Bangtan Sonyeondan

Bangtan Sonyeondan

Jumat, 01 September 2017

konsep kewirausahaan KELOMPOK 4





KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN


OLEH :

Banguntaria Br Bangun        (1153371003)
Elizabet Novita Tarigan                  (1153371010)
Ira Natasya Tarigan              (1153371013)
Mario Jonathan Sihombing (1153371018)
Santi Maria Sitanggang        (1153371021)


 

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat TUHAN YME yang telah memberikan kenikmatan dan karunia-Nya kepada penyusun, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Keterbatasan ilmu yang dimiliki oleh penyusun merupakan kelemahan, kekurangan, dan kekeliruan dalam pembuatan makalah ini. Penyusun meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam susunan, inti makalah dan lain sebagainya terdapat hal yang kurang berkenan di hati pembaca.
Sekian yang dapat penyusun sampaikan. Semoga apa yang telah berbagai pihak lakukan demi tersusunnya makalah ini, dan terima kasih.




Medan, 2 September 2017



                                                                                                                     Penulis              











DAFTAR ISI



KATA PENGANTARi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
      A.    Latar Belakang
      B.     Rumusan Kewirausahaan
      C.     Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
      A.    Pengertian Kewirausahaan
      B.     Konsep Dasar Kewirausahaan
      C.     Tujuan Kewirausahaan
D.    Lingkup Kajian Kewirausahaan
      E.     Operasionalisasi Kewirausahaan
F.      Karakteristik Kewirausahaan
      G.    Nilai Hakiki Kewirausahaan
BAB III PENUTUP
      A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA












BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Untuk memasyarakatkan dan membangkitkan semangat kewirausahaan di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 4, Tahun 1995. Adapun tujuan dikeluarkannya Instruksi Presiden tersebut untuk menumbuhkan semangat kepeloporan di kalangan generasi muda agar mampu menjadi wirausahawan.
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama. Para wirausahawan diharapkan dapat menjadi pelopor pembangunan, antara lain ikut serta mengurangi adanya pengangguran. Perubahan dan perbaikan nasib kita harus didasarkan pada kehendak, keinginan, dan kerja keras. Karena itu, peranan wirausaha penting sekali untuk menentukan masa depan bangsa dan Negara.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja konsep dasar dan ruang lingkup kewirausahaan?
2.      Apa karakteristik wirausahaan?
3.      Apa saja nilai-nilai hakiki kewirausahaan?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui konsep dasar dan ruang lingkup kewirausahaan.
2.      Mengetahui karakteristik kewirausahaan.
3.      Mengetahui nilai-nilai hakiki kewirausahaan.









BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan wirausaha berasal dari kata entrepreneur. Kata entrepreneur, secara tertulis digunakan pertama kali oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”. Banyak orang yang memberi pengertian entrepreneur, di antaranya sebagai berikut:
1.      Orang yang menanggung risiko
2.      Orang yang memobilisasi dan mengalokasikan modal
3.      Orang yang menciptakan barang baru
4.      Orang yang mengurus perusahaan.
Penjelasan materi di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa wirausaha itu adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna dalam memastikan kesuksesan. Di bawah ini diuraikan beberapa pengertian kewirausahaan, sebagai berikut:
1.      Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
2.      Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan (Robin, 1996).
3.      Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran.
4.      Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan risiko, serta menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.
5.      Dalam lampiran Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 1995, tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan membudayakan Kewirausahaan (GNMMK). Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan
produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.

B.     Konsep Dasar Kewirusahaan
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), dan menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921). Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.

Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.

Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahanperubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru, memperkenalkan metoda produksi baru, membuka pasar yang baru (new market), Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.

Penrose (1963)
Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.

Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.

Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio
Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.

Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.

Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).

Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.

C.    Tujuan Kewirausahaan
Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkan di Sekolah-sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan di berbagai kursus bisnis. Di dalam pelajaran Kewirausahaan, para siswa diajari dan ditanamkan sikap-sikap perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka menjadi seorang wirausaha yang berbakat. Agar lebih jelas, di bawah ini diuraikan tujuan dari kewirausahaan, sebagai berikut:
1.      Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2.      Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk meng 7asilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3.      Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
4.      Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.
                                    
D.    Lingkup Kajian Kewirausahaan
Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum, ruang lingkup kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikan secara rinci ruang lingkup kewirausahaan, bergerak dalam bidang:
1.      Lapangan agraris
2.      Lapangan perikanan
3.      Lapangan peternakan
4.      Lapangan perindustrian dan kerajinan
5.      Lapangan pertambangan dan energy
6.      Lapangan perdagangan
7.      Lapangan pemberi jasa
Tenaga wirausaha merupakan salah satu unsur yang ikut serta dalam mencapai cita-cita nasional, yaitu mencapai masyarakat adil dan makmur, baik material, maupun spiritual. Partisipasi masyarakat dan para wirausaha perlu ditingkatkan, guna mencapai cita-cita tersebut. Tenaga-tenaga para wirausaha adalah tenaga pelopor pembangunan dan pejuang nasional, untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran. Di dalam mengatasi persoalan tenaga kerja yang semakin banyak menganggur, caranya adalah dengan membuka lapangan wirausaha dan memasyarakatkan kewirausahaan.

E.     Operasionalisasi Kewirausahaan
Memilih gagasan bisnis agar menjadi bisnis yang berhasil melalui 2 pertimbangan, yaitu menemukan sesuatu yang dapat kita lakukan dengan baik dan menentukan apakah gagasan kita dapat memenuhi suatu kebutuhan pasar.
Keberhasilan bergantung pada pelanggan, sehingga calon pengusaha harus memastikan bahwa gagasan yang mereka pilih haus diminati di pasar. Pedoman-pedoman yang dapat membantu kita untuk memilih suatu gagasan yang mencerminkan peluang kewirausahaan yang baik, diantaranya yaitu:
1.      Membuat daftar mengenai minat dan kemampuan
2.      Membuat daftar mengenai jenis-jenis bisnis yang sesuai dengan minat dan kemampuan
3.      Membaca Koran dan majalah bisnis dan konsumen untuk mempelajari tren demografi dan ekonomi yang mengidentifikasi kebutuhan masa depan
4.      Melakukan evaluasi secara hati-hati atas barang dan jasa guna mencari cara untuk memperbaikinya.
5.      Menentukan bisnis sesuai dengan yang diinginkan dan memiliki potensi laba.
6.      Melakukan riset pemasaran untuk menentukan kesuksesan bisnis.
7.      Mempelajari mengenai industri yang akan beroperasi, barang atau jasa dan pesaing.

F.     Karakteristik Wirausaha
Pengusaha yang berhasil memilki kemungkinaan yang lebih besar di bandingkan dengan orang lain untuk memiliki orang tua yang juga pengusaha. Mereka juga cenderung memiliki karakteristik pribadi yang unik. Para peneliti yang mempelajari pengusaha yang berhasil melaporkan bahwa pengusaha cenderung lebih ingin tahu, bersemangat, dapat memotivasi diri sendiri, jujur, berani, flexsibel, cerdas, dan andal.
Gooffrey G. Meredith (1996; 5-6) mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut :


Ciri-Ciri
Watak
1. Percaya Diri
Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
2. Berorientasikan tugas dan hasil
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada
laba, memiliki ketekunan dan ketabahan,
memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras,
energik dan memiliki inisiatif.
3. Pengambil Resiko.
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan.
4. Kepemimpinan.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
5. Keorisinilan.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
6. Berorientasi ke masa depan.
Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir
yang berorientasi pada masa depan
7. Jujur dan tekun
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja.



G.    Nilai Hakiki Kewirausahaan
Terdapat beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaan, yaitu :
1.      Percaya diri
Kepercayaan diri adalah sikap dan keyakinan seseorang dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme individualitas dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Zimmerer, 1996: 7).
Kepercayaan diri ini bersifat internal, dinamis dan banyak di tentukan oleh kemampuan untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis, berencana, efektif dan efisien.

2.      Berorientasi pada tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan berinisiatif. Berinisiatif adalah keinginan untuk selalu mencari dan memulai sesuatu dengan tekad yang kuat.
3.      Keberanian mengambil resiko.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah satu utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan sukar memulai dalam memulai atau berinisiatif, menurut Angelita S. Bajaro, seorang wirausaha yang berani menanggung resiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang baik .
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan dari pada usaha yang kurang menantang. Oleh sebab itu, wirausaha kurang menyukai resiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi, resiko yang terlalu rendah akan memperoleh sukses yang relatif rendah. Sebaliknya, resiko yang tinggi kemungkinan memperoleh kesuksesan yang tinggi, tetapi dengan kegagalan yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, ia akan lebih menyukai resiko yang seimbang (moderat). Wirausaha menghindari suatu resiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi resiko yang tinggi karena ingin berhasil.
4.      Berorientasi ke masa depan.
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan keberhasilan.
5.      Keorisinilan: Kreativitas dan Inovasi.
Nilai inovatif kretaif dan fleksibilitas merupakan unsur-unsur keorisinilan seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara-cara baru yang lebih baik (Yuyun Wirasasmita 1994: 7), dengan ciri ciri :
      a.       Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik.
      b.      Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
      c.       Selalu ingin tampil beda atau memanfaatkan perbedaan.
Kreativitas adalah kemampuan untuk melakukan pemikiran yang baru dan berbeda. Inovasi adalah kemampuan untuk melakukan tindakan yang baru dan berbeda. Rahasia kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah teletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan persoalan dan meraih peluang. Ciri-ciri kepribadian kreatif terletak pada keterbukaan, kreatifitas, kepercayaan diri, kecakapan, kepuasan, rasa tanggung jawab dan penuh daya imajinasi.

BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Wirausaha merupakan pengambilan resiko untuk menjalankan sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri tidak bergantung kepada pemerintah atau pihak-pihak lain dalam menghadapi segala tantangan persaingan.
Inti dari kewirausahaan adalah:
a.       Pengambilan resiko
b.      Menjalankan sendiri
c.       Memanfaatkan peluang-peluang
d.      Menciptakan baru
e.       Pendekatan yang inovatif, dan Mandiri.

B.     Saran
Keterbatasan informasi dan ketelitian penulis dalam menyusun makalah ini, menjadi sebab adanya keurangan-kekurangan yang tidak dapat kami hindari. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi penambahan wawasan bagi para penulis khususnya.

DAFTAR PUSTAKA

Buchari, Alma. 2006. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta.
Direktorat Pembinaan Khusus. Bahan Pelatihan untuk Calon Wirausaha: Konsep Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional. 2010.
Kasmir. 2007. Kewirausahaan. Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.
Suryana Dr. 2003.Kewirausahaan, Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta : Salemba Empat.
Yulianto, Ali Akbar dan Krista. Pengantar Bisnis Kontemporer Edisi 11. Jakarta: salemba Empat. 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BTS - Jimin  - Park Ji Min