. Sarapan Pagi
Banyak mengonsumsi sayur dan buah juga bisa membuat kita bersemangat sepanjang hari loh, karena kandungan vitamin dalam buah dan sayur bisa menjaga tubuh kita tetap fit seharian. atau bisa juga dengan mengonsumsi jus segar setelah sarapan, dijamin rasa malas menghadapi hari Senin akan terbuang jauh.

5. Berdoa
Yang terakhir agar kita dilancarkan segala urusan, berdoa adalah senjata yang paling ampuh. Secara agama berdoa itu wajib karena  termasuk salah satu ibadah. Secara psikologis, dengan berdoa kita akan ter-sugesti menjalankan aktifitas seharian dngan tenang, karena kita yakin dengan doa kita akan dijaga oleh Tuhan dari segala ruwetnya urusan. Kalaupun kita mengalami masalah dalam aktifitas kita, seorang yang meyakini doanya akan menganggap masalah tersebut adalah sebuah ujian dari Tuhan dan kita ter-sugesti untuk bagaimana memecahkan masalah tersebut dengan hati yang yakin bahwa setelah kita berhasil melalui ujian, kita akan mendapatkan pahala yang besar.
Itulah beberapa tips untuk mengatasi rasa malas menghadapi hari Senin, semoga bermanfaat.

PERBEDAAN ANTARA Penggemar Korea, Kpop Lovers sama K-drama Lovers

PERBEDAAN ANTARA Penggemar Korea, Kpop Lovers sama K-drama Lovers




~ PENGGEMAR KOREA
Dari segi penamaan  aja udah jelas beda sekali. Penggemar Korea itu bisa diartikan bahwa orang tersebut sekedar  menyukai Korea. Atau boleh dibilang mereka mengetahui Korea cuma sebatas kulit luarnya aja. yah.. misalnya ada orang yang suka sama negara korea, tapi tuh orang cuma sebatas pengen tau aja. nggak sampek sama artis2 koreanya gtu.


~K-DRAMA LOVERS
Kalo K-drama Lovers adalah orang-orang yang menyukai drama-drama Korea (K-drama) atau biasa juga disingkat dengan Drakor (Drama Korea). Biasanya para K-drama Lovers mengetahui judul-judul drama terbaru.  Kalo aku sih juga tergolong K-drama Lovers, tapi belum semua drama Korea yang aku tonton :3 wkwk. cuman ceritanya yg seru sedih romantis juga pemainnya ganteng dan juga cantik. contohnya Drakor yg pernah aku tonton ; school 2015,school 2017, hwarang, dan masih banyak lagi sampek author lupa, hehehe :3


~KPOP LOVERS
Dan yang terakhir adalah Kpop Lovers. Nahh kalo yang ini author banget.  Kpop Lovers adalah orang-orang yang menyukai segala jenis musik Korea. Kenapa segala jenis musik? Ya, namanya aja Kpop Lovers, berarti harus menyukai semua musik Korea, kan??

bisa dibilang Kpop Lovers adalah orang-orang yang begitu update terhadap perkembangan musik Korea. Mereka terus mencari tahu lagu-lagu terbaru, kapan para idola mereka akan show, dimana keberadaan idola mereka saat ini, mikirin gimana keadaan biasnya, selalu mengikuti info dan perkembangan biasnya,  pokoknya KPOP LOVERS itu hebat deh, gue salut lah sama Kpopers  *prok..prok..prokk*

nah contohnya author adalah seorang ARMY (sebutan fans BTS)..
sebagai seorang kpop lovers author selalu update musik musik,berita terbaru tentang bts,acara apa aja yang dihadiri bts pokoknya btsable bangett ^-^

SEKIAN~ Terimakasaih ^^

Credit : Japanese and Korean 'Blog


Senin, 19 Februari 2018

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

OLEH :

AYU AGUSTIRA
IRA NATASYA TARIGAN
SEPTIAN ANUGRAH
TERTIANA SIMARMATA
YOLA MAYTRIA
⇪↥↥↕⇧
REG/EKS A PLS 2015







PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018





KATA PENGANTAR
Puji syukur kami  ucapkan kehadirat TUHAN YME, yang atas rahmat Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Manusia Sebagai Individu Dan Makhluk Sosial”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang kepada rekan yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.


Medan, Februari 2018

(Kelompok 3) 








DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................................ ii
Bab I : Pendahuluan......................................................................................................... 1
A.     Latar Belakang................................................................................................. 1
B.     Tujuan Penulisan ............................................................................................... 1
Bab II : Pembahasaan....................................................................................................... 2
A.       Manusia sebagai makhluk individu ...............................................................   2
B.        Manusia sebagai makhluk sosial ...................................................................... 3
C.        Interaksi sosial dan sosialisasi ......................................................................... 4
D.       Pengembangan manusia sebagai makhluk individu dan sosial........................ 8
Bab III : Penutup............................................................................................................... 10
A.    Kesimpulan ....................................................................................................... 10
Daftar Pustaka................................................................................................................... 11







 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Seperti yang kita telah ketahui bahwa manusia merupakan makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna dari makhluk lainnya. Dengan segala kelebihan yang dimiliki manusia dibanding makhluk lainnya membuat manusia memiliki kedudukan atau derajat yang lebih tinggi. Manusia juga disertai akal, pikiran, perasaan sehingga manusia dapat memenuhi segala keinginannya yang diberikan Tuhan YME. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini.
B.     Tujuan
Tujuan dan maksud dari penulisan mengenai posisi manusia diantara makhluk lainnya adalah agar kita dapat memahami lagi arti penting kedudukan manusia di muka bumi ini sebagai pemimpin dari makhluk lainnya. Karena dengan kelebihannya itulah yang menjadikannya berbeda dengan makhluk lainnya. Penulisan ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas Ilmu Sosial Budaya Dasar ( ISBD ).


BAB II
PEMBAHASAN


A.    Manusia Sebagai Makhluk Individu

Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan.Individualitas manusia tampak pada keinginan untuk selalu tumbuh berkembang sebagai sosok pribadi yang khas atau berbeda dengan lain.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individu ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana seorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
Karakteristik yang khas dari seseorang dapat kita sebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor bawaan (genotip) dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Dalam perkembangannya setiap individu mengalami dan di bebankan berbagai peranan, yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup dengan sesama manusia. Seringkali pula terdapat konflik dalam diri individu, karena tingkah laku yang khas dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut masyarakatnya. Namun setiap warga masyarakat yang namanya individu wajar untuk menyesuaikan tingkah lakunya sebagai bagian dari perilaku sosial masyarakatnya. Keberhasilan dalam menyesuaikan diri atau memerankan diri sebagai individu dan sebagai warga bagian masyarakatnya memberikan konotasi “maang” dalam arti sosial. Artinya individu tersebut telah dapat menemukan kepribadiannya atau dengan kata lain proses aktualisasi dirinya sebagai bagian dari lingkungannya telah terbentuk.
Manusia sebagai individu selalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi. Proses dari indvidu untuk menjadi pribadi, tidak hanya didukung dan dihambat oleh dirinya, tetapi juga didukung dan dihambat oleh kelompok sekitarnya.
B. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya, Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu :
  1. Karena manusia tunduk pada aturan yang berlaku.
  2. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
  3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
  4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya.
Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
  1. Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
  2. Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
  3. Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis.

C.           Interaksi Sosial dan Sosialisasi

1.      Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat. Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dala pikiran dan tindakannya. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain. Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai: pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk- bentuk dari interaksi sosial.Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1.      Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
2.      Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau peduman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupuhn dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalaha hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
3.      Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi (sama) dengan oran lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.
4.      Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi.

2.      Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan pertentangan (conflict). Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial, keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertiakain untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
Gilin and Gilin pernah mengadakan pertolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka ada dua macam pross sosial yang timbul sebagaiu akibat adanya interaksi sosial, yaitu:
  1. Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
  2. Proses Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi “contravention” dan pertentangan pertikain.
3.      Urbanisasi Dan Urbanisme

a.        Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. Perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni migrasi penduduk dan mobilitas penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota, sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan urbanisasi perpindahan dari
Faktor penarik
1.       Kehidupan kota yang lebih modern
2.       Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
3.       Banyak lapangan pekerjaan di kota
4.       Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
Faktor pendorong
1.       Lahan pertanian semakin sempit
2.       Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3.       Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4.       Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5.       Diusir dari desa asal
6.       Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
Keuntungan urbanisasi
1.       Memoderenisasikan warga desa
2.       Menambah pengetahuan warga desa
3.       Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
4.       Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
b.        Urbanisme
Urbanisme membedakan daerah perkotaan dari daerah perdesaan dengan kepadatan penduduk lebih tinggi. Mereka mempertahankan bahwa perbedaan dalam tatanan sosial dan politik antara daerah perdesaan dan perkotaan, dan bersikeras bahwa tidak ada gunanya dalam studi khusus perkotaan, tetapi perdebatan ini telah diselesaikan sebagian besar mendukung studi perkotaan, dan sekarang diterima secara luas bahwa kota perlu dipelajari secara terpisah dari negara itu. Setelah menetapkan bahwa kota benar-benar berbeda dari daerah pedesaan, para sarjana telah mempelajari kota-kota sesuai dengan tiga perspektif yang berbeda: perspektif internalist, yang tampak pada tata ruang dan sosial di dalam kota ; perspektif externalist, yang melihat kota sebagai titik stabil atau node dalam globalisasi yang lebih luas ruang jaringan dan arus, dan perspektif interstisial, yang mencoba untuk mendamaikan dua perspektif melalui pemahaman bagaimana sosial, temporal dan penataan ruang kota dipengaruhi oleh global, kekuatan eksternal, dan bagaimana hal itu mempengaruhi mereka pada gilirannya. Sebagai contoh, di Kota Biasa (1997), Amin dan Graham berpendapat bahwa urbanscape yang terbaik dapat dipahami sebagai situs co-kehadiran beberapa ruang, beberapa kali dan web beberapa hubungan, mengikat situs lokal, subyek dan fragmen ke globalisasi jaringan perubahan ekonomi, sosial dan budaya.
“Urbanisme” dalam arti lebih luas juga akan mencakup studi tentang interaksi antara kota dan pedalaman pedesaan. Tidak ada kota bisa eksis tanpa pedalaman untuk memasok itu, tetapi, karena teknologi komunikasi, pedalaman ini mungkin kurang mudah untuk mengidentifikasi dari itu di pra-industri, masyarakat agraris, dan selanjutnya konsepsi tentang bagaimana pedalaman tersebut berhubungan dengan kota mungkin perubahan sepanjang sejarah. Di Kekaisaran Romawi dan Yunani kuno), misalnya, municipium dan polis dianggap terdiri dari kedua pusat “kota” dan pedalaman, dengan mana mereka membentuk satu kesatuan sosial, politik dan ekonomi terpadu.

D.           Pegembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

1.      Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu
Sebagai makhluk individu yang menjadi satuan terkecil dalam suatu organisasi atau kelompok, manusia harus memiliki kesadaran diri yang dimulai dari kesadaran pribadi di antara segala kesadaran terhadap segala sesuatu. Kesadaran diri tersebut meliputi kesadaran diri di antara realita, self-respect, self-narcisme, egoisme, martabat kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagi self-realisation.
Sebagai makhluk individu, manusia memerlukan pola tingkah laku yang bukan merupakan tindakan instingtif belaka. Manusia yang biasa dikenal dengan Homo sapiens memiliki akal pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir dan berlaku bijaksana. Dengan akal tersebut, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya seperti, karya, cipta, dan karsa. Dengan pengembangan potensi-potensi yang ada, manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Perkembangan manusia secara perorangan pun melalui tahap-tahap yang memakan waktu puluhan atau bahakan belasan tahun untuk menjadi dewasa. Upaya pendidikan dalam menjadikan manusia semakin berkembang. Perkembangan keindividualan memungkinkan seseorang untuk mengmbangkan setiap potensi yang ada pada dirinya secara optimal.
Sebagai makhluk individu manusia mempunyai suatu potensi yang akan berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya. Melalui pendidikan pula manusia dapat mengembangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.
2.      Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri. Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.
Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, “manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan”. Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.



BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan

Manusia adalah makhluk individu dan juga makhluk sosial. Sebagai individu, ia mempunyai kemauan dan kehendak yang mendorongnya berbuat dan bertindak. Dari apa yang diperbuatnya dan dari sikap hidupnya, orang dapat mengetahui pribadi seseorang. Sebagai makhluk idividu, manusia ingin hidup senang dan bahagia, dan menghindar dari segala yang menyusahkan. Untuk itu ia berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani yang dapat membawa kesenangan dan kebahagiaan kepada dirinya.
Akibat dari hal itu, timbullah hak seseorang atas sesuatu, seperti hak milik atas sesuatu benda, hak menuntut ilmu, hak menikmati kesenangan dan lain-lainnya. Hak itu tidak boleh diganggu oleh orang lain. Akibatnya, orangpun merasa bahwa dialah yang berkuasa atas haknya itu dan menyadari pula bahwa ia mempunyai rasa aku. Kesadaran ini mendorongnya untuk bertindak sendiri, terlepas dari pengaruh orang lain.
Hidup sebagai makhluk individu semata-mata tidak mungkin tanpa juga sebagai makhluk sosial. Manusia hanya dapat dengan sebaik-baiknya dan manusia hanya akan mempunyai arti apabila ia hidup bersama-sama manusia lainnya di dalam masyarakat. Tidak dapat dibayangkan adanya manusia yang hidup menyendiri tanpa berhubungan dan tanpa bergaul dengan sesama manusia lainnya. Hanya dalam hidup bersama manusia dapat berkembang dengan wajar dan sempurna. Hal ini ternyata bahwa sejak lahir sampai meninggal, manusia memerlukan bantuan orang lain untuk kesempurnaan hidupnya. Bantuan ini tidak hanya bantuan untuk memenuhi kebutuhan jasmani, tetapi juga untuk kebutuhan rohani.




DAFTAR PUSTAKA

Effendi, R. dan Setiadi, E.M. (2010). Pendidikan Lingkungan, Sosial, Budaya dan Teknologi. Bandung: UPI Press.
Hartomo dan Anircun Aziz. Ilmu Sosial Dasar (Jakarta; Bumi Sksara. 1997) hal 61
Sadulloh, U. (2003). Pengantar Filsafal Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Soekanto,Soerjono dan Budi Sulistyowati.2003.Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Revisi.PT Rajagrafindo Persada:Jakarta.
Yaqin. M. Ainul. 2007. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pilar Media.


BTS - Jimin  - Park Ji Min