Bangtan Sonyeondan

Bangtan Sonyeondan

Selasa, 05 Desember 2017

laporan magang semester 5

LAPORAN  KEGIATAN MAGANG
DI SANGGAR KREATIVITAS ANAK INDONESIA
PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK DALAM MENGELOLA BARANG BEKAS”
Dosen Pengampu : ( Sani Susanti M.Pd )
 
OLEH :
IRA NATASYA TARIGAN
( 1153371013 )
 
EKSTENSI A PLS 2015
 
 
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga kmai dapat menyelesaikan  laporan kegiatan magang pada Program SI PLS yang berjudul “Peningkatan  Kreatifitas Anak dalam Mengelola Barang Bekas  Disanggar Kreativitas Anak Indonesia
            Kami menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak laporan ini tidak mungkin dapat terwujud. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1.      Rekan- rekan  di Sanggar  Kreativitas Anak Indonesia
2.      Teman sejawat yang telah membantu hingga selesainya penulisan ini.
3.      Rekan-rekan magang.
4.      Semua pihak yang  tidak dapat kami sebutkan
Sebagai manusia biasa, kami menyadari bahwa laporan ini sangat jauh dari sempurna. Untuk itu dengan segala kerendahan hati kami  mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, agar laporan ini menjadi sebuah karya yang berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Medan,      Desember 2017

Penulis            





DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................................i
Daftar Isi ............................................................ ........…………......................…..........ii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang   .......................................................................................................1
B.  Tujuan Pelaksanaan Magang ……....................................... …....................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.  Magang ……………..………....................................................................................…4
B.  Kreativitas................................................................................................................5
C.  Pengembangan Kreativitas..........................................................................................6
BAB III METODE PELAKSANAAN
A.  waktu dan tempat ……………….....…….......…................…..........................................7
B.  proses pelaksanaan  …….....………………………........................................................7
BAB IV KONDISI LOKASI MAGANG
A.  Profil lokasi magang  …..............................................................................................9
B.  Struktur organisasi lokasi magang .............................................................…...............11
C. Unit dan program kerja ................................................................................................12
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil ............................................................................................................................13
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A.  Simpulan  .......…..………….........................................................................................14
B.  Saran  .................………….....................................................................................14
Daftar Pustaka ....................................................................................................................15
Daftar lampiran





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa tingkat pengangguran semakin hari semakin banyak, bahkan dari kalangan sarjana, pengangguran mencapai ribuan orang. Salah satu yang menjadi landasan penyebabnya adalah kesarjaannya tidak dibarengi dengan keahlian yang dapat diandalkan untuk memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif.
Perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan daya saing bangsa. Agar peran yang strategis dan besar tersebut dapat dijalankan dengan baik maka lulusan perguruan tinggi haruslah memiliki kualitas yang unggul.
Dalam masa ini seorang mahasiswa bukan hanya dituntut berkompeten dalam bidang kajian ilmunya tetapi juga dituntut untuk memiliki kompetensi yang holistic  seperti mandiri, mampu berkomunikasi memiliki jejaring yang luas, mampu mengambil keputusan, peka terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi di dunia luar.
Fakta yang terjadi menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kualifikasi tersebut sulit ditemukan untuk hal tersebut maka dibutuhkan sebuah program Praktik Kerja (magang) sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan untuk memperoleh berbagai kompetensi holistic yang dibutuhkan setelah menyelesaikan pendidikan. Dan dengan adanya kegiatan magang ini diharapkan mahasiswa mendapat pengajaran dan pengalaman kerja diluar kampus. Serta melatih diri menjadi seorang yang mandiri.
Kami memilih Sanggar Kreativitas Anak Indonesia karena tempat ini sesuai dengan bidang Pendidikan Luar Sekolah dimana anak tidak hanya memerlukan teori-teori yang diajarkan disekolah formal, tapi juga memerlukan kreativitas yang sesuai dengan minatnya. Di tempat ini juga tidak hanya ada sanggar saja tapi juga terdapat Sekolah Alam dan I-Home Schooling.
B.      Tujuan kegiatan magang
1.      Dapat memperaktekkan ilmu atau teori yang didapat selama kuliah ke dalam dunia bisnis atau unit usaha lainnya.
2.      Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa agar mampu berkompetensi dan mengembangkan diri dengan menyesuaikan pendidikan dan kenyataan yang ada di lapangan.
3.      Mempersiapkan serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menyesuaikan diri dilingkungan kerja yang sebenarnya dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.
4.      Mempersiapkan mahasiswa yang akan memasuki lapangan kerja serta pengembangan sifat profesional.

C.    Manfaat Magang
a.       Bagi mahasiswa:
1.      Dapat menguji kemampuan pribadi dalam berkreasi pada ilmu yang dimiliki serta dalam tata cara hubungan dengan masyarakat di lingkungan kerja
2.      Dapat mempersiapkan langkah-langkah yang diperrlukan untuk menyesuaikan diri dalam dunia kerja di masa yang akan datang
3.      Sebagai sarana untuk memperoleh pengalaman kerja guna meningkatkan kemampuan diri
4.      Untuk menciptakan pola pikir yang lebih maju dalam menghadapi berbagai permasalahan

b.      Bagi lembaga perguruan tinggi :
1.      Sebagai  bahan evaluasi atas laporan hasil magang yang dilakukan oleh mahasiswa untuk penyelesuaian kurikulum dimasa yang akan datang
2.      Sebagai media untuk menjalin hubungan kerja dengan instansi yang dijadikan  tempat magang
3.      Sebagai tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan
4.      Dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kegiatan magang

c.       Bagi intansi atau tempat magang
1.      Dengan adanya mahasiswa magang maka Sanggar Kereativitas Anak Indonesia akan terbantu dalam melaksanakan segala kegiatan yang ada, terutama pada saat ada event.
2.      Dapat berbagi ilmu dengan mahasiswa tentang bagaimana cara pengelolaan sanggar.
3.      Adanya kerja sama antara dunia pendidikan dengan sanggar sehingga sanggar tersebut dikenal oleh kalangan akademis.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Magang
Dalam bukunya Manajemen Sumber Daya untuk Perusahaan, Prof. Dr. Veithzal Rivai, MBA mengatakan bahwa pelatihan merupakan bagian dari pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ketrampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan praktik daripada teori. Sementara itu ketrampilan adalah meliputi physical skill, intellectual skill, social skill, soft skill, managerials skill dan lain-lain.
Magang adalah proses sistematis yang mengubah tingkah laku dan bertujuan meningkatkan ketrampilan seseorang dalam penguasaan sebuah pekerjaan dan berkaitan dengan keahlian untuk melaksanakan pekerjaan itu. Magang memberikan orientasi saat ini dan membantu seseorang untuk mencapai keahlian tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya.
Magang yang dilaksanakan secara formal adalah usaha pemberi kerja (perusahaan) untuk memberikan kesempatan kepada calon karyawan untuk memperoleh pekerjaan atau bidang tugas yang sesuai dengan kemampuan, sikap dan pengetahuannya.
Magang adalah salah satu bentuk edukasi dengan prinsip-prinsip pembelajaran. Langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam Magang :
1.      Pihak yang diberi pelatihan ( trainee ) harus dapat dimotivasi untuk belajar;
2.      Trainee harus mempunyai kemampuan untuk belajar;
3.      Proses pembelajaran kepada trainee harus jangka panjang dan dapat diperkuat;
4.      Pelatihan harus dapat menyediakan bahan-bahan yang dapat dipraktekkan dan diterapkan;
5.      Bahan-bahan yang dipraktekkan harus memiliki manfaat lengkap dan memenuhi kebutuhan kerja;
6.      Materi yang diajarkan harus mempunyai manfaat jangka panjang untuk trainee.
Agar pelaksanaan magang dapat di optimalkan maka beberapa hal di bawah ini perlu dilakukan secara terfokus :
1.      Observasi dilapangan
2.      Mengumpulkan permintaan pelatihan dari para manajer perusahaan
3.      Mengadakan wawancara dengan trainee ( peserta ) dan manajer perusahaan
4.       Diskusi kelompok antara pelatih dan peserta latihan
5.      Pemberian kuesioner
6.      Mengukur permintaan peserta akan kebutuhan pekerjaan
7.      Memberikan test tertulis
8.      Komentar pelanggan perusahaan

B.     Kreatifitas
1.      Pengertian Kreativitas
Menurut Utami Munandar (1993:42) menjelaskan kreatifitas dengan beberapa kesimpulan para ahli, pertama kreatifitas adalah kemampuan anak membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Kedua kreatifitas adalah kemampuan anak berdasarkan data atau informasi yang tersedia yang menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap masalah, dimana penekanan pada kreatifitas keragaman dan ketepat gunaan jawaban. Ketiga secara operasional kreatifitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran keluwesan (memperkaya, merinci, mengembangkan suatu gagasan).
Pada dasarnya semua anak kreatif, orang tua dan guru hanya perlu menyediakan lingkungan yang benar untuk membebaskan seluruh potensi kreatifnya. Didalam pendidikan anak usia dini orang tua dan guru bukanlah pengajar, orang tua dan guru diharapkan member stimulasi pada anak, sehingga terjadi proses pembelajaran yang berpusat pada anak.

2.      Ciri-Ciri Kreativitas
Guiltora dalam Sihudi Darma (2001:3) dalam analisis menemukan ada 5 faktor yaitu : pertama kelancaran kemampuan untuk memproduksi gagasan, kedua keluwesan yaitu untuk mengajukan kemampuan bermacam-macam pendekatan atau jalan pemecahan terhdap masalah, ketiga keaslian yaitu kemampuan anak melahirkan gagasan asli sebagai hasil pemikiran sendiri, keempat penguraian yaitu : kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara tertulis, kelima perumusan kembali yaitu kemampuan untuk menguji, melatih, kembali suatu masalah melalui cara, dan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah lazim.
Stimulasi dapat diberikan dengan cara memberikan kesempatan pada anak untuk menjadi kreatif, biarkan anak melakukan dengan bebas, memegang, menggambar, membentuk dengan caranya sendiri. Bebaskan daya kreatif anak dengan cara menuangkan imajinasinya, ketika anak dapat menghasilkan ide-ide yang inovativ dan meningkatkan kemampuan dalam mengingat sesuatu.
3.      Pengembangan Kreatifitas
Meningkatkan pengembangan kreatifitas sejak dini, tinjauan dan penelitian tentang proses kreatifitas, kondisi-kondisinya, cara-cara yang dapat untuk memupuk, merangsang dan mengembangkan menjadi sangat ada beberapa alasan mengapa kreatifitas begitu bermakna dalam hidup dan perlu sejak dini dalam diri anak didik yaitu :
a.       karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya yang merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tinggi dalam hidup manusia
b.      Kreatifitas atau berfikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap masalah.
c.       Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi pribadi dan lingkungan, tetapi juga member kepuasan kepada individu (Brondi dalam Munandar, 1993:31).
d.      Kreatifitas memungkinkan akan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.
Dalam era pembangunan ini kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan Negara tergantung pada sumbangan pada kreativ, berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan baru, dan teknologi baru untuk menemukan atau mencapai hal tersebut di atas perlu sikap pemikiran dan perilaku yang kreatif di pupuk sejak dini


BAB III
METODE PELAKSANAAN
A.      Waktu dan tempat
1.      Tempat
Sanggar Kreativitas Anak Indonesia (SKAI) yang beralamat di : Jl. Gatot Subroto, Sei Sikambing C II, Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara 20123

2.      Waktu Pelaksanaan magang
Waktu pelaksanaan dilaksanakan selama 3 bulan dimulai dari tanggal 9 September dan berakhir pada 11 November 2017.

B.       Prosedur Pelaksanaan
1.      Metode
Metode yang digunakan sebelum mahasiswa diterjunkan untuk kegiatan magang adalah metode observasi dan analisis situasi. Metode ini dilakukan agar mahasiswa mampu mengetahui secara jelas tentang lokasi Sanggar Kreativitas Anak Indonesia dan kondisi serta karakteristik peserta didik. Selain itu juga dapat mempersiapkan diri agar lebih optimal saat melaksanakan kegiatan selama magang. Adapun metode persiapan dapat dijabarkan dalam tahapan persiapan meliputi:
a.       Observasi : Pengamatan langsung mengenai keadaan, situasi dan kondisi daerah sasaran program. Hal-hal yang menjadi objek observasi adalah lokasi, tempat penyelenggaraan, pengelola, pendidik, peserta didik dan proses belajar mengajar.
b.      Wawancara : Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dengan cara bertanya kepada kepala Sanggar Kreativitas Anak Indonesia, pengelola.

2.      Prosedur pelaksanaan
a.       Mengisi daftar hadir : Setiap mahasiswa wajib mengisi daftar hadir yang disediakan oleh pihak Sanggar/Lahan praktek,setiap datang atau pulang.
b.      Melakukan praktek kerja lapangan : Setiap mahasiswa sesuai dengan kelompoknya melakukan berbagai kegiatan berdasarkan pedoman  dan pengarahan orang sanggar/pembimbing yang ditunjuk dari institusi/lahan praktek.
c.       Membuat laporan harian : Selama Magang, setiap mahasiswa harus mencatat semua kegiatan yang dilakukan di tempat praktek pada laporan harian yang sekurang-kurangnya berisikan tentang hal-hal yang dilakukan selama magang.




















BAB IV
KONDISI LOKASI MAGANG
A.    Profil Lokasi Magang
1.      Sejarah Sanggar
Sanggar ini didirikan oleh seorang yang ingin turut mencerdaskan anak bangsa, yaitu prempuan kelahiran Tangerang 18 Mei 1975 yang bernama Elizabeth Lili ini memutuskan berhenti menjadi pekerja kantoran di sebuah perusahaan besar. Ia memilih untuk menjadi pengajar setelah 7 tahun lamanya bekerja di perusahaan itu.
Setelah menamatkan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tahun 1993 yang lalu ia bekerja di sebuah perusahaan yang cukup besar di kota Medan. Dan setiap minggunya ia menjadi relawan pengajar di perkampungan-perkampungan. Pada saat itu ia khusus mengajarkan kreativitas untuk anak-anak disana.
Ia kemudian mendirikan Sanggar Kreativitas Anak Indonesia di kota Medan pada tahun 2011 silam, di tempat ini tidak hanya anak-anak saja yang bisa belajar, tapi juga orang dewasa. Sebelumnya ia juga mendirikan I-Home Scholing pada tahun 2003, awalnya I Home Schooling hanya menerima anak-anak dengan kebutuhan khusus. Lalu pada tahun 2009 iya mendirikan Sekolah Alam Medan yang tidak hanya menampung anak-anak berkebutuhan khusus saja, tetapi juga anak normal lainnya.
Banyak kreativitas yang bisa didapatkan di sanggar tersebut, misalnya belajar kerajinan daur ulang, origami, memasak, menyulam, menjahit dan lainnya.ia juga terlibat langsung mengajarkan kreativitas kepada anak-anak. Hal ini di karenakan walaupun ia sudah merekrut pengajar lain, namun ia merasa punya kewajiban untuk ikut mengajar anak-anak.
Untuk mengetahui perkembangan terbaru tentang beranekaragam kreativitas ia sengaja mengunjungi event Inna Craft di Jakarta setiap tahunnya. Karena pada event itu terdapat pameran handycraft terbesar dari seluruh kota yang ada di Indonesia. Dari situlah iya belajar banyak tentang perkembangan handycraft. Selain mengikuti event tersebut ia juga sering melakukan pertemuan dengan penggiat kerajinan origami dan daur ulang sampah di Medan setiap bulannya untuk bertukar pikiran dan saling belajar. Ia juga sering mengikuti berbagai event yang sering diadakan di pusat perbelanjaan di kota Medan.

2.      Visi dan Misi
Visi            : ciptakan karya dengan meningkatkan kreativitas anak berkebutuhan   khusus maupun normal.
Misi           : mari berkarya dan meningkatkan kreativitas melalui pemanfaatan barang daur ulang.

3.      Tugas Pokok
Sanggar Kreativitas Anak Indonesia ini merupakan salah satu lembaga yag telah resmi yang mempunyai tugas pokok untuk meningkatkan kreativitas anak Indonesia baik anak yang normal maupun anak yang berkebutuhan khusus seperti yang ada di Sekolah Alam dan I-Home Schooling.

4.      Tujuan
Memberikan layanan pendidikan dan keterampilan serta pengembangan kreativitas pada anak berkebutuhan khusus maupun normal dan orang dewasa yang tidak memiliki keterampilan.

5.      Sarana dan Prasarana
No.
FASILITAS
JUMLAH
KONDISI
1
Kamar mandi
2
Baik
2
Wastafel
1
Baik
3
Barang untuk jualan
Banyak
Baik
4
Barang untuk paket sains
Banyak
Baik
5
Meja
15
Baik
6
Mesin jahit
5
Baik
7
Alat kursus masak
10 set
Baik
8
Kursi
50
Baik
9
Kipas angin
6
Baik
10
Dispenser
1
Baik
11
Gedung
3 lantai
Baik
12
Gudang
1
Baik
13
Bahan untuk belajar
Banyak
Baik


6.      Program-program
a.       Mini workshop
b.      Cooking class
c.       Creative outbound di Sekolah Alam
d.      Clay
e.       Akrilik
f.       Merajut
g.      Dolls
h.      Holiday program
i.        School extra-curiculum
j.        Handmade souvenir
k.      Origami, kokoru, paper
l.        Ecocraft
m.    Drawing
n.      Sains
B.     Struktur Organisasi Lokasi Magang
C.    Unit dan Program Kerja

I-Homeschooling adalah pendidikan luar sekolah untuk anak tipikal maupun yang berkebutuhan khusus. Pendidikan disesuaikan dengan minat, bakat dan tumbuh kembang anak berusia 2 - 12 tahun.
Sekolah Alam Medan menyasar Anak / Remaja / Dewasa berkebutuhan khusus dengan materi akademik maupun life skills misal : kreatifitas daur ulang, kompos, memasak, membatik, hydroponik, dsb Juga menyelenggarakan creative outbond bagi yang berminat
Sanggar Kreativitas Anak Indonesia menjual berbagai produk kerajinan baik hasil karya siswa i-Homeschooling atau Sekolah Alam Medan dan karya pengrajin dari berbagai PPA (Pusat Perkembangan Anak) yang dibina oleh SKAI. Juga menyelenggarakan jasa pelatihan berbagai kreasi dan kesenian (tari tradisional) yang dilaksanakan di SKAI, mall, PPA dan lain-lain.

Bidang pendidikan dan keterampilan:
•    Memberikan pendidikan tambahan dan keterampilan terhadap anak sanggar.
•    Memberikan motivasi dan sugesti kepada anak-anak untuk tetap sekolah.
•    Mencari jalan keluar terhadap anak-anak dampingan yang putus sekolah.
•    Membuat penerbitan berkala/ pameran karya anak.
Bidang Seni dan Musik:
•    Menampung dan merekrut anak-anak yang punya bakat dalam seni untuk melatih musik di dalam studio musik.
•    Mendampingi anak-anak dalam latihan musik secara teratur.
•    Melakukan pementasan anak-anak yang sudah dilatih.
•    Membangun kerjasama dengan pihak-pihak terkait (radio, televisi, dan instansi pemerintahan dan swasta) dalam rangka pengembangan kreativitas, khusus nya seni music.
•    Melakukan rekaman lagu-lagu karya anak jalanan.


BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

Memanfaatkan Barang Bekas Menjadi Mainan Robot Anak
a.       Bahan dan alat
·         Botol bekas besar
·         Botol yakult 2
·         Lem tembak
·         Anak lem tembak
·         Tutup botol
·         Cd bekas
·         Pulpen bekas
·         Tutut pulpen tak terpakai
·         Pilox warna abu abu
·         Sendok plastik bekas
b.      Cara pembuatan
·         Siapkan cd bekas yang telah disediakan untuk alas robot yang akan dibuat.
·         Panaskan lem tembak,lalu tempelkan botol yakult guna untuk kaki robot yang akan dibuat nantinya.
·         Tempelkan botol bekas yang telah disediakan sebagai badan robot diatas yakult yang sudah ditempel.
·         Selanjutnya jika botol sudah menempel sempurna,lalu tempelkan tutup botol sebagai kepala robot.
·         Setelah bagian kaki serta badan dan kepala selesai, tempelkan sendok bekas yang disiapkan untuk tangan robot.
·         Langkah selanjutnya tempelkan tutup pulpen yang disediakan sebagai sepasang mata pada robot
·         Langkah terakhir jika semua sudah menempel sempurna,maka robot di beri semprotan pilox agar sempurna dan robotpun siap.


BAB VI
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil selama penulis melakukan pemagangan pada sanggar kreativitas anak indonesia, bahwa kondisi sanggar kreativitas anak indonesia di wilayah medan sutomo ini yaitu :
1.      Keberadaan sanggar kreativitas anak indonesia merupakan penunjang dan pembantu pemerintah kabupaten dalam pelaksanaan pendidikan baik itu dalam proses dan pemerataan pendidikan.
2.      Pada  batasan tertentu, pembuatan kebijakan dapat dilakukan oleh pihak sanggar kreativitas anak indonesia atau SKAI dalam upaya memperlancar kegiatan pendidikan.
3.      Fungsi dan tugas sanggar kreativitas anak indonesia dalam proses kerja memerlukan tenaga ahli dan terampil disegala bidang yang berkenaan dengan pelaksanaan dan fungsi dan tugasnya pada sebuah sarana pembelajaran terutama bidang kreativitas
4.      Masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan guna menunjang kegiatan agar kualitas pelayanan dapat di tingkatkan, seperti waktu yang memadai, barang-barang yang harus dilengkapi kebutuhannya agar  tercipta pelayanan yang prima.

B.     Saran
Dari hasil magang yang dilaksanakan maka penulis dapat menyarankan :
1.      Masalah disiplin pegawai perlu ditingkatkan agar kapabilitas dan kredibilitas pegawai sanggar kreativitas anak indonesia bisa lebih baik.
2.      Menambah fasilitas sanggar seperti meja lukis, mesin jahit yang kurang, dan sebagian barang lainnya.


DAFTAR PUSTAKA
Craft, Anna. 2000. Membangun Kreativitas Anak. Depok : Iniasi Press
Munandar, Utami. 2002. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Ribeka Cipta
Rivai, Veithzal. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan : Dari Teori ke Praktik (Edisi 3). Jakarta : Rajawali






















 
BTS - Jimin  - Park Ji Min