LAPORAN KEGIATAN MAGANG
DI SANGGAR
KREATIVITAS ANAK INDONESIA
“PENGEMBANGAN
KREATIVITAS ANAK DALAM MENGELOLA
BARANG BEKAS”
Dosen Pengampu : ( Sani Susanti M.Pd )
OLEH :
IRA NATASYA TARIGAN
( 1153371013 )
EKSTENSI A PLS
2015
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmatNYA sehingga kmai dapat menyelesaikan laporan kegiatan magang pada
Program SI PLS yang berjudul “Peningkatan
Kreatifitas Anak dalam Mengelola Barang
Bekas Disanggar
Kreativitas Anak Indonesia ”
Kami
menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak laporan ini tidak mungkin dapat
terwujud. Untuk itu saya
mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Rekan- rekan di Sanggar Kreativitas Anak Indonesia
2. Teman sejawat yang telah membantu hingga
selesainya penulisan ini.
3. Rekan-rekan magang.
4. Semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan
Sebagai manusia biasa, kami menyadari
bahwa laporan ini sangat jauh dari sempurna. Untuk itu dengan segala kerendahan
hati kami mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak, agar laporan ini menjadi sebuah karya yang berguna dan bermanfaat bagi
kita semua. Amin.
Medan,
Desember 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar
...................................................................................................................i
Daftar
Isi ............................................................
........…………......................…..........ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
.......................................................................................................1
B. Tujuan Pelaksanaan
Magang ……....................................... …....................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Magang
……………..………....................................................................................…4
B.
Kreativitas................................................................................................................5
C. Pengembangan Kreativitas..........................................................................................6
BAB III METODE PELAKSANAAN
A. waktu
dan tempat ……………….....…….......…................…..........................................7
B. proses
pelaksanaan
…….....………………………........................................................7
BAB IV KONDISI LOKASI MAGANG
A. Profil
lokasi magang
…..............................................................................................9
B. Struktur
organisasi lokasi magang
.............................................................…...............11
C. Unit dan program kerja ................................................................................................12
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
............................................................................................................................13
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
.......…..………….........................................................................................14
B. Saran
.................………….....................................................................................14
Daftar Pustaka
....................................................................................................................15
Daftar lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sebagaimana
kita ketahui bahwa tingkat pengangguran semakin hari semakin banyak, bahkan
dari kalangan sarjana, pengangguran mencapai ribuan orang. Salah satu yang
menjadi landasan penyebabnya adalah kesarjaannya tidak dibarengi dengan
keahlian yang dapat diandalkan untuk memasuki dunia kerja yang semakin
kompetitif.
Perguruan tinggi sebagai
institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam upaya pengembangan
sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan daya saing bangsa. Agar peran yang
strategis dan besar tersebut dapat dijalankan dengan baik maka lulusan
perguruan tinggi haruslah memiliki kualitas yang unggul.
Dalam masa ini seorang mahasiswa
bukan hanya dituntut berkompeten dalam bidang kajian ilmunya tetapi juga
dituntut untuk memiliki kompetensi yang holistic seperti mandiri, mampu
berkomunikasi memiliki jejaring yang luas, mampu mengambil keputusan, peka
terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi di dunia luar.
Fakta yang terjadi menunjukkan
bahwa mahasiswa dengan kualifikasi tersebut sulit ditemukan untuk hal tersebut
maka dibutuhkan sebuah program Praktik Kerja (magang) sebagai sarana
pembelajaran bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri
Medan untuk memperoleh berbagai kompetensi holistic yang dibutuhkan setelah
menyelesaikan pendidikan. Dan dengan adanya kegiatan magang ini diharapkan
mahasiswa mendapat pengajaran dan pengalaman kerja diluar kampus. Serta melatih
diri menjadi seorang yang mandiri.
Kami memilih Sanggar Kreativitas
Anak Indonesia karena tempat ini sesuai dengan bidang Pendidikan Luar Sekolah
dimana anak tidak hanya memerlukan teori-teori yang diajarkan disekolah formal,
tapi juga memerlukan kreativitas yang sesuai dengan minatnya. Di tempat ini
juga tidak hanya ada sanggar saja tapi juga terdapat Sekolah Alam dan I-Home Schooling.
B.
Tujuan kegiatan magang
1.
Dapat
memperaktekkan ilmu atau teori yang didapat selama kuliah ke dalam dunia bisnis
atau unit usaha lainnya.
2.
Diharapkan
dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa agar mampu berkompetensi dan
mengembangkan diri dengan menyesuaikan pendidikan dan kenyataan yang ada di
lapangan.
3.
Mempersiapkan
serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyesuaikan diri
dilingkungan kerja yang sebenarnya dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.
4.
Mempersiapkan
mahasiswa yang akan memasuki lapangan kerja serta pengembangan sifat
profesional.
C. Manfaat
Magang
a.
Bagi
mahasiswa:
1.
Dapat
menguji kemampuan pribadi dalam berkreasi pada ilmu yang dimiliki serta dalam
tata cara hubungan dengan masyarakat di lingkungan kerja
2.
Dapat
mempersiapkan langkah-langkah yang diperrlukan untuk menyesuaikan diri dalam
dunia kerja di masa yang akan datang
3.
Sebagai
sarana untuk memperoleh pengalaman kerja guna meningkatkan kemampuan diri
4.
Untuk
menciptakan pola pikir yang lebih maju dalam menghadapi berbagai permasalahan
b. Bagi lembaga perguruan tinggi :
1. Sebagai bahan
evaluasi atas laporan hasil magang yang dilakukan oleh mahasiswa untuk
penyelesuaian kurikulum dimasa yang akan datang
2. Sebagai media untuk menjalin hubungan kerja dengan
instansi yang dijadikan tempat magang
3. Sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam
mengaplikasikan ilmu pengetahuan
4. Dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman
kegiatan magang
c. Bagi intansi atau tempat magang
1. Dengan adanya mahasiswa magang maka Sanggar Kereativitas
Anak Indonesia akan terbantu dalam melaksanakan segala kegiatan yang ada,
terutama pada saat ada event.
2. Dapat berbagi ilmu dengan mahasiswa tentang bagaimana
cara pengelolaan sanggar.
3. Adanya kerja sama antara dunia pendidikan dengan sanggar
sehingga sanggar tersebut dikenal oleh kalangan akademis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Magang
Dalam bukunya Manajemen Sumber Daya untuk Perusahaan, Prof. Dr. Veithzal
Rivai, MBA mengatakan bahwa pelatihan merupakan bagian dari pendidikan yang
menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan diluar
sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode
yang lebih mengutamakan praktik daripada teori. Sementara itu ketrampilan adalah
meliputi physical skill, intellectual skill, social skill, soft
skill, managerials skill dan lain-lain.
Magang adalah proses sistematis yang mengubah tingkah laku dan bertujuan
meningkatkan ketrampilan seseorang dalam penguasaan sebuah pekerjaan dan
berkaitan dengan keahlian untuk melaksanakan pekerjaan itu. Magang memberikan
orientasi saat ini dan membantu seseorang untuk mencapai keahlian tertentu agar
berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya.
Magang yang dilaksanakan secara formal adalah usaha pemberi kerja
(perusahaan) untuk memberikan kesempatan kepada calon karyawan untuk memperoleh
pekerjaan atau bidang tugas yang sesuai dengan kemampuan, sikap dan
pengetahuannya.
Magang adalah salah satu bentuk edukasi dengan prinsip-prinsip
pembelajaran. Langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam Magang :
1. Pihak yang diberi pelatihan (
trainee ) harus dapat dimotivasi untuk belajar;
2. Trainee harus mempunyai kemampuan
untuk belajar;
3. Proses pembelajaran kepada
trainee harus jangka panjang dan dapat diperkuat;
4. Pelatihan harus dapat menyediakan
bahan-bahan yang dapat dipraktekkan dan diterapkan;
5. Bahan-bahan yang dipraktekkan
harus memiliki manfaat lengkap dan memenuhi kebutuhan kerja;
6. Materi yang diajarkan harus
mempunyai manfaat jangka panjang untuk trainee.
Agar pelaksanaan magang dapat di optimalkan maka beberapa hal di bawah ini
perlu dilakukan secara terfokus :
1. Observasi dilapangan
2. Mengumpulkan permintaan pelatihan
dari para manajer perusahaan
3. Mengadakan wawancara dengan
trainee ( peserta ) dan manajer perusahaan
4. Diskusi kelompok antara pelatih dan peserta latihan
5. Pemberian kuesioner
6. Mengukur permintaan peserta akan
kebutuhan pekerjaan
7. Memberikan test tertulis
8. Komentar pelanggan perusahaan
B. Kreatifitas
1. Pengertian
Kreativitas
Menurut
Utami Munandar (1993:42) menjelaskan kreatifitas dengan beberapa kesimpulan
para ahli, pertama kreatifitas adalah kemampuan anak membuat kombinasi baru
berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Kedua kreatifitas adalah
kemampuan anak berdasarkan data atau informasi yang tersedia yang menemukan
banyak kemungkinan jawaban terhadap masalah, dimana penekanan pada kreatifitas
keragaman dan ketepat gunaan jawaban. Ketiga secara operasional kreatifitas
dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran keluwesan
(memperkaya, merinci, mengembangkan suatu gagasan).
Pada
dasarnya semua anak kreatif, orang tua dan guru hanya perlu menyediakan
lingkungan yang benar untuk membebaskan seluruh potensi kreatifnya. Didalam
pendidikan anak usia dini orang tua dan guru bukanlah pengajar, orang tua dan
guru diharapkan member stimulasi pada anak, sehingga terjadi proses
pembelajaran yang berpusat pada anak.
2. Ciri-Ciri
Kreativitas
Guiltora dalam Sihudi Darma (2001:3) dalam analisis
menemukan ada 5 faktor yaitu : pertama kelancaran kemampuan untuk memproduksi
gagasan, kedua keluwesan yaitu untuk mengajukan kemampuan bermacam-macam
pendekatan atau jalan pemecahan terhdap masalah, ketiga keaslian yaitu
kemampuan anak melahirkan gagasan asli sebagai hasil pemikiran sendiri, keempat
penguraian yaitu : kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara tertulis, kelima
perumusan kembali yaitu kemampuan untuk menguji, melatih, kembali suatu masalah
melalui cara, dan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah lazim.
Stimulasi dapat diberikan dengan cara
memberikan kesempatan pada anak untuk menjadi kreatif, biarkan anak melakukan
dengan bebas, memegang, menggambar, membentuk dengan caranya sendiri. Bebaskan
daya kreatif anak dengan cara menuangkan imajinasinya, ketika anak dapat
menghasilkan ide-ide yang inovativ dan meningkatkan kemampuan dalam mengingat
sesuatu.
3. Pengembangan
Kreatifitas
Meningkatkan pengembangan kreatifitas sejak
dini, tinjauan dan penelitian tentang proses kreatifitas, kondisi-kondisinya,
cara-cara yang dapat untuk memupuk, merangsang dan mengembangkan menjadi sangat
ada beberapa alasan mengapa kreatifitas begitu bermakna dalam hidup dan perlu
sejak dini dalam diri anak didik yaitu :
a.
karena dengan berkreasi orang
dapat mewujudkan dirinya yang merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tinggi
dalam hidup manusia
b. Kreatifitas
atau berfikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam
kemungkinan penyelesaian terhadap masalah.
c. Bersibuk
diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi pribadi dan lingkungan, tetapi
juga member kepuasan kepada individu (Brondi dalam Munandar, 1993:31).
d. Kreatifitas
memungkinkan akan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.
Dalam era pembangunan ini kesejahteraan dan
kejayaan masyarakat dan Negara tergantung pada sumbangan pada kreativ, berupa
ide-ide baru, penemuan-penemuan baru, dan teknologi baru untuk menemukan atau
mencapai hal tersebut di atas perlu sikap pemikiran dan perilaku yang kreatif
di pupuk sejak dini
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A.
Waktu dan tempat
1.
Tempat
Sanggar Kreativitas Anak Indonesia (SKAI) yang beralamat
di : Jl. Gatot Subroto, Sei Sikambing C II, Medan Helvetia, Kota Medan,
Sumatera Utara 20123
2.
Waktu Pelaksanaan magang
Waktu pelaksanaan dilaksanakan selama 3 bulan dimulai dari tanggal
9 September dan berakhir pada 11 November 2017.
B.
Prosedur Pelaksanaan
1.
Metode
Metode yang digunakan sebelum mahasiswa diterjunkan untuk
kegiatan magang adalah metode observasi dan analisis situasi. Metode ini dilakukan
agar mahasiswa mampu mengetahui secara jelas tentang lokasi Sanggar Kreativitas
Anak Indonesia dan kondisi serta karakteristik peserta didik. Selain itu juga dapat
mempersiapkan diri agar lebih optimal saat melaksanakan kegiatan selama magang.
Adapun metode persiapan dapat dijabarkan dalam tahapan persiapan meliputi:
a.
Observasi
: Pengamatan langsung mengenai keadaan, situasi dan kondisi daerah sasaran
program. Hal-hal yang menjadi objek observasi adalah lokasi, tempat
penyelenggaraan, pengelola, pendidik, peserta didik dan proses belajar
mengajar.
b.
Wawancara
: Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dengan cara bertanya
kepada kepala Sanggar Kreativitas Anak Indonesia, pengelola.
2.
Prosedur
pelaksanaan
a.
Mengisi daftar hadir :
Setiap
mahasiswa wajib mengisi daftar hadir yang disediakan oleh pihak Sanggar/Lahan
praktek,setiap datang atau pulang.
b.
Melakukan praktek kerja lapangan :
Setiap
mahasiswa sesuai dengan kelompoknya melakukan berbagai kegiatan berdasarkan
pedoman dan pengarahan orang sanggar/pembimbing
yang ditunjuk dari institusi/lahan praktek.
c.
Membuat laporan harian :
Selama
Magang, setiap mahasiswa harus mencatat semua kegiatan yang dilakukan di tempat
praktek pada laporan harian yang sekurang-kurangnya berisikan
tentang hal-hal yang dilakukan selama magang.
BAB IV
KONDISI LOKASI MAGANG
A.
Profil Lokasi Magang
1.
Sejarah Sanggar
Sanggar ini didirikan oleh
seorang yang ingin turut mencerdaskan anak bangsa, yaitu prempuan kelahiran
Tangerang 18 Mei 1975 yang bernama Elizabeth Lili ini memutuskan berhenti
menjadi pekerja kantoran di sebuah perusahaan besar. Ia memilih untuk menjadi
pengajar setelah 7 tahun lamanya bekerja di perusahaan itu.
Setelah menamatkan pendidikan
di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tahun 1993 yang lalu ia bekerja
di sebuah perusahaan yang cukup besar di kota Medan. Dan setiap minggunya ia
menjadi relawan pengajar di perkampungan-perkampungan. Pada saat itu ia khusus
mengajarkan kreativitas untuk anak-anak disana.
Ia kemudian mendirikan Sanggar
Kreativitas Anak Indonesia di kota Medan pada tahun 2011 silam, di tempat ini
tidak hanya anak-anak saja yang bisa belajar, tapi juga orang dewasa.
Sebelumnya ia juga mendirikan I-Home Scholing pada tahun 2003, awalnya I Home
Schooling hanya menerima anak-anak dengan kebutuhan khusus. Lalu pada tahun
2009 iya mendirikan Sekolah Alam Medan yang tidak hanya menampung anak-anak
berkebutuhan khusus saja, tetapi juga anak normal lainnya.
Banyak kreativitas yang bisa
didapatkan di sanggar tersebut, misalnya belajar kerajinan daur ulang, origami,
memasak, menyulam, menjahit dan lainnya.ia juga terlibat langsung mengajarkan
kreativitas kepada anak-anak. Hal ini di karenakan walaupun ia sudah merekrut
pengajar lain, namun ia merasa punya kewajiban untuk ikut mengajar anak-anak.
Untuk mengetahui perkembangan
terbaru tentang beranekaragam kreativitas ia sengaja mengunjungi event Inna
Craft di Jakarta setiap tahunnya. Karena pada event itu terdapat pameran
handycraft terbesar dari seluruh kota yang ada di Indonesia. Dari situlah iya
belajar banyak tentang perkembangan handycraft. Selain mengikuti event tersebut
ia juga sering melakukan pertemuan dengan penggiat kerajinan origami dan daur
ulang sampah di Medan setiap bulannya untuk bertukar pikiran dan saling belajar.
Ia juga sering mengikuti berbagai event yang sering diadakan di pusat
perbelanjaan di kota Medan.
2.
Visi dan Misi
Visi :
ciptakan karya dengan meningkatkan kreativitas anak berkebutuhan khusus maupun normal.
Misi :
mari berkarya dan meningkatkan kreativitas melalui pemanfaatan barang daur
ulang.
3.
Tugas Pokok
Sanggar Kreativitas Anak
Indonesia ini merupakan salah satu lembaga yag telah resmi yang mempunyai tugas
pokok untuk meningkatkan kreativitas anak Indonesia baik anak yang normal
maupun anak yang berkebutuhan khusus seperti yang ada di Sekolah Alam dan
I-Home Schooling.
4.
Tujuan
Memberikan layanan pendidikan
dan keterampilan serta pengembangan kreativitas pada anak berkebutuhan khusus
maupun normal dan orang dewasa yang tidak memiliki keterampilan.
5.
Sarana dan Prasarana
No.
|
FASILITAS
|
JUMLAH
|
KONDISI
|
1
|
Kamar mandi
|
2
|
Baik
|
2
|
Wastafel
|
1
|
Baik
|
3
|
Barang untuk jualan
|
Banyak
|
Baik
|
4
|
Barang untuk paket sains
|
Banyak
|
Baik
|
5
|
Meja
|
15
|
Baik
|
6
|
Mesin jahit
|
5
|
Baik
|
7
|
Alat kursus masak
|
10 set
|
Baik
|
8
|
Kursi
|
50
|
Baik
|
9
|
Kipas angin
|
6
|
Baik
|
10
|
Dispenser
|
1
|
Baik
|
11
|
Gedung
|
3 lantai
|
Baik
|
12
|
Gudang
|
1
|
Baik
|
13
|
Bahan untuk belajar
|
Banyak
|
Baik
|
6.
Program-program
a.
Mini workshop
b.
Cooking class
c.
Creative outbound di Sekolah Alam
d.
Clay
e.
Akrilik
f.
Merajut
g.
Dolls
h.
Holiday program
i.
School extra-curiculum
j.
Handmade souvenir
k.
Origami, kokoru, paper
l.
Ecocraft
m.
Drawing
n.
Sains
B.
Struktur Organisasi Lokasi
Magang
C.
Unit dan Program Kerja
I-Homeschooling
adalah pendidikan luar sekolah untuk anak tipikal maupun yang berkebutuhan
khusus. Pendidikan disesuaikan dengan minat, bakat dan tumbuh kembang anak
berusia 2 - 12 tahun.
Sekolah Alam
Medan menyasar Anak / Remaja / Dewasa berkebutuhan khusus dengan materi
akademik maupun life skills misal : kreatifitas daur ulang, kompos, memasak,
membatik, hydroponik, dsb Juga menyelenggarakan creative outbond bagi yang
berminat
Sanggar
Kreativitas Anak Indonesia menjual berbagai produk kerajinan baik hasil karya
siswa i-Homeschooling atau Sekolah Alam Medan dan karya pengrajin dari berbagai
PPA (Pusat Perkembangan Anak) yang dibina oleh SKAI. Juga menyelenggarakan jasa
pelatihan berbagai kreasi dan kesenian (tari tradisional) yang dilaksanakan di
SKAI, mall, PPA dan lain-lain.
Bidang
pendidikan dan keterampilan:
• Memberikan pendidikan tambahan dan keterampilan terhadap anak sanggar.
• Memberikan motivasi dan sugesti kepada anak-anak untuk tetap sekolah.
• Mencari jalan keluar terhadap anak-anak dampingan yang putus sekolah.
• Membuat penerbitan berkala/ pameran karya anak.
Bidang Seni dan Musik:
• Menampung dan merekrut anak-anak yang punya bakat dalam seni untuk melatih musik di dalam studio musik.
• Mendampingi anak-anak dalam latihan musik secara teratur.
• Melakukan pementasan anak-anak yang sudah dilatih.
• Membangun kerjasama dengan pihak-pihak terkait (radio, televisi, dan instansi pemerintahan dan swasta) dalam rangka pengembangan kreativitas, khusus nya seni music.
• Melakukan rekaman lagu-lagu karya anak jalanan.
• Memberikan pendidikan tambahan dan keterampilan terhadap anak sanggar.
• Memberikan motivasi dan sugesti kepada anak-anak untuk tetap sekolah.
• Mencari jalan keluar terhadap anak-anak dampingan yang putus sekolah.
• Membuat penerbitan berkala/ pameran karya anak.
Bidang Seni dan Musik:
• Menampung dan merekrut anak-anak yang punya bakat dalam seni untuk melatih musik di dalam studio musik.
• Mendampingi anak-anak dalam latihan musik secara teratur.
• Melakukan pementasan anak-anak yang sudah dilatih.
• Membangun kerjasama dengan pihak-pihak terkait (radio, televisi, dan instansi pemerintahan dan swasta) dalam rangka pengembangan kreativitas, khusus nya seni music.
• Melakukan rekaman lagu-lagu karya anak jalanan.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Memanfaatkan Barang Bekas Menjadi Mainan Robot Anak
a.
Bahan dan alat
·
Botol bekas besar
·
Botol yakult 2
·
Lem tembak
·
Anak lem tembak
·
Tutup botol
·
Cd bekas
·
Pulpen bekas
·
Tutut pulpen tak terpakai
·
Pilox warna abu abu
·
Sendok plastik bekas
b.
Cara pembuatan
·
Siapkan cd bekas yang telah disediakan untuk alas robot yang akan dibuat.
·
Panaskan lem tembak,lalu tempelkan botol yakult guna untuk kaki robot yang
akan dibuat nantinya.
·
Tempelkan botol bekas yang telah disediakan sebagai badan robot diatas
yakult yang sudah ditempel.
·
Selanjutnya jika botol sudah menempel sempurna,lalu tempelkan tutup botol
sebagai kepala robot.
·
Setelah bagian kaki serta badan dan kepala selesai, tempelkan sendok bekas
yang disiapkan untuk tangan robot.
·
Langkah selanjutnya tempelkan tutup pulpen yang disediakan sebagai sepasang
mata pada robot
·
Langkah terakhir jika semua sudah menempel sempurna,maka robot di beri
semprotan pilox agar sempurna dan robotpun siap.
BAB VI
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil selama penulis melakukan pemagangan
pada sanggar kreativitas anak indonesia, bahwa kondisi sanggar kreativitas anak indonesia di wilayah medan
sutomo ini yaitu :
1. Keberadaan sanggar kreativitas anak indonesia merupakan penunjang dan pembantu pemerintah kabupaten dalam pelaksanaan
pendidikan baik itu dalam proses dan pemerataan pendidikan.
2. Pada batasan tertentu, pembuatan kebijakan dapat dilakukan oleh pihak
sanggar kreativitas anak indonesia atau SKAI dalam upaya memperlancar kegiatan pendidikan.
3. Fungsi dan tugas sanggar kreativitas anak indonesia dalam proses kerja memerlukan tenaga ahli dan terampil disegala bidang
yang berkenaan dengan pelaksanaan dan fungsi dan tugasnya pada sebuah sarana
pembelajaran terutama bidang kreativitas
4. Masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan guna menunjang kegiatan agar
kualitas pelayanan dapat di tingkatkan, seperti waktu yang memadai,
barang-barang yang harus dilengkapi kebutuhannya agar tercipta pelayanan
yang prima.
B.
Saran
Dari hasil magang yang dilaksanakan maka penulis dapat menyarankan :
1. Masalah disiplin pegawai perlu ditingkatkan agar kapabilitas dan
kredibilitas pegawai sanggar kreativitas anak indonesia
bisa lebih baik.
2. Menambah fasilitas sanggar seperti meja lukis, mesin jahit yang kurang, dan sebagian barang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Craft, Anna. 2000. Membangun Kreativitas Anak. Depok :
Iniasi Press
Munandar, Utami. 2002. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta
: Ribeka Cipta
Rivai, Veithzal. 2014. Manajemen
Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan : Dari Teori ke Praktik (Edisi 3). Jakarta
: Rajawali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar