KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN
OLEH :
Banguntaria Br Bangun (1153371003)
Elizabet Novita Tarigan (1153371010)
Ira Natasya Tarigan (1153371013)
Mario Jonathan Sihombing (1153371018)
Santi Maria Sitanggang (1153371021)
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
ke hadirat TUHAN YME yang telah memberikan kenikmatan dan karunia-Nya kepada penyusun,
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Keterbatasan
ilmu yang dimiliki oleh penyusun merupakan kelemahan, kekurangan, dan
kekeliruan dalam pembuatan makalah ini. Penyusun meminta maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam susunan, inti makalah dan lain sebagainya terdapat hal yang
kurang berkenan di hati pembaca.
Sekian yang
dapat penyusun sampaikan. Semoga apa yang telah berbagai pihak lakukan demi
tersusunnya makalah ini, dan terima kasih.
Medan, 2 September 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan
Kewirausahaan
C.
Tujuan
Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kewirausahaan
B.
Konsep Dasar
Kewirausahaan
C.
Tujuan
Kewirausahaan
D.
Lingkup
Kajian Kewirausahaan
E.
Operasionalisasi
Kewirausahaan
F.
Karakteristik
Kewirausahaan
G.
Nilai Hakiki
Kewirausahaan
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Untuk memasyarakatkan dan
membangkitkan semangat kewirausahaan di Indonesia, pemerintah telah
mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 4, Tahun 1995. Adapun tujuan
dikeluarkannya Instruksi Presiden tersebut untuk menumbuhkan semangat
kepeloporan di kalangan generasi muda agar mampu menjadi wirausahawan.
Kewirausahaan pertama kali muncul
pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin
pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi
melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama.
Para wirausahawan diharapkan dapat menjadi pelopor pembangunan, antara lain
ikut serta mengurangi adanya pengangguran. Perubahan dan perbaikan nasib kita
harus didasarkan pada kehendak, keinginan, dan kerja keras. Karena itu, peranan
wirausaha penting sekali untuk menentukan masa depan bangsa dan Negara.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja
konsep dasar dan ruang lingkup kewirausahaan?
2. Apa
karakteristik wirausahaan?
3. Apa saja
nilai-nilai hakiki kewirausahaan?
C. Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui
konsep dasar dan ruang lingkup kewirausahaan.
2. Mengetahui
karakteristik kewirausahaan.
3. Mengetahui
nilai-nilai hakiki kewirausahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan
berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan wirausaha berasal dari kata
entrepreneur. Kata entrepreneur, secara tertulis digunakan pertama kali oleh
Savary pada tahun 1723 dalam bukunya “Kamus Dagang”. Banyak orang yang memberi
pengertian entrepreneur, di antaranya sebagai berikut:
1. Orang yang
menanggung risiko
2. Orang yang
memobilisasi dan mengalokasikan modal
3. Orang yang
menciptakan barang baru
4. Orang yang
mengurus perusahaan.
Penjelasan
materi di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa wirausaha itu adalah
orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan
bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil
keuntungan dan tindakan yang tepat guna dalam memastikan kesuksesan. Di bawah
ini diuraikan beberapa pengertian kewirausahaan, sebagai berikut:
1.
Kewirausahaan
adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil
karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
2.
Kewirausahaan
adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan
dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka
kendalikan (Robin, 1996).
3.
Kewirausahaan
adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran.
4.
Kewirausahaan
adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan
kegiatan disertai modal jasa dan risiko, serta menerima balas jasa, kepuasan,
dan kebebasan pribadi.
5.
Dalam lampiran
Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 1995, tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan
dan membudayakan Kewirausahaan (GNMMK). Kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan
produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang
lebih besar.
B.
Konsep Dasar
Kewirusahaan
Secara
sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa
berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa
berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha,
tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
(Kasmir, 2007 : 18).
Pengertian
kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik
berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan
organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru
(Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), dan menghadapi
ketidakpastian (Knight, 1921). Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut:
Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya
pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.
Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan
berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi
perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam
menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan
untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan
pengawasan.
Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahanperubahan di dalam pasar melalui
kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk memperkenalkan
produk baru atau dengan kualitas baru, memperkenalkan metoda produksi baru,
membuka pasar yang baru (new market), Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan
atau komponen baru, atau menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam
konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
Penrose (1963)
Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi
peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial
berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang
dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar
belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi
produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Entrepreneurship
Center at Miami University of Ohio
Kewirausahaan
sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih
baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
Peter F.
Drucker
Kewirausahaan
merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian
ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang yang memiliki
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau
mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
Zimmerer
Kewirausahaan
sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut
adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi
peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar
berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang
wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul,
serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan
adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor
produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang
melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
C.
Tujuan Kewirausahaan
Bahan ajar
mata diklat Kewirausahaan dapat diajarkan dan dikembangkan di Sekolah-sekolah
Dasar, Sekolah Menengah, Perguruan Tinggi, dan di berbagai kursus bisnis. Di
dalam pelajaran Kewirausahaan, para siswa diajari dan ditanamkan sikap-sikap
perilaku untuk membuka bisnis, agar mereka menjadi seorang wirausaha yang
berbakat. Agar lebih jelas, di bawah ini diuraikan tujuan dari kewirausahaan,
sebagai berikut:
1.
Meningkatkan
jumlah para wirausaha yang berkualitas.
2.
Mewujudkan
kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk meng 7asilkan kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat.
3.
Membudayakan
semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan pelajar dan
masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
4.
Menumbuhkembangkan
kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap para siswa
dan masyarakat.
D.
Lingkup Kajian Kewirausahaan
Ruang
lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum, ruang lingkup
kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikan secara rinci ruang
lingkup kewirausahaan, bergerak dalam bidang:
1.
Lapangan
agraris
2.
Lapangan
perikanan
3.
Lapangan
peternakan
4.
Lapangan
perindustrian dan kerajinan
5.
Lapangan
pertambangan dan energy
6.
Lapangan
perdagangan
7.
Lapangan
pemberi jasa
Tenaga wirausaha merupakan salah
satu unsur yang ikut serta dalam mencapai cita-cita nasional, yaitu mencapai
masyarakat adil dan makmur, baik material, maupun spiritual. Partisipasi
masyarakat dan para wirausaha perlu ditingkatkan, guna mencapai cita-cita
tersebut. Tenaga-tenaga para wirausaha adalah tenaga pelopor pembangunan dan
pejuang nasional, untuk menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi
pengangguran. Di dalam mengatasi persoalan tenaga kerja yang semakin banyak
menganggur, caranya adalah dengan membuka lapangan wirausaha dan
memasyarakatkan kewirausahaan.
E.
Operasionalisasi Kewirausahaan
Memilih
gagasan bisnis agar menjadi bisnis yang berhasil melalui 2 pertimbangan, yaitu
menemukan sesuatu yang dapat kita lakukan dengan baik dan menentukan apakah
gagasan kita dapat memenuhi suatu kebutuhan pasar.
Keberhasilan
bergantung pada pelanggan, sehingga calon pengusaha harus memastikan bahwa
gagasan yang mereka pilih haus diminati di pasar. Pedoman-pedoman yang dapat
membantu kita untuk memilih suatu gagasan yang mencerminkan peluang
kewirausahaan yang baik, diantaranya yaitu:
1. Membuat
daftar mengenai minat dan kemampuan
2. Membuat
daftar mengenai jenis-jenis bisnis yang sesuai dengan minat dan kemampuan
3. Membaca
Koran dan majalah bisnis dan konsumen untuk mempelajari tren demografi dan
ekonomi yang mengidentifikasi kebutuhan masa depan
4. Melakukan
evaluasi secara hati-hati atas barang dan jasa guna mencari cara untuk
memperbaikinya.
5. Menentukan
bisnis sesuai dengan yang diinginkan dan memiliki potensi laba.
6. Melakukan
riset pemasaran untuk menentukan kesuksesan bisnis.
7. Mempelajari
mengenai industri yang akan beroperasi, barang atau jasa dan pesaing.
F.
Karakteristik Wirausaha
Pengusaha
yang berhasil memilki kemungkinaan yang lebih besar di bandingkan dengan orang
lain untuk memiliki orang tua yang juga pengusaha. Mereka juga cenderung
memiliki karakteristik pribadi yang unik. Para peneliti yang mempelajari
pengusaha yang berhasil melaporkan bahwa pengusaha cenderung lebih ingin tahu,
bersemangat, dapat memotivasi diri sendiri, jujur, berani, flexsibel, cerdas,
dan andal.
Gooffrey G. Meredith (1996; 5-6) mengemukakan
ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut :
Ciri-Ciri
|
Watak
|
1. Percaya Diri
|
Keyakinan, kemandirian,
individualitas, optimisme.
|
2. Berorientasikan tugas dan hasil
|
Kebutuhan akan prestasi,
berorientasi pada
laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan,
memiliki tekad yang kuat, suka
bekerja keras,
energik dan memiliki inisiatif.
|
3. Pengambil Resiko.
|
Memiliki kemampuan mengambil
resiko dan suka pada tantangan.
|
4. Kepemimpinan.
|
Bertingkah laku sebagai pemimpin,
dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang
membangun.
|
5. Keorisinilan.
|
Memiliki inovasi dan kreativitas
tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
|
6. Berorientasi ke masa depan.
|
Persepsi dan memiliki cara
pandang/ cara pikir
yang berorientasi pada masa depan
|
7. Jujur dan tekun
|
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu
sama dengan kerja.
|
G.
Nilai Hakiki Kewirausahaan
Terdapat beberapa nilai hakiki
penting dari kewirausahaan, yaitu :
1.
Percaya diri
Kepercayaan diri adalah sikap dan
keyakinan seseorang dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya.
Kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme individualitas dan
ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung
memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Zimmerer,
1996: 7).
Kepercayaan diri ini bersifat
internal, dinamis dan banyak di tentukan oleh kemampuan untuk memulai,
melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Orang yang percaya diri
memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis, berencana,
efektif dan efisien.
2.
Berorientasi
pada tugas dan hasil
Seseorang
yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan
nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan,
tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan berinisiatif.
Berinisiatif adalah keinginan untuk selalu mencari dan memulai sesuatu dengan
tekad yang kuat.
3.
Keberanian
mengambil resiko.
Kemauan dan kemampuan untuk
mengambil resiko merupakan salah satu utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang
tidak mau mengambil resiko akan sukar memulai dalam memulai atau berinisiatif,
menurut Angelita S. Bajaro, seorang wirausaha yang berani menanggung resiko
adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan cara yang
baik .
Wirausaha adalah orang yang lebih
menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau
kegagalan dari pada usaha yang kurang menantang. Oleh sebab itu, wirausaha
kurang menyukai resiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi, resiko yang
terlalu rendah akan memperoleh sukses yang relatif rendah. Sebaliknya, resiko
yang tinggi kemungkinan memperoleh kesuksesan yang tinggi, tetapi dengan
kegagalan yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, ia akan lebih menyukai resiko
yang seimbang (moderat). Wirausaha menghindari suatu resiko yang rendah karena
tidak ada tantangan dan menjauhi situasi resiko yang tinggi karena ingin
berhasil.
4.
Berorientasi
ke masa depan.
Orang yang
berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan
ke masa depan, selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan keberhasilan.
5.
Keorisinilan:
Kreativitas dan Inovasi.
Nilai
inovatif kretaif dan fleksibilitas merupakan unsur-unsur keorisinilan
seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan
adanya cara-cara baru yang lebih baik (Yuyun Wirasasmita 1994: 7), dengan ciri
ciri :
a.
Tidak pernah
puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup
baik.
b.
Selalu
menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
c.
Selalu ingin
tampil beda atau memanfaatkan perbedaan.
Kreativitas adalah kemampuan untuk
melakukan pemikiran yang baru dan berbeda. Inovasi adalah kemampuan untuk
melakukan tindakan yang baru dan berbeda. Rahasia kewirausahaan dalam
menciptakan nilai tambah teletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk
memecahkan persoalan dan meraih peluang. Ciri-ciri kepribadian kreatif terletak
pada keterbukaan, kreatifitas, kepercayaan diri, kecakapan, kepuasan, rasa
tanggung jawab dan penuh daya imajinasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wirausaha merupakan pengambilan
resiko untuk menjalankan sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk
menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang
dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri tidak bergantung kepada
pemerintah atau pihak-pihak lain dalam menghadapi segala tantangan persaingan.
Inti dari kewirausahaan adalah:
a. Pengambilan
resiko
b. Menjalankan
sendiri
c. Memanfaatkan
peluang-peluang
d. Menciptakan
baru
e. Pendekatan
yang inovatif, dan Mandiri.
B. Saran
Keterbatasan
informasi dan ketelitian penulis dalam menyusun makalah ini, menjadi sebab
adanya keurangan-kekurangan yang tidak dapat kami hindari. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran demi penambahan wawasan bagi para penulis
khususnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Buchari, Alma. 2006. Kewirausahaan.
Bandung: Alfabeta.
Direktorat Pembinaan Khusus. Bahan Pelatihan untuk Calon Wirausaha:
Konsep Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional. 2010.
Kasmir. 2007. Kewirausahaan. Jakarta:PT
RajaGrafindo Persada.
Suryana
Dr. 2003.Kewirausahaan, Pedoman Praktis
Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta : Salemba Empat.
Yulianto, Ali Akbar dan Krista. Pengantar Bisnis Kontemporer Edisi 11.
Jakarta: salemba Empat. 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar